Lihat lebih banyak

a16z Tidak Mendukung Rencana untuk Memecah MakerDAO Jadi Unit yang Lebih Kecil

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • a16z dikabarkan tidak setuju dengan visi Rune Christensen untuk memecah MakerDAO menjadi unit yang lebih kecil.
  • Sebagai investor MakerDAO, a16z menolak beberapa argumen dari manifesto ‘Endgame’ pendiri MakerDAO tentang bagaimana membuat protokol DeFi itu lebih terdesentralisasi dan tahan sensor.
  • a16z memiliki sejumlah besar token MKR sebagai investor. Oleh karena itu, mereka memiliki hak suara dan pengaruh dalam sebuah proposal pemungutan suara untuk mendapatkan persetujuan.
  • promo

Raksasa venture capital (VC) Andreessen Horowitz (a16z) pada hari Selasa (18/10) dikabarkan tidak setuju dengan visi Rune Christensen untuk memecah MakerDAO menjadi unit yang lebih kecil.

MakerDAO merupakan salah satu protokol decentralized finance (DeFi) terbesar di dunia kripto yang didirikan Rune Christensen. Mereka saat ini berusaha untuk mempengaruhi suara dalam pengambilan keputusan terbaru untuk protokol tersebut. Adapun, a16z tercatat sebagai salah satu investor di MakerDAO.

Perwakilan a16z memaparkan visinya untuk protokol ini ke depan, dengan menolak beberapa argumen dari manifesto ‘Endgame’ pendiri MakerDAO tentang bagaimana membuat protokol DeFi itu lebih terdesentralisasi dan tahan sensor.

Sebagai informasi, MakerDao merupakan platform DeFi yang memungkinkan para pengguna dapat meminjam atau meminjamkan kripto mereka secara otomatis.  Mereka juga mengeluarkan stablecoin DAI yang didukung oleh aset kripto yang dikunci oleh para partisipan.

Sebagai organisasi otonom terdesentralisasi (DAO), platform DeFi ini diatur oleh kode berbasis blockchain dan memiliki mekanisme pemungutan suara bagi mereka yang memiliki native token MakerDAO yaitu MKR. Para pihak yang memiliki token kripto ini dapat berpartisipasi dalam semua proposal dan keputusan di forum protokol tersebut.

a16z sendiri memiliki sejumlah besar token MKR sebagai investor. Oleh karena itu, mereka memiliki hak suara dan pengaruh dalam sebuah proposal pemungutan suara untuk mendapatkan persetujuan.

a16z Punya Alasan Tidak Sepakat dengan Ide Pendiri MakerDAO

Saat ini, MakerDAO sedang berada di tengah-tengah perubahan, dengan perdebatan antara pendukung ‘prioritas desentralisasi’ melawan ‘peningkatan pertumbuhan’, yang menyentuh dilema mendasar bagi protokol tersebut.

Dustin Teander, yang merupakan seorang analis di platform crypto intelligence Messari, mengatakan, “Saat ini, MakerDAO sedang bergulat dengan trade-off antara menumbuhkan protokol atau mengeraskan sikapnya terhadap risiko peraturan [yang mengancam visi desentralisasi].”

Catatan yang mengkritisi ide pendiri MakerDAO ditulis oleh mitra a16z bernama Porter Smith. Dia mengadvokasi perubahan yang akan meningkatkan desentralisasi tanpa menghambat pertumbuhan dan mematuhi lingkup hukum dan peraturan yang ada saat ini.

Hal itu termasuk meningkatkan sistem yang ada saat ini berdasarkan Unit Inti (Core Unit), daripada memecah struktur tata kelola protokol menjadi unit yang lebih kecil yang disebut MetaDAO. Perlu diketahui, ide tentang MetaDAO telah disampaikan sang pendiri MakerDAO pada 7 September lalu.

“Struktur Core Unit bisa dibilang sudah terdesentralisasi secara hukum. Memperkenalkan MetaDAO kemungkinan tidak mengubah analisis ini, juga tidak mengarah pada ketahanan organisasi yang lebih baik dari perspektif hukum yang ketat,” jelas Porter Smith.

Catatan itu mengatakan a16z akan mendukung eksperimen melalui proposal mandiri yang lebih kecil untuk mendapatkan dasar tentang bagaimana perubahan yang diusulkan mungkin berhasil atau tidak dalam praktiknya.

“Mungkin bereksperimen dengan satu MetaDAO dan kemudian meluncurkan perubahan organisasi dengan data nyata dan pengalaman langsung dapat mencapai keseimbangan di sini,” tulis Porter Smith dalam komentar di forum MakerDAO.

Pendiri MakerDAO Ingin Buat Protokol Terdesentralisasi & Tahan Sensor

Terdapat 2 proposal terbuka untuk pemungutan suara kepada para pemegang token MKR tentang cara mengatur ulang struktur MakerDAO, yang termasuk memutar unit manajemen protokol dan mengubahnya menjadi MetaDAO.

Berdasarkan pantauan, jajak pendapat menunjukkan bahwa sekitar 90% pemilih mendukung pembuatan MetaDAO dengan mengorbankan Core Unit. Jajak pendapat tata kelola ini aktif selama 14 hari mulai tanggal 10 Oktober lalu.

Rune Christensen meluncurkan roadmap ambisius untuk masa depan MakerDAO pada akhir bulan Mei lalu. Hal ini ditandai sebagai rencana Endgame untuk membuat protokol tersebut benar-benar terdesentralisasi dan tahan terhadap potensi penjangkauan dan sensor dari pemerintah. Rencananya, termasuk membuat DAI ‘mengambang bebas’ (free-floating) dan ‘membuang’ aset kripto terpusat dari cadangan MakerDAO, yang secara teori bisa masuk daftar hitam atau disita.

Namun, pada 6 Oktober lalu, para kontributor menggandakan pertumbuhan MakerDAO dan memilih untuk memasukkan stablecoin DAI yang akan mencapai senilai US$500 juta ke obligasi jangka pendek yang dikeluarkan pemerintah AS. Hal ini konon untuk menangkap pendapatan dari hasil (yield) dan membangun insentif bagi para pemegang token MKR dan DAI dengan menarik pengguna baru.

Ketegangan antar faksi-faksi yang bersaing dalam tata kelola protokol juga terjadi pada Juli lalu, ketiak investor dan pendiri berhadapan langsung dalam pemungutan suara tentang Unit Inti Pengawasan Pinjaman MakerDAO.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Maret 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori