Trusted

Proyek Yuan Digital Cina Bisa Jadi Ancaman Besar bagi Dominasi Dolar AS

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Seorang pakar mengatakan bahwa proyek yuan digital bisa menjadi ancaman serius bagi dolar AS.
  • Banyak negara yang ingin menurunkan ketergantungannya terhadap dolar AS dalam perdagangan.
  • promo

Rencana proyek yuan digital Cina dapat menjadi sebuah tantangan serius bagi dominasi dolar AS, menurut klaim seorang pakar fintech.

Dalam sebuah kesempatan di acara “Squawk Box Asia” yang disiarkan oleh CNBC, penulis dari Cashless: China’s Digital Currency Revolution, Richard Turrin, mengatakan hal ini:

“Ingat, Cina adalah negara pedagang terbesar dan Anda akan menyaksikan yuan digital perlahan-lahan menggantikan dolar (AS) ketika membeli barang dari Cina. Jika kita bicara tentang 5-10 tahun lagi, ya, yuan digital akan memainkan peran signifikan dalam menurunkan penggunaan dolar (AS) dalam perdagangan internasional.”

Ia mengklaim bahwa sejumlah negara ingin menurukan ketergantungannya pada dolar AS dalam perdagangan. Sebagai gantinya, mereka ingin mempercepat adopsi yuan digital.

Richard Turrin menambahkan, “Apa yang akan Anda lihat di masa depan adalah sebuah penurunan, sebuah latihan manajemen risiko yang berusaha untuk perlahan-lahan dan mungkin hanya sedikit menurunkan ketergantungan pada dolar, dari 100% turun ke 80%, (atau) 85%.”

Bank Sentral Cina Telah Mengerjakan Proyek CBDC Selama Bertahun-tahun

Bank Rakyat Tiongkok (People’s Bank of China/PBOC) telah mengerjakan CBDC ini sejak tahun 2014. Proyek CBDC Cina bahkan diyakini lebih unggul dibanding negara lain.

Pada bulan November kemarin, Cina mengajukan pendirian bursa perdagangan aset digital yang berbasis di Beijing. Bursa ini merupakan bagian dari rencana Dewan Negara Republik Rakyat Tiongkok untuk mendukung layanan keuangan di ibukota Cina. Bursa tersebut juga akan mempromosikan penggunaan yuan digital.

Kementerian Industri dan Teknologi Informasi Cina serta Kantor Komisi Urusan Dunia Maya Pusat juga ingin mempercepat uji coba CBDC. Mereka juga telah mengarahkan bank institusional untuk membuat infrastruktur yang diperlukan dengan sejumlah perusahaan.

Negeri Panda melihat dirinya akan menjadi pemimpin global dari segi kekuatan blockchain dalam 5 tahun mendatang. Mereka akan menasionalisasikan industri ini dan melarang uang kripto swasta.

Pada Olimpiade Musim Dingin tahun ini, Cina telah mempersiapkan setidaknya 261 juta dompet digital untuk CBDC. Jumlah tersebut setara dengan seperlima dari total populasi yang ada di negaranya.

Ada laporan yang mengatakan bahwa volume transaksinya mencapai 87,5 miliar, menyusul kesuksesan sejumlah pilot project lainnya di kota-kota penting.

Meski demikian, Richard Turrin menyanggah spekulasi bahwa Cina akan menggunakan CBDC untuk membantu Rusia mengelak dari sanksi ekonomi yang sedang dialaminya akibat invasi terhadap Ukraina.

“Yuan digital ibaratnya seperti bayi. Ia masih dalam masa uji coba, tapi masih belum diluncurkan secara domestik ataupun sudah diuji secara internasional,” imbuhnya.

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

komfie_manalo.jpg
Komfie Manalo
Komfie Manalo adalah seorang jurnalis dengan 30 tahun pengalaman di media cetak, media digital, TV, dan radio. Dia telah meliput tentang polisi, bencana alam, bisnis, keuangan, teknologi, fintech, blockchain, dan aset kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori