Voyager Digital, crypto lending platform yang telah bangkrut, dikabarkan mempertahankan rencana untuk menjual asetnya senilai sekitar US$1 miliar ke Binance.US. Mereka bahkan menyebut bahwa Alameda Research munafik dan terlalu percaya diri karena menentang rencana ini, serta menyebut keberatan mereka tidak masuk akal.
Adapun pernyataan keras ini muncul setelah Alameda Research, perusahaan perdagangan kripto kuantitatif yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh SBF, pada pada 4 Januari kemarin menentang rencana entitas afiliasi Binance di Amerika Serikat (AS) untuk mengakuisisi aset Voyager.
Selain itu, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), Departemen Kehakiman AS (DOJ), serta sejumlah regulator tingkat negara bagian AS, turut menentang rencana akuisisi itu.
Keraguan yang diungkapkan oleh SEC bersama dengan regulator keuangan dari New York, Texas, dan Vermont, serta Wali Amanat AS dari divisi kebangkrutan DOJ, mempertanyakan apakah Binance.US mampu membayar kesepakatan akuisisi itu. Menurut pihak Voyager, hal itu adalah salah tempat.
“Mengajukan keberatan Pernyataan Pengungkapan berdasarkan laporan media yang tidak berdasar dan tidak terverifikasi sambil mengabaikan informasi substansial yang telah diberikan kepada pihak yang menentang adalah upaya telanjang untuk merusak transaksi Binance.US dan menyerang Binance.US,” jelas dokumen pengadilan yang diajukan oleh pihak Voyager pada hari Minggu (8/1).
Voyager Menyerang Balik Pihak Alameda Research
Sebelum mengalami kebangkrutan pada November 2022, Alameda Research, yang merupakan bagian dari kerajaan kripto Sam Bankman-Fried (SBF), sempat berusaha untuk menyelamatkan Voyager.
Dalam perkembangan terbaru saat ini, upaya Alameda yang turut menentang akuisisi aset Voyager oleh Binance.US menggunakan alasan bahwa kesepakatan itu melanggar hirarki kreditur yang ditetapkan dalam undang-undang (UU) kebangkrutan AS.
Sikap ini pun tidak luput dari sasaran komentar Voyager. Keberatan Alameda disebut menunjukkan kemunafikan dan kepercayaan diri yang buruk serta sembrono. Kemudian, entitas Voyager disebutkan hanya masuk ke dalam Fasilitas Pinjaman Alameda dan FTX ‘berdasarkan’ representasi penipuan dan palsu dari kerajaan kripto SBF.
Adapun percobaan pembelian Voyager oleh crypto exchange FTX disebut merupakan ‘upaya terakhir’ untuk menutupi lubang dari neraca mereka sendiri yang dihasilkan dari praktik penipuan yang dijalankan oleh SBF bersama koleganya.
Sebagai catatan, CEO FTX yang baru, John J. Ray III, telah mengkritik dan menganggap telah terjadi salah urus dan pencatatan yang buruk dari manajemen di FTX dan Alameda yang dipimpin SBF. Namun, SBF masih tetap bersikeras di depan publik bahwa dia tidak bersalah atas berbagai tuduhan termasuk penipuan dan pencucian uang.
Turut Mengecam Sikap Regulator Negara Bagian AS
Dokumen yang diajukan Voyager turut mengecam sikap munafik dari sejumlah regulator negara bagian AS yang menentang skenario ketika penduduk di Vermont, New York, Texas, dan Hawaii, akan ‘menerima’ pembayaran tunai sementara yang lain akan mendapatkan kripto dari kesepakatan dengan Binance.US.
“Mereka keberatan dengan fakta bahwa Pemegang Rekening di yurisdiksi mereka [AS] akan menerima uang tunai ketika itu akan menjadi keputusan peraturan mereka sendiri (kecuali jika mereka memutuskan untuk memberikan akomodasi dasar yang cukup mudah kepada warga negara mereka sendiri) yang menciptakan hasil ini,” bunyi dokumen yang diajukan Voyager itu.
Voyager, yang didukung oleh komite yang mewakili kreditur, mengatakan bahwa kesepakatan Binance mewakili opsi terbaik yang tersedia. Selain itu, mereka menyoroti masih adanya jalan keluar menuju kesepakatan jika opsi yang lebih baik teridentifikasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.