Lihat lebih banyak

Vitalik Buterin Jelaskan Apa yang Akan Terjadi setelah Proses The Merge Berlangsung

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, mengonfirmasi bahwa proses The Merge kemungkinan akan hadir di musim panas ini.
  • Saat acara ETH Shanghai Web 3.0 Developer Summit, Buterin menyinggung perihal apa yang akan terjadi setelah The Merge.
  • Meski demikian, Buterin khawatir dengan ekosistem kripto secara umum yang terlalu berfokus pada dApp keuangan.
  • promo

Saat perhelatan ETH Shanghai Web 3.0 Developer Summit pada hari Kamis (19/5), Vitalik Buterin, co-founder Ethereum, mengonfirmasi bahwa proses The Merge kemungkinan bakal muncul di musim panas ini, setelah beberapa kali mengalami pengunduran.

Setelah bekerja keras sekitar 7 tahun untuk transisi proof-of-stake (PoS), Buterin akhirnya mengatakan bahwa saat ini The Merge “sangat dekat untuk terwujud.”

The Merge Bisa Terjadi antara September atau Oktober

Vitalik Buterin mengakui, “Apabila tidak ada halangan, maka The Merge akan terjadi di Agustus. Namun, tentu saja selalu ada risiko halangan. Ada juga risiko penundaan. Sehingga, September pun mungkin dan Oktober juga mungkin.”

Konon, para developer Ethereum telah menentukan 8 Juni sebagai tanggal testnet merge terbesar pada jaringan Ropsten.

Terkait hal tersebut, Buterin mengatakan, “Jadi ini akan menjadi percobaan besar, lebih besar dari percobaan apa pun yang sudah kami lakukan sebelumnya. Membawa sebuah jaringan percobaan besar yang sudah eksis dengan banyak aplikasi dengan proof-of-work [PoW], berpindah jadi proof-of-stake.”

Maka dari itu, kesuksesan transisi proof-of-stake Ropsten akan menjadi penentu utama terhadap tanggal pelaksanaan The Merge tahun ini.

Roadmap Ethereum dari Vitalik Buterin setelah The Merge

Menurut roadmap Ethereum yang dibagikan Vitalik Buterin saat Desember 2021, Beacon Chain telah eksis selama kurang lebih 1,5 tahun, membuka jalan bagi transisi PoW menjadi PoS.

Beacon Chain memperkenalkan mekanisme proof-of-stake kepada ekosistem Ethereum di bulan Desember 2020.

Roadmap Ethereum setelah The Merge (bag. 1)
Sumber: Twitter/Vitalik Buterin

Buterin juga menyatakan bahwa hard fork London, yang merupakan bagian dari EIP-1559, dieksekusi Agustus tahun lalu; mengingat biaya gas Ethereum telah menjadi salah satu tantangan utama dalam jaringan Ethereum menjelang transisi.

Laporan State of Crypto terbaru dari Andreessen Horowitz (a16z) mencatatkan bahwa Ethereum memprioritaskan desentralisasi daripada scaling, yang mengakibatkan proyek-proyek “Ethereum killer” pun diuntungkan.

Selain itu, a16z menyebut popularitas Ethereum sebagai “pedang bermata dua”. Namun, terlepas dari tantangannya, jaringan Ethereum saat ini merupakan “pemimpin” di kelasnya, dengan jumlah pengguna aktif sekitar 7 juta hingga 50 juta orang, menurut laporan tersebut.

Berdasarkan roadmap Buterin, usai proses The Merge, Ethereum akan berfokus pada scalability melalui sharding. Hal itu dilakukan sebelum memperkenalkan peningkatan tambahan melalui The Verge dan The Purge. Langkah-langkah tersebut akan meningkatkan validasi dan mengurangi beban data para node.

Meski demikian, programmer berdarah Rusia itu tidak menganggap bahwa seluruh langkah dalam roadmap perlu terjadi sepenuhnya.

Roadmap Ethereum setelah The Merge (bag. 2)
Sumber: Twitter/Vitalik Buterin

“Jadi, pendapat pribadi saya adalah jika kami punya The Merge dan kami punya The Surge dan kita tidak punya hal lainnya, maka Ethereum masih akan menjadi sistem yang hebat,” ungkap Buterin, “tapi, saya pikir bila kami juga mendapatkan The Verge dan juga mendapatkan The Purge dan kami juga mendapatkan peningkatan-peningkatan lain ini [The Splurge], maka Ethereum bakal menjadi sistem yang lebih baik lagi.”

Oleh sebab itu, proyek ini akan berfokus pada Shard Chains setelah The Merge guna membagikan beban jaringan di antara 64 shard.

Pandangan Buterin tentang Ekosistem Kripto pada Umumnya

Menurut Buterin, dunia kripto, termasuk dunia Ethereum, “terlalu banyak berfokus pada aplikasi keuangan” selama beberapa tahun terakhir.

“Saya pikir aplikasi keuangan, mereka bagus, mereka penting, tapi aplikasi keuangan juga berisiko tinggi,” tuturnya.

Ia juga menambahkan bahwa orang-orang terlalu berusaha keras untuk mengoptimasinya.

Kekhawatiran Buterin juga semakin meningkat melihat perkembangan di pasar kripto akhir-akhir ini yang timbul setelah kehancuran ekosistem Terra.

Di samping itu, dalam konteks perbandingan krisis keuangan tahun 2008 dengan ekosistem DeFi, Buterin menekankan jika dibanding berusaha terlalu keras menjadi efisien, sistem perlu memiliki pikiran yang cukup tentang menjadi tangguh.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

b9affb885df5498143f5abca759f7591.png
Shraddha Sharma
Shraddha adalah seorang jurnalis di India yang telah bekerja di berita bisnis dan finansial sebelum menyelami dunia kripto. Sebagai seorang penggemar investasi, dia juga memiliki ketertarikan dalam memahami kripto dari pendirian finansial pribadi.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori