3 Altcoin Ini Diprediksi Bakal Ungguli Kinerja Bitcoin (BTC) di Desember 2023

3 mins
Oleh Valdrin Tahiri
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Render (RNDR) berhasil menembus area resistance horizontal kritis dan saat ini tengah membidik puncak tahunan yang baru.
  • Harga Synthetix (SNX) menanjak pada bulan November dan menembus garis tren descending resistance 1.000 hari.
  • Theta Network (THETA) masih mengikuti garis tren descending resistance jangka panjang tetapi menunjukkan tanda-tanda akan breakout.
  • promo

Ketiga altcoin ini menunjukkan formasi yang bullish terhadap Bitcoin (BTC) dan berpotensi mengungguli kinerja sang raja aset kripto tersebut di bulan Desember 2023 ini.

Terlepas dari lonjakan substansial Bitcoin sejak bulan September, ketiga altcoin ini menunjukkan pergerakan harga yang lebih mengesankan. Lantas, mampukah mereka menyalip keuntungan yang BTC raih di bulan Desember?

Harga Render (RNDR) Tembus Resistance Utama

Harga RNDR telah bergerak naik sejak Juni 2022. Meskipun awalnya kenaikan ini bertahap, kecepatannya meningkat pada awal 2023.

Pada bulan Mei, RNDR sukses mencatat rekor tahunan baru, yaitu 11.000 satoshi. Walaupun ini menyebabkan terjadinya breakout di atas area resistance 9.000 satoshi, harganya kemudian tergelincir di bawah level itu tak lama kemudian. Kondisi ini juga menandakan bahwa kenaikan sebelumnya hanyalah sebuah deviasi atau penyimpangan.

Harga RNDR menciptakan titik higher low di bulan Agustus, memvalidasi garis tren ascending support. Setelah memantul pada bulan November (ikon hijau), RNDR semakin mempercepat laju kenaikannya dan kembali menembus area 9.000 satoshi.

Jika momentum naik RNDR terus berlanjut, harganya berpotensi naik 35% lagi, menuju resistance berikutnya di 12.500 satoshi.

RNDR/BTC Weekly Chart.
Grafik Mingguan RNDR/BTC | Sumber: TradingView

Terlepas dari prediksi harga RNDR yang bullish ini, penutupan di bawah area 9.000 satoshi bisa memicu penurunan sebesar 35% menuju garis tren ascending support di 6.000 satoshi.

Synthetix (SNX) Lampaui Resistance 1.000 Hari

Harga SNX telah ambrol di bawah garis tren descending resistance jangka panjang sejak Februari 2021. Penurunan ini berujung pada terbentuknya harga terendah 6.150 satoshi pada bulan Juni.

Kemudian, harga altcoin ini memantul dan menciptakan titik higher low pada bulan November. Setelah membentuk tiga pola candlestick mingguan yang bullish berturut-turut, harga SNX berhasil menembus garis tren yang telah bertahan selama lebih dari 1.000 hari.

Breakout dari struktur jangka panjang seperti ini kerap menandakan dimulainya tren baru dalam arah yang berlawanan.

Di sisi lain, para trader pasar menggunakan Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Dari sini, mereka dapat memutuskan kapan waktu yang tepat untuk mengakumulasi atau menjual aset.

Pembacaan di atas 50 dan tren naik menunjukkan bahwa para bull masih unggul, sedangkan pembacaan di bawah 50 menunjukkan hal yang sebaliknya.

Fakta bahwa kenaikan harga SNX terjadi setelah terbentuknya pola bullish divergence (hijau) pada RSI mendukung kebenaran terjadinya tren reversal.

Jika harga SNX terus menanjak, harganya berpotensi naik 100% menuju resistance berikutnya di angka 17.000 satoshi.

SNX/BTC Weekly Chart.
Grafik Mingguan SNX/BTC | Sumber: TradingView

Namun, prediksi harga SNX yang bullish ini bisa batal jika terjadi penutupan di bawah garis tren descending resistance. Jika ini benar terjadi, harga SNX bisa tergelincir 25% dan kembali mengunjungi level terendahnya di bulan Juni, yaitu 6.150 satoshi.

Altcoin Theta Token (THETA) Pancarkan Sinyal Breakout

Altcoin terakhir yang berpotensi mengungguli kinerja Bitcoin adalah Theta Token (THETA). Harga altcoin ini telah mengikuti garis tren descending resistance selama 910 hari, tepatnya sejak bulan Juni 2021.

Garis tren ini telah menyebabkan banyak penolakan, dan yang terbaru terjadi pada bulan Oktober. Beruntung, harga THETA berhasil memulihkan posisinya dan kini sedang dalam proses untuk breakout.

Di samping itu, fakta bahwa muncul pola bullish divergence pada RSI mingguan sebelum terjadinya kenaikan harga semakin memperkuat peluang terjadinya breakout.

Apabila harga THETA berhasil menutup di atas garis tren ini dan RSI berada di atas 50, harga berpotensi melejit hingga 165% menuju resistance berikutnya di 7.500 satoshi.

Theta Price Movement
Grafik Mingguan THETA/BTC | Sumber: TradingView

Namun, terlepas dari prediksi harga THETA yang bullish ini, gagalnya upaya breakout bisa memicu penurunan sebesar 30% ke 2.000 satoshi.

Bagaimana pendapat Anda tentang prospek tiga altcoin ini untuk mengungguli kinerja Bitcoin di bulan Desember 2023? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori