Lihat lebih banyak

3 Prediksi Kripto Terbesar untuk Bulan Februari 2024

3 mins
Oleh Valdrin Tahiri
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Harga Bitcoin (BTC) sedang menguji ulang level-level yang sebelumnya telah jebol. Tren harga masih akan tetap bearish sampai level-level tersebut berhasil direbut kembali.
  • Solana (SOL) terjun ke bawah US$100 usai tertolak, namun telah berhasil mengeklaim kembali level resistance horizontal dan diagonal jangka pendek yang penting.
  • Bittensor (TAO) bisa jadi sudah mencapai akhir dari gelombang kelima dan terakhirnya. Jika benar begitu, koreksi harga yang signifikan akan menyusul di bulan Februari.
  • promo

Tim analis BeInCrypto membagikan prediksi kripto terbesar untuk bulan Februari 2024, yang berkenaan dengan Bitcoin (BTC), Solana (SOL), dan Bittensor (TAO).

Januari tercatat sebagai bulan dengan tren yang beragam untuk pasar kripto. Hal ini ditandai dengan tingkat volatilitas yang signifikan. Untuk itu, BeInCrypto menyajikan sejumlah prediksi teratas untuk aset-aset kripto unggulan di bulan Februari 2024.

Bitcoin (BTC) Bakal Terjun ke Bawah US$40.000

Harga BTC telah ambrol sejak mencapai puncak US$49.114 pada tanggal 11 Januari 2024. Parahnya, tren turun ini mengakibatkan terjadinya breakdown dari garis tren support naik (ascending support) pada tanggal 18 Januari. Setelah mengalami pemantulan, BTC kemudian memvalidasi garis tren tersebut sebagai resistance pada tanggal 30 Januari (ikon merah). Hal inilah yang memicu tren penurunan yang terjadi saat ini.

Sementara itu, RSI harian turut memvalidasi penolakan tersebut. Para trader pasar biasanya menggunakan RSI sebagai indikator momentum untuk mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual). Dari sini, mereka dapat menentukan waktu yang tepat untuk mengakumulasi ataupun menjual aset.

Ketika RSI berada di atas nilai 50 dan trennya naik, ini mengindikasikan bahwa para bull masih unggul. Sebaliknya, ketika RSI berkisar di bawah 50, ini mengindikasikan para bear yang unggul. Adapun RSI BTC telah tertolak dari garis 50 (lingkaran merah), sementara garis tren juga menolak harganya.

Jika tren penurunan ini terus berlanjut, harga BTC berpotensi turun sebesar 12% menuju level support Fibonacci retracement 0,5 di angka US$37.000.

Bitcoin (BTC) Price Movement
Grafik Harian BTC/USD | Sumber: TradingView

Walaupun prediksi harga BTC ini bernada bearish, penutupan harian di atas US$45.100 akan membatalkan skenario bearish tersebut, sekaligus mampu mendongkrak harga menuju puncak tahunan yang baru. Bitcoin berpotensi melesat naik sebanyak 17% menjadi US$49.100, angka yang terbilang tinggi dalam skenario ini.

Di sisi lain, trader kripto XForceGlobal dan TheTradingHubb sama-sama percaya bahwa koreksi harga Bitcoin belumlah usai. Meski begitu, mereka juga meramalkan adanya lonjakan berikutnya menuju puncak harga di kisaran US$45.000-US$46.000 sebelum datangnya penurunan yang terakhir.

Solana (SOL) Berpotensi Naik ke Atas US$100

Harga Solana (SOL) telah menukik sejak mencapai puncak US$126 pada tanggal 25 Desember 2023. Kemudian, pada tanggal 23 Januari, tren turun tersebut berujung pada tercapainya level terendah US$79.

Sejak saat itu pula, harga SOL mulai menanjak. Selama pergerakan naik ini, harganya berhasil merebut kembali area horizontal US$88 dan sekaligus menembus garis tren resistance menurun (descending resistance). Di samping itu, RSI hariannya juga terpantau berkisar di atas 50.

Pasca penolakan SOL oleh level support Fibonacci retracement 0,5 pada tanggal 30 Januari (ikon merah), harganya telah kembali mengunjungi garis tren resistance dan area horizontal US$88. Apabila area ini mampu bertahan, SOL berpotensi memantul dan mengukir kenaikan sebesar 30% menuju puncak US$125.

SOL Price Movement
Grafik Harian SOL/USDT | Sumber: TradingView

Namun, terlepas dari prediksi harga SOL yang bullish ini, penutupan di bawah US$88 dapat memicu penurunan 30% menuju area support terdekat berikutnya di US$68.

Salah satu trader kripto, Bluntz Capital, menggunakan teori Elliott Wave untuk sampai pada kesimpulan yang sama. Dia menulis, “5 kenaikan terlihat pada (grafik) harian untuk $SOL dan SFP yang bearish, struktur HTF masih terlihat bagus, tetapi jangan kaget bila kita mengalami pullback dari sini kembali ke level 80-an, menurut saya.”

Bittensor (TAO) Jadi Penutup Daftar Prediksi Kripto untuk Februari

Analisis teknikal pada time frame 3 hari menunjukkan bahwa TAO telah mencatat kenaikan pesat sejak bulan Mei 2023. Lalu, pada bulan November, laju kenaikan meningkat drastis hingga menjadi nyaris sepenuhnya parabolik.

Akhir bulan lalu (31/1), harga TAO sukses mencetak rekor harga tertinggi (ATH) baru di angka US$480. Namun, teori Elliott Wave dan juga pembacaan RSI mengatakan bahwa harga pucuk sudah di depan mata.

Teori Elliott Wave melibatkan analisis pola harga jangka panjang yang berulang dan psikologi investor untuk menentukan arah tren.

Adapun wave count yang paling mungkin terjadi menunjukkan bahwa harga TAO saat ini sedang berada di dalam gelombang kelima dan terakhir dari pergerakan naik yang bermula pada Mei 2023 (putih). Terlebih, skenario ini juga didukung oleh pola bearish divergence pada RSI dengan time frame 3 hari (hijau).

Jadi, jika TAO menyentuh pucuk, harganya terancam amblas sedalam 55% menuju area support terdekat di US$220.

TAO Price Movement
Grafik 3 Hari TAO/USDT | Sumber: TradingView

Meskipun prediksi harga TAO ini bearish, fenomena memanjangnya gelombang kelima dapat memicu kenaikan sebesar 65% menuju resistance berikutnya di US$717.

Bagaimana pendapat Anda tentang 3 prediksi kripto terbesar untuk bulan Februari 2024 ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori