Volume trading Coinbase meningkat secara month-on-month (MoM) menyusul kasus regulasi Binance baru-baru ini. Kenaikan volume ini juga terjadi berbarengan dengan kenaikan luar biasa harga saham COIN.
Pada bulan November, Binance beserta eks CEO-nya, Changpeng Zhao, mengaku bersalah atas pelanggaran hukum keuangan dan setuju untuk membayar denda senilai US$4,3 juta kepada pihak berwenang AS, termasuk Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC).
Coinbase Keluar sebagai Pemenang
Menyusul penuntasan kasus Binance, Coinbase, salah satu rivalnya sendiri, keluar sebagai salah satu pemenang terbesar. Volume trading dari crypto exchange yang dipimpin oleh Brian Armstrong ini meningkat pesat hingga sekitar 62% secara month-on-month menjadi US$50,4 miliar, dari angka US$31,16 miliar yang tercatat pada Oktober.
Di samping itu, firma analitik blockchain ternama Kaiko turut membenarkan lonjakan volume ini dalam laporan terbarunya. Kaiko menyebutkan bahwa Coinbase dan Bybit menjadi pihak yang paling diuntungkan dari masalah yang tengah dihadapi Binance.
Menurut Kaiko, Binance telah kehilangan sebagian pangsa pasarnya kepada Coinbase di luar jam trading AS dan kepada Bybit, baik selama maupun di luar jam trading AS.
“Pangsa [pasar] Coinbase tumbuh paling besar di luar jam trading AS (14-22 UTC), terutama melonjak pada pertengahan hari trading di Eropa dan jam-jam awal trading di Asia Timur,” ungkap para analis di Kaiko.
Para pengamat memperkirakan bahwa tren ini kemungkinan besar akan terus berlanjut. Alasannya adalah karena pendekatan Coinbase yang memprioritaskan kepatuhan telah memenangkan adopsinya dari sejumlah pihak pemohon exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot. Terlebih lagi, Coinbase juga telah resmi dinobatkan sebagai mitra pengawasan bagi sejumlah besar manajer aset, termasuk BlackRock, sesuai dengan pengajuan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC).
Saham COIN Reli, Tembus US$130
Di tengah berbagai perkembangan terkini, saham COIN dari Coinbase mencatat reli signifikan sekitar 73% selama sebulan terakhir. Nilai sahamnya melonjak dari sekitar US$80 pada awal November menjadi sekitar US$137 pada penutupan pasar tanggal 1 Desember.
Tak ayal, reli ini pun melanjutkan tren tahunan kinerja harga saham COIN yang berhasil mengungguli kedua aset utama, Bitcoin dan Ethereum. Nilai sahamnya sekarang sudah naik lebih dari 100% dalam enam bulan terakhir dan 260% sejak awal tahun (year-to-date).
Terakhir, perlu dicatat juga bahwa harga saham COIN sendiri masih berkisar 60% di bawah rekor tertingginya sepanjang masa, yakni US$343.
Bagaimana pendapat Anda tentang peningkatan volume trading di Coinbase dan reli harga saham COIN semenjak kasus Binance? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.