Lihat lebih banyak

Lakukan Manipulasi Harga Token, Bos Digitex Kena Denda US$15 Juta

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CFTC Amerika Serikat menuntut Adam Todd, pendiri crypto exchange Digitex, atas aktivitas manipulasi harga token DGTX.
  • Hakim Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida mengabulkan tuntutan CFTC dan menjatuhkan sanksi berupa denda sekitar US$15 juta.
  • Kasus ini bermula dari adanya keluhan di 30 September yang menuduh Todd dan Digitex Futures pada Mei 2020 hingga 2022 menjalankan bursa kripto derivatif dan mencari partisipasi dari pelanggan AS melalui situs web.
  • promo

Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) Amerika Serikat (AS) menuntut Adam Todd, pendiri crypto exchange Digitex yang berbasis di Amerika Serikat. CFTC menuntut Todd atas aktivitas manipulasi harga native token Digitex Futures, DGTX. Hakim Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Selatan Florida mengabulkan tuntutan CFTC dan menjatuhkan sanksi berupa denda sekitar US$15 juta.

Aksi tersebut menjadi penegakan hukum terbaru yang dilakukan oleh regulator AS, di samping kisruh yang sampai sekarang masih berjalan antara Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat dengan Coinbase, Binance, Ripple, dan beberapa entitas kripto lainnya.

Direktur Divisi Penegakan Hukum CFTC, Ian McGinley, mengatakan Todd dan empat perusahaan yang didirikannya, yaitu Digitex LLC, Digitex Limited, Digitex Software Limited, dan Blockster Holdings Corporation; dijatuhi sanksi oleh pengadilan lantaran berusaha melakukan manipulasi harga token DGTX. Selain itu, mereka juga dituduh menawarkan transaksi berjangka secara ilegal di luar pasar yang ditunjuk.

“Terdakwa juga gagal melakukan pendaftaran ke CFTC dan tidak menerapkan program informasi pelanggan, termasuk know your costumer (KYC) dan anti-pencucian uang (AML),” jelas McGinley dalam keterangan resmi.

Nominal denda yang harus dibayarkan oleh Todd dan entitas usahanya terbagi atas US$3,91 juta sebagai pelunasan dan US$11,73 juta sebagai denda sipil moneter. Tidak hanya itu, terdakwa juga dilarang untuk melakukan perdagangan di pasar yang diatur oleh CFTC dan tidak diperkenankan melakukan pendaftaran ke regulator.

Todd Pompa Harga Token DGTX Menggunakan Bot

Kasus ini bermula dari adanya keluhan di 30 September yang menuduh Todd dan Digitex Futures pada Mei 2020 hingga 2022 menjalankan bursa kripto derivatif dan mencari partisipasi dari pelanggan AS melalui situs web.

Dalam periode tersebut, Digitex mewajibkan pengguna untuk melakukan deposit token DGTX ke akun untuk membatasi perdagangan mereka di bursa berjangka.

“Todd terus mencoba memompa harga DGTX dengan menyebarkan bot di bursa pihak ketiga yang sengaja dirancang untuk selalu melakukan pembelian lebih banyak ketimbang menjualnya,” ungkap McGinley.

Langkah penegakan ini menandakan sikap CFTC yang agresif menggunakan otorisasinya untuk menangani manipulasi komoditas dalam perdagangan antarnegara bagian.

Selain itu, McGinley juga mengingatkan bahwa perintah yang mensyaratkan pembayaran sejumlah dana pada korban mungkin tidak menghasikan pemulihan atas dana yang sudah hilang karena pelaku tidak memiliki cukup dana ataupun aset.

Sebelumnya, pada awal Juli lalu, CFTC juga sudah melakukan penegakan atas tindakan penipuan yang dilakukan oleh Randy Craig Levine dan Philip Reichenthal. Kedua disebut melakukan penipuan Bitcoin senilai jutaan dolar AS.

Baik Levine ataupun Reichenthal membuat pernyataan palsu pada investor agar korban bersedia mengirim dana lebih dari US$5 juta untuk pembelian Bitcoin. Nyatanya, aset kripto yang dijanjikan tidak pernah datang. Di samping itu, Reichenthal memanfaatkan posisinya sebagai pengacara berlisensi untuk menjadi agen escrow dalam transaksi yang sudah direncanakan.

CFTC Ikut Gugat Binance

Di sisi lain, tarik menarik kuasa aset digital di AS masih belum terselesaikan. Hal itu membuat dua regulator keuangan di sana, yakni CFTC dan SEC, merasa sama-sama bertanggung jawab terhadap ekosistem kripto yang sudah terbangun. Alhasil, selain SEC, CFTC juga getol melakukan penertiban industri kripto.

CFTC bahkan ikut menggugat Binance dan sang pimpinan, Changpeng Zhao (CZ). Mereka menuduh Binance dengan sengaja menawarkan produk derivatif kripto yang tidak terdaftar di AS.

Ketua CFTC, Rostin Benham, mengatakan ada bukti yang jelas bahwa Binance berniat untuk menghindari hukum dan dirinya percaya diri bisa membuktikan bahwa tuduhannya adalah benar. Benham turut mengingatkan tindakan dari CFTC menjadi peringatan bagi siapa saja yang ada di dunia kripto, bahwa regulator tidak akan menoleransi penghindaran hukum yang disengaja.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori