Trusted

Volume ETF Bitcoin Spot Masih Tinggi, Harga BTC Tembus Zona US$68.000

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Reli harga Bitcoin (BTC) terus berlanjut hingga menembus zona US$68.000 pada hari Selasa (5/3) pagi dan mendekati rekor ATH di tahun 2021.
  • Menariknya, market cap atau kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini mencapai US$1,34 triliun telah berhasil mematahkan rekor US$1,27 triliun pada 9 November 2021.
  • Sentimen pendorong kenaikan harga Bitcoin masih terus dipantik oleh ETF Bitcoin spot di AS dan sentimen menjelang Bitcoin halving di bulan April.
  • promo

Reli harga Bitcoin (BTC) terus berlanjut hingga menembus zona US$68.000 pada hari Selasa (5/3) pagi.

Menurut catatan CoinGecko, hal tersebut membuat BTC hampir mendekati rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di level US$69.044 pada 10 November 2021.

Menariknya, market cap atau kapitalisasi pasar Bitcoin yang kini mencapai US$1,34 triliun telah berhasil mematahkan rekor US$1,27 triliun pada 9 November 2021.

Tidak berhenti sampai di situ, harga Bitcoin telah mencapai ATH jika dibandingkan dengan mata uang fiat di sejumlah negara besar seperti Inggris (pound sterling), Australia (dolar), bahkan di Uni Eropa (Euro). Hal itu terjadi setelah Bitcoin mencapai ATH di sejumlah negara berkembang.

Di Indonesia sendiri, harga Bitcoin telah mencapai ATH baru. Pada tahun 2021, harga Bitcoin mencapai Rp881,9 juta. Namun saat ini, harga Bitcoin telah tembus Rp1,07 triliun.

Sentimen Pendorong Harga Bitcoin

Sentimen pendorong kenaikan harga Bitcoin masih terus dipantik oleh tingginya minat dari investor konvensional terhadap Bitcoin, yang membelinya lewat produk investasi exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, peristiwa Bitcoin halving pada bulan April mendatang semakin membuat setiap Bitcoin dinilai kian tinggi.

Sejauh ini harga Bitcoin telah naik sekitar 7,4% dalam 24 jam terakhir dan naik sekitar 22% dalam 7 hari terakhir.

Eric Balchunas, analis ETF senior di Bloomberg Intelligence, mengatakan bahwa ETF Bitcoin spot memiliki volume perdagangan harian tertinggi kedua dalam sejarah yang mencapai US$5,5 miliar pada penutupan saham AS pada hari Senin (4/3).

Dalam periode waktu itu, volume perdagangan ETF Bitcoin spot BlackRock (IBIT) mencapai US$2,4 miliar, dan sejauh ini telah mengelola Bitcoin sekitar US$11 miliar.

Menariknya, muncul informasi bahwa BlackRock mengajukan berkas baru ke Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS untuk membeli lebih banyak ETF Bitcoin spot melalui dana investasinya yang bernama Strategic Income Opportunities Fund.

Pengajuan berkas baru itu berbunyi, “Dana ini dapat memperoleh saham dalam exchange-traded products (ETP) yang berupaya mencerminkan secara umum kinerja harga Bitcoin dengan secara langsung memegang Bitcoin, termasuk saham dari ETF Bitcoin spot yang disponsori oleh afiliasi BlackRock.”

Strategic Income Opportunities Fund adalah strategi obligasi fleksibel yang berupaya menawarkan pendapatan, keuntungan, dan diversifikasi portofolio yang berarti kepada para investor. Dengan kehadiran produk investasi ETF Bitcoin spot, BlackRock sepertinya berharap dapat menjadikan Strategic Income Opportunities Fund lebih kuat bagi para kliennya.

Coinbase Kembali Alami Gangguan

Di tengah melesatnya harga Bitcoin dan kenaikan berbagai aset kripto lainnya, ternyata crypto exchange Coinbase kembali mengalami masalah di tengah meningkatnya perdagangan kripto. Sejumlah pengguna mengaku bahwa saldo di akun Coinbase mereka menjadi US$0.

“Kami menyadari beberapa pengguna mungkin mengalami peningkatan latensi di Coinbase.com dan beberapa pengguna mungkin melihat saldo nol yang terputus-putus. Yakinlah, dana Anda aman. Tim kami sedang menyelidiki masalah ini dan akan memberikan pembaruan. Perdagangan [di platform] kami tidak terpengaruh saat ini,” tulis pihak Coinbase pada hari Selasa (5/3) pukul 00:57 WIB.

Dalam perkembangannya pada pukul 03:29 WIB, pihak Coinbase mengaku bahwa mereka telah mengatasi masalah tampilan yang berdampak pada saldo dan latensi akun di sejumlah pengguna.

Sebelumnya pada 29 Februari lalu, Coinbase mengalami crash sehingga tidak bisa diakses. Beberapa pengguna Coinbase mengaku bahwa saldo di akun mereka sempat berubah menjadi US$0.

Waktu itu, Brian Armstrong, co-founder dan CEO Coinbase, mengaku bahwa crypto exchange mereka telah mengalami lonjakan akses sebanyak 10 kali lipat, tetapi permintaan akses pada 28 Februari lalu melebihi angka itu.

Bagaimana pendapat Anda tentang capaian Bitcoin (BTC) menyentuh level harga US$68.000 kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025
Platform kripto terbaik di Indonesia | Januari 2025

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori