Lihat lebih banyak

Panduan Lengkap Theta Network (THETA): Platform Streaming dan Distribusi yang Terdesentralisasi

9 mins
Oleh Ayotomiwa Oladotun
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Apa itu Theta Network? Sederhananya, jika Web3 dan streaming adalah induknya, maka Theta Network akan menjadi anaknya. Tentu saja proyek ini sedikit lebih kompleks dari itu. Teknologi blockchain siap untuk mengubah wajah streaming video dan distribusi konten. Layanan seperti YouTube, Netflix, Amazon Prime, dan Hulu adalah contoh dari seberapa efektifnya streaming video terpusat. Namun, untuk pengalaman yang sepenuhnya terdesentralisasi, kamu tidak dapat bergantung pada teknologi dalam ekosistem terpusat. Oleh karena itulah, Theta Network lahir untuk mengubah hal ini.

Teknologi peer-to-peer menciptakan jaringan di mana peserta lah yang menyetujui tentang apa yang akan dilakukan oleh jaringan tersebut. Hal ini menambah lapisan demokrasi tambahan dan memberikan lebih banyak kewenangan kepada komunitas. Theta Network mengadopsi use case ini dan menerapkannya untuk streaming. Mereka adalah jaringan blockchain intrinsik dan jaringan penyimpanan/pengiriman terdesentralisasi yang memberi daya pada streaming video Web3 dan platform media baru lainnya. Dalam panduan ini, kita akan mempelajari semua yang perlu kita ketahui tentang platform inovatif ini dan peran pentingnya dalam masa depan yang didukung oleh Web3.

Apa Itu Theta Network?

What is Theta Network?

Theta Network adalah jaringan blockchain yang berfokus pada media dan hiburan, memfasilitasi pengiriman konten yang mulus, gratis, dengan kecepatan tinggi dan kapasitas transfer data yang besar. Jaringan ini memungkinkan platform media yang sudah ada, termasuk esports, musik, TV, dan film, untuk menghasilkan pendapatan pengembangan. Selain itu, Theta Network juga membantu mengurangi biaya pengiriman konten CDN. Theta Network memberikan reward kepada pengguna yang berbagi penyimpanan dan/atau bandwidth mereka melalui perangkat seperti PC, ponsel, atau smart TV. Pengguna juga dapat mendapatkan Theta sebagai reward atas berbagi video melalui Edgecast, DApp, dan transkripsi konten Theta Network.

Theta Network memungkinkan developer untuk membangun NFT, decentralized exchange (DEX/DeFi), dan decentralized autonomous organization (DAO). Semua ini dapat mendisrupsi platform media terpusat tradisional. Infrastruktur ini menawarkan dukungan yang lancar untuk smart contract Turing. Platform ini memiliki dua native coin: THETA – untuk tata kelola – dan TFUEL yang utamanya digunakan untuk memfasilitasi transaksi.

Dan yang terpenting, Theta berkomitmen untuk menyediakan altchain yang terdesentralisasi untuk streaming video dan distribusi konten.

Asal-usul, Tim, dan Roadmap Theta Network

What is Theta? team
Tim Theta: Theta.com

Theta Network adalah hasil pemikiran Mitch Liu dan Jieyi Long. Liu, seorang pengusaha yang sebelumnya terlibat dalam industri game dan streaming video, adalah orang yang mengusulkan ide Theta.tv. Ini adalah DApp streaming langsung pertama yang dibangun menggunakan protokol THETA. Untuk menjelajahi use case teknologi blockchain dan solusi potensialnya dalam industri media, Liu pun bergabung dengan Jieyi Long.

Jieyi sebelumnya bekerja di desain otomatisasi dan industri game. Pada 2015, mereka mengembangkan SLIVER.tv, sebuah platform esports. Pada 2016, Theta Labs didirikan.

Baik blockchain Theta maupun tokennya (sekarang menjadi koin) diumumkan melalui Medium pada November 2017. Penjualan token dimulai pada Januari 2018, dengan THETA awalnya sebagai token ERC-20 di Ethereum. Kemudian dilakukan peluncuran mainnet pertama (mainnet 1.0) pada bulan Maret 2019.

Protokol Theta kemudian meluncurkan Mainnet 2.0 pada bulan Mei 2020. Peluncuran ini membawa Guardian node, kerangka kerja konsensus two-layer untuk melengkapi validator Enterprise. Guardian node ini dijalankan oleh mitra seperti Binance, Google, Blockchain.com, Gumi, dan Samsung.

Mainnet 2.0 juga memperkenalkan teknologi EdgeCast. Teknologi ini meningkatkan Theta Edge Node, yang memungkinkan pengguna untuk merekam video langsung dan menyimpan cache, serta menyampaikan data video streaming langsung. Pada Juni 2021, Theta Network menambahkan NFT, termasuk kartu perdagangan (trading card) selebriti media, ke portofolio produknya.

Bulan berikutnya, pada Juli 2021, Theta meluncurkan Mainnet 3.0, yang memberikan kemampuan smart contract untuk meningkatkan keterlibatan dan interaksi pengguna. Saat ini, Theta menjalankan iterasi mainnet keempat setelah meluncurkan Mainnet 4.0 pada Desember 2022.

Blockchain Theta mengalami peningkatan dalam throughput transaksi, kustomisasi, dan keandalan. Semua ini diperlukan untuk memperluas revolusi video web3 dan membawa jutaan pengguna ke dalam ekosistem blockchain (on-chain).

Bagaimana Cara Kerja Theta Network?

Theta Network beroperasi menggunakan mekanisme proof-of-stake (PoS). Selain itu, dengan menggunakan model Byzantine Fault Tolerance (BFT) multi-level, menggunakan model Byzantine Fault Tolerance (BFT) multi-level, jaringan ini memberikan tingkat keamanan yang sebanding dengan Bitcoin atau Ethereum, namun dengan kecepatan transaksi yang lebih tinggi dan jumlah transaksi per detik yang lebih besar. Di dalamnya, ada tiga kelas validator yang mengamankan mekanisme konsensus BFT multi-level yang unik ini.

Pertama, ini melibatkan sebuah komite dari 20–30 node Enterprise Validator. Kedua, lapisan berisi ribuan Guardian node yang berbasis komunitas. Dan ketiga, terdapat Edge node yang menyediakan akses mudah bagi pengguna untuk melakukan relay (menyebarkan) stream video.

Node Enterprise Validator

Enterprise node dijalankan oleh perusahaan-perusahaan ternama seperti Google, Blockchain Ventures, Samsung, Sony Europe, Binance, dan Gumi Cryptos. Umumnya, perusahaan-perusahaan ini menjalankan staking token THETA untuk memvalidasi transaksi di jaringan. Metode ini adalah langkah pertama dalam memastikan keamanan jaringan dan mengharuskan perusahaan-perusahaan ini untuk menjalankan staking sebanyak 1 juta koin THETA.

Guardian Node

Guardian node adalah kelompok validator yang lebih luas. Mereka menghasilkan rantai blok serta memeriksa validitas rantai tersebut. Untuk menganggap suatu blok adalah valid, setidaknya dua per tiga Guardian Theta harus memvalidasinya.

Edge Node

Selain Enterprise Node dan Guardian Node, Theta Network juga menggunakan Edge Node, yang dijalankan oleh anggota komunitas. Teknologi “EdgeCastpeer-to-peer ini diperkenalkan pada peluncuran Mainnet 2.0 Theta. Hal ini memungkinkan pengguna untuk merekam relay video langsung dan mentranskode konten video sambil mendistribusikan bandwidth yang berlebih.

Teknologi Edge Node ini menjadi dasar dari DApp streaming yang terdesentralisasi di jaringan. Pada Juli 2022, ada lebih dari 100 ribu Edge node yang aktif menjalankan distribusi video terdesentralisasi yang menjadi inti dari Theta Network.

Fitur-fitur Theta Network

Fitur-fitur utama dari Theta Network

Tiga jenis node: Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Theta adalah jaringan dengan tiga jenis node: Enterprise Validator, Guardian, dan Edge. BFT yang unik dari jaringan ini adalah varian dari tata kelola POS mereka. Fitur ini mengelola jaringan peer-to-peer dari node yang menjalankan Theta Network.

Membuat DApp yang bisa dikustomisasi: Theta Network memungkinkan developer untuk mengembangkan decentralized application atau DApp.

Theta TV adalah perwujudan utama dari visi platform dalam hal video streaming menggunakan teknologi blockchain. Platform Esports Entertainment memungkinkan kreator konten untuk mendapatkan TFuel dari langganan penonton. Mereka juga dapat meminta donasi dari penonton mereka menggunakan kartu kredit, yang kemudian dibayarkan dalam bentuk stablecoin USD ke wallet sang kreator.

Wallet resmi Theta: Dengan aplikasi wallet ini, pengguna dapat bertransaksi (mengirim dan menerima THETA) untuk streaming video.

Koin ganda: Theta Network menggunakan dua jenis koin. Kedua koin yang dimaksud adalah THETA, koin untuk tata kelola jaringan, dan TFUEL yang digunakan untuk membayar pengguna guna memperluas bandwidth komputer mereka ke dalam jaringan.

Thetadrop NFT: Pada pertengahan 20121, Theta meluncurkan Thetadrop – sebuah marketplace NFT untuk non-fungible token yang dicetak di Theta Network, diperdagangkan dalam USD atau TFuel. Namun, berbeda dengan marketplace NFT populer layaknya OpenSea, NFT yang dibeli akan terefleksikan atau tercantum di alamat wallet tersebut.

Kelebihan dan Kekurangan Theta Network

Kelebihan

  • Memiliki tim yang berisi orang-orang berpengalaman di industri streaming video. Contohnya, Steve Chen, co-founder YouTube, yang merupakan konsultan untuk Theta.
  • Layanan streaming video online terdesentralisasi.
  • Bermitra dengan platform ternama seperti Google dan Samsung Virtual Reality.
  • Mengurangi biaya streaming video.
  • Berupaya meningkatkan kualitas video dan siaran video online.

Kekurangan

  • Masih merupakan proyek yang relatif baru, keberlanjutan memainkan peran besar dalam menentukan keandalan sebuah platform.
  • Likuiditas yang rendah
  • Initial Coin Offering privat yang terpusat: hal ini mengurangi transparansi
  • Theta.TV membutuhkan tingkat buffering video yang tinggi

Tokenomics Ganda: THETA dan TFUEL

Model tokenomics Theta secara keseluruhan bertujuan untuk memberikan reward yang adil kepada semua pemangku kepentingan ekosistem Theta. Dengan demikian, hal ini dapat meningkatkan keamanan dan nilai utilitas Theta Network.

Di dalamnya, terdapat dua native coin, THETA dan Theta Fuel (TFUEL). Saat ini, THETA diperdagangkan seharga US$0,81, dengan total kapitalisasi pasar sekitar US$810 juta. Sementara itu, TFUEL saat ini diperdagangkan seharga US$ 0,035, dengan kapitalisasi pasar sekitar US$212 juta.

Theta Mainnet 2.0 dilengkapi dengan insentif inflasi TFUEL yang melibatkan reward tahunan 5% untuk staking Theta. Reward ini diberikan bagi para holder yang mengamankan jaringan blockchain melalui desain konsensus multilevel-BTTA Theta. Dengan TFUEL, pengguna dapat mengintegrasikan protokol pengiriman video P2P Theta ke dalam kerangka kerja mereka. Dengan begitu, hal ini bisa lebih lanjut memberikan reward kepada pengguna akhir atas partisipasinya dalam jaringan.

Selain itu, protokol ini juga memberikan reward kepada edge node Theta setelah peluncuran Mainnet 3.0 pada Juni 2021. Edge node adalah peserta jaringan penting lainnya yang menyediakan layanan pengiriman video. Ekonomi yang ditingkatkan meliputi inflasi TFUEL baru, staking, dan burning. Baik biaya transaksi jaringan maupun biaya smart contract juga dibakar, sehingga Theta Fuel keluar dari pasokan beredar.

Airdrop

Platform Theta memiliki eksistensi online yang aktif. Tim mereka mengumumkan update terkait airdrop di channel airdrop khusus.

Penggunaan THETA

Untuk mendukung Theta Network, developer membutuhkan aset kripto THETA untuk mengembangkan dan menerapkan aplikasi. Pengguna menggunakan metode pembayaran THETA pada jaringan, termasuk biaya transaksi dan layanan komputasi. Tidak hanya itu, holder THETA juga dapat:

Stake: Pengguna dapat menjalankan staking THETA untuk menjadi Validator atau Guardian node dan berkontribusi pada tata kelola protokol.

Perdagangan: Pengguna juga dapat memperdagangkan THETA melalui crypto exchange.

Pertukaran: Holder token dapat menukarkan THETA dengan aset kripto lainnya, termasuk stablecoin.

Distribusi

Pasokan token THETA ditetapkan pada 1 miliar. Saat peluncuran mainnet, setiap holder token ERC20 THETA menerima THETA native di mainnet baru dalam rasio 1: 1. Pasokan koin di blockchain Theta juga ditetapkan dengan jumlah 1 miliar.

Konsep di balik pasokan tetap tersebut adalah untuk meningkatkan keamanan token, sehingga sulit bagi peretas untuk merusak atau mengancam jaringan. Karena tidak ada koin THETA baru yang dibuat, satu-satunya cara untuk memperoleh THETA adalah dengan membeli pasokan yang ada yang pada akhirnya mungkin akan meningkat di masa depan.

Wallet Theta Network

Sebelum mempertimbangkan untuk menyimpan atau membeli Theta, pengguna harus memiliki wallet Theta Network. Wallet ini memungkinkan kamu untuk mengelola dan menyimpan THETA dan TFUEL native milikmu dengan aman. Theta Wallet adalah aplikasi wallet resmi untuk jaringan tersebut.

Wallet Theta tersedia melalui web, ekstensi peramban, dan aplikasi seluler (iOS dan Android). Pengguna yang peduli dengan keamanan juga dapat menyimpan koin mereka secara offline, karena platform ini bekerja untuk mengintegrasikan dukungan hardware wallet Ledger dan Trezor untuk blockchain Theta.

Setiap wallet Theta menyimpan private key pengguna yang memungkinkan pemilik wallet untuk menandatangani transaksi yang mengirimkan THETA ke pihak lain.

Potensi Theta Network Terlihat Cerah dalam Jangka Panjang

Tidak diragukan lagi bahwa industri streaming video dan distribusi konten telah berkembang secara dramatis selama beberapa tahun terakhir. Theta memanfaatkan hal ini dan menyediakan pendekatan terdesentralisasi untuk keadaan saat ini, yang akhirnya dapat meningkatkan kualitas video dan menyelesaikan masalah infrastruktur.

Demikian pula, tokenomics ganda yang unik juga membedakan utilitas token dari keamanan jaringan. Timnya terus membawa inovasi baru – menciptakan cara-cara baru untuk menghargai keterlibatan pengguna. Dengan pasokan TFUEL yang tetap, jaringan ini berpotensi menjadi platform pengiriman konten Web3 yang disruptif dan dapat diadopsi secara luas.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

Apakah koin THETA merupakan investasi yang bagus?

Siapa saja kompetitor THETA?

Apakah Theta mirip dengan Ethereum?

Masalah apa yang coba dipecahkan oleh Theta?

Siapa pendiri token THETA?

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori