Harga Cardano (ADA) telah meningkat 12% di tahun ini, berkat berbagai pemberitaan positif. Meski begitu, prediksi harga ADA untuk jangka panjang masih belum bisa ditentukan.
Ada sejumlah kabar positif bagi ekosistem Cardano di akhir pekan. Minswap, decentralized exchange (DEX) ternama di jaringan Cardano, mengalami kenaikan pada angka total value locked (TVL) sebanyak 2,53%. Sementara itu, protokol DEX lainnya, seperti Indigo dan WingRiders, mengalami kenaikan TVL lebih dari 5%.
Kenaikan paling signifikan dijumpai pada protokol pinjam meminjam Meld. Platform perbankan non-custodian itu mengalami peningkatan TVL lebih dari 20% selama seminggu terakhir. Hal tersebut membuatnya menempati peringkat kedua dalam ekosistem Cardano.
Akan tetapi, tidak semua kabar seputar Cardano bernuansa positif. Proyek kripto ini harus berhadapan dengan pemberitaan terkait bahasa pemrogramannya dan proyek-proyek yang menjadi bahan pertanyaan. Kekhawatiran tentang Cardano utamanya berfokus pada keterikatan mereka dengan Afrika, yang dianggap sebagai pasar yang sulit untuk ditembus akibat kurangnya infrastruktur internet.
ADA merupakan native token dari blockchain Cardano. Jaringan Cardano sendiri memiliki spesialisasi dalam decentralized application (dApp) dan smart contract. Cardano didirikan oleh Charles Hoskinson, yang dulunya merupakan co-founder Ethereum.
Prediksi Harga Cardano (ADA) dalam Jangka Panjang
Analisis teknikal dari rentang waktu harian menunjukkan bahwa harga ADA sudah ambruk sejak mencapai US$0,44 di 29 Oktober. Penurunannya berlanjut hingga menyentuh titik serendah US$0,24 pada 30 Desember. Setelah itu, harga ADA pun memantul dan naik 12%.
Perkembangan yang menarik adalah penurunan indikator RSI yang diawali dengan pergerakan naik ke wilayah oversold. Penurunan yang serupa merupakan katalis atas kenaikan 33% di bulan Oktober.
Selain itu, indikator RSI harian juga menciptakan bullish divergence (garis hijau) dalam kenaikan saat ini. Kondisi tersebut semakin menguatkan kenaikannya.
Jika pergerakan naiknya berlanjut, maka area resistance utama akan berada di US$0,30. Sebaliknya, penurunan di bahwa US$0,24 (garis merah), yang merupakan titik terendah di 30 Desember, akan menggugurkan analisis harga ADA yang bullish ini.
Akankah Kinerja ADA Melampaui BTC?
Grafik ADA/BTC juga menunjukkan potensi bullish reversal. Harga ADA telah membuat pola double bottom di dalam area support horizontal 15.800 satoshi. Area tersebut bersifat krusial, mengingat harga ADA belum menutup candlestick di bawahnya sejak Januari 2021. Alhasil, hal itu akan menjadi perkembangan yang sangat bearish.
Kendati demikian, pola double-bottom yang bullish juga diikuti dengan bullish divergence pada indikator RSI mingguan (garis hijau). Kondisi ini semakin meningkatkan kemungkinan adanya bullish reversal. Munculnya breakout dari garis descending resistance saat ini akan mengonfirmasi pola bullish.
Sementara itu, penutupan candlestick mingguan di bawah area support 15.800 satoshi akan membatalkan hipotesis bullish ini.
Sebagai kesimpulan, proyeksi yang paling mungkin untuk pasangan perdagangan ADA/USDT dan ADA/BTC adalah lanjutan dari pergerakan naik keduanya. Penurunan di bawah titik terendah saat 30 Desember akan menggugurkan prediksi bullish ini. Di samping itu, penurunan tersebut sekaligus mengindikasikan bahwa titik rendah baru bakal muncul.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.