Lihat lebih banyak

Alami Lonjakan Arus Keluar Stablecoin, SBF Klaim FTX Baik-baik Saja

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Dalam perkembangan terbaru dari krisis yang dihadapi FTX hingga memicu volatilitas ekstrem token FTT, SBF akhirnya angkat suara.
  • Sang CEO mengatakan bahwa FTX sanggup untuk menutupi semua dana milik para klien mereka.
  • FTX berada di bawah tekanan menyusul bocornya sebagian rincian dari neraca keuangan Alameda Research yang memiliki eksposur terhadap crypto exchange itu.
  • promo

Dalam perkembangan terbaru dari krisis yang dihadapi crypto exchange FTX hingga memicu volatilitas ekstrem native token FTT, Sam Bankman-Fried (SBF) akhirnya angkat suara.

Founder & CEO FTX itu pada hari Senin (7/11) pukul 19:38 WIB mengatakan, “Seorang pesaing mencoba mengejar kita dengan rumor palsu. [Saya tegaskan] FTX baik-baik saja.”

Sang CEO mengatakan bahwa FTX sanggup untuk menutupi semua dana milik para klien mereka.

“Kami tidak menginvestasikan aset klien (bahkan dalam perbendaharaan). Kami telah memproses semua penarikan, dan akan terus seperti itu,” jelas SBF.

Namun, dia mengutip bahwa kecepatan penarikan bisa saja melambat.

SBF menegaskan, “Ini sangat diregulasi, bahkan ketika itu memperlambat kita. Kami memiliki audit prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP), dengan kelebihan uang lebih dari US$1 miliar. Kami memiliki sejarah panjang dalam menjaga aset klien, dan itu tetap berlaku hingga hari ini.”

Sebagai penutup, SBF menulis, “Saya akan menyukainya, CZ [merujuk pada inisial nama founder & CEO Binance], jika kita bisa bekerja sama untuk ekosistem ini.”

Krisis FTX Dipicu Bocornya Dokumen Rincian Neraca Alameda Research 

Sebagai informasi, FTX berada di bawah tekanan menyusul bocornya sebagian rincian dari neraca keuangan Alameda Research yang memiliki eksposur dengan crypto exchange itu.

Alameda Research dilaporkan memiliki total aset US$14,6 miliar dan liabilitas sekitar US$8 miliar. Di antara asetnya, Alameda mencatatkan US$3,66 miliar dalam token FTT tidak terkunci dan jaminan token FTT senilai US$2,16 miliar.

Klaim kebangkrutan yang ditakuti bermuara dari fakta bahwa sebagian besar kepemilikan aset Alameda Research berada di token FTT, token yang dibuat oleh FTX, daripada aset yang lebih tradisional seperti mata uang fiat.

Menyikapi hal ini, Changpeng ‘CZ’ Zhao, selaku founder & CEO Binance, memutuskan untuk berencana melikuidasi sejumlah native token FTX yaitu FTT yang mereka miliki.

FTX Alami Lonjakan Outflow dalam Stablecoin

Dalam kesempatan berbeda, FTX dilaporkan telah mencatat lonjakan arus keluar (outflow) stablecoin di tengah meningkatnya ketakutan yang tidak berdasar seputar kekuatan keuangan crypto exchange itu.

Menurut data Nansen, dalam 7 hari terakhir, lebih dari US$451 juta stablecoin telah keluar dari FTX. Hal itu konon disebabkan oleh penarikan besar-besaran dari para pengguna. Nansen melacak crypto wallet yang diperkirakan milik FTX berdasarkan data on-chain.

Sekarang, para investor mulai bertaruh melawan token FTT. Menurut data Coinglass, open interest terbuka pada market derivatif terkait FTT telah mencapai lebih dari US$215 juta, atau 2 kali lipat dari hari sebelumnya dan tertinggi dalam 12 bulan. Sebagai informasi, open interest di market derivatif mengacu pada nilai total kontrak perdagangan yang belum diselesaikan.

Perkiraan Total Dana On-Chain Alameda & FTX

Akun Twitter Larry Cermak pada hari Senin (7/11) pukul 13:48 WIB merilis semua crypto wallet berlabel Alameda Research yang dia ketahui.

Pada 1 Oktober 2022, total dana on-chain Alameda Research sekitar US$505,3 juta. Kemudian pada 7 November 2022, mencapai US$269,2 juta. Artinya, total saldo on-chain turun US$236,1 juta dibandingkan pada pada bulan lalu (penurunan mencapai 46,7%). Sebagian besar dana Alameda disetorkan ke FTX dan Genesis.

Sementara itu, FTX yang semula memiliki total saldo on-chain US$3,1 miliar, turun menjadi US$2,05 miliar dalam periode waktu yang sama.

Dia menggaris bawahi, perlu diingat bahwa data on-chain itu (hanya di Ethereum) tidak akan pernah memberikan gambaran lengkap tentang apa yang terjadi.

“Ada banyak kepemilikan off-chain dan secara teori juga mungkin Alameda hanya membuat crypto wallet baru sehingga tidak mudah dilacak oleh orang bodoh seperti saya,” tulis Larry Cermak.

Sebelum disalahartikan, dia menegaskan, “Saya percaya Alameda memiliki ukuran untuk dengan mudah membeli token FTT milik Binance lewat perdagangan over-the-counter (OTC). Saya pikir keumungkinan kebangkrutan FTX mendekati 0%. Jelas, ada masalah likuiditas karena orang-orang menarik diri karena berhati-hati. Namun, perlu selalu diingat. Di kripto, ketika ‘sial diuji stres’, selalu lebih baik untuk aman daripada menyesal, bahkan jika peluangnya sangat rendah.”

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori