O.XYZ telah mengumpulkan US$130 juta atau sekitar Rp2,1 triliun untuk menciptakan Organisasi AI Terdesentralisasi atau Decentralized AI Managed Organization (DeAIO) pertama. Inisiatif anyar ini akan memperkenalkan sistem AI yang digerakkan oleh komunitas, dirancang untuk beroperasi secara independen dari pengaruh korporat dan tetap tahan terhadap penutupan.
Putaran pendanaan ini dipimpin oleh pendiri IO.NET, sebuah jaringan komputasi terdesentralisasi.
Perkembangan Baru dalam Inovasi AI Terdesentralisasi
Menurut siaran pers eksklusif yang dibagikan dengan BeInCrypto, DeAIO menawarkan kerangka kerja baru untuk tata kelola AI, menempatkan “CEO AI” di pusat operasinya.
Entitas AI ini bakal mengelola berbagai hal. Termasuk soal pengambilan keputusan, menyederhanakan pengembangan, dan mengoordinasikan kontributor dari seluruh jaringan.
Sementara, anggota komunitas dan pemangku kepentingan lain memiliki kemampuan untuk memveto keputusan CEO AI tersebut. Untuk memastikan keselarasan dengan tujuan kolektif.
“Di masa depan di mana Super AI ada, itu harus menjadi milik rakyat untuk memberdayakan mereka—bukan untuk korporasi yang ingin mengendalikan mereka. Dengan membangun sistem AI terdesentralisasi, kami memastikan teknologi transformatif ini bekerja untuk kemanusiaan, bukan untuk keuntungan pemegang saham,” ujar Ahmed Shahid, pendiri IO.NET, kepada BeInCrypto.
Peluncuran O.XYZ datang saat perdebatan global tentang regulasi dan sensor AI semakin intensif. Langkah-langkah ini dapat menghambat inovasi dan membatasi akses publik ke teknologi canggih.
Infrastruktur AI terdesentralisasi O.XYZ dibangun di atas node terestrial (ATLAS), orbital (ORBIT), dan maritim (PACIFIC). Kerangka kerja ini berpotensi melindungi sistem dari kontrol oleh otoritas atau pemerintah tunggal.
AI Agents di Antara Tren Aset Kripto Teratas untuk 2025
Industri kripto mengalami kemajuan di sektor AI secara signifikan di tahun 2024. Hal itu terlihat dengan masifnya alat perdagangan otomatis dan meningkatnya popularitas manajemen aset.
Platform seperti Coinbase dan Replit menyediakan sumber daya bagi pengembang untuk membuat bot, sementara alat seperti Near’s AI Assistant mempermudah pengambilan keputusan bagi trader.
Pengembangan infrastruktur AI juga mengalami kemajuan. Chatbot otonom terdesentralisasi (DACs), yang diperkenalkan oleh Dan Boneh dan timnya di a16z crypto, menunjukkan potensi untuk otonomi AI yang lebih besar.
Ke depan, CEO OpenAI Sam Altman memprediksi bahwa agen AI dapat memasuki dunia kerja secepatnya pada tahun 2025. Agen AI kemungkinan akan mengubah cara bisnis beroperasi dengan mengotomatisasi tugas yang biasanya dilakukan oleh manusia.
Namun, skeptisisme tetap ada. Sebuah survei terbaru dari pendiri Solana menunjukkan bahwa banyak yang percaya agen AI terlalu hiperbola. Meskipun demikian, perkembangan AI tetap tidak diragukan. Sektor tersebut merupakan tren terbesar berikutnya dalam industri kripto, dan pandangan investor mencerminkan optimisme tersebut.
Bagaimana pendapat Anda tentang rencana pengembangan Organisasi AI Terdesentralisasi atau Decentralized AI Managed Organization (DeAIO) oleh O.XYZ ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
