Lihat lebih banyak

Mengkaji Alasan Dominasi USDT Tether di Pasar Kripto

4 mins
Oleh Ali M.
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Stablecoin menawarkan stabilitas yang sangat penting di pasar blockchain yang fluktuatif. USDT Tether jadi yang paling unggul di antara yang lain.
  • USDT sukses mempertahankan dominasi berkat likuiditas, aksesibilitas, integrasi dengan DeFi, dan utilitasnya dalam transaksi lintas batas.
  • TRON memimpin dalam volume transaksi USDT karena biayanya yang rendah, sementara Ethereum lebih disukai untuk transfer bernilai tinggi serta penyimpanan jangka panjang.
  • promo

Tak bisa dimungkiri, stablecoin kini telah menjadi bagian penting di dunia blockchain. Kelas aset ini mampu menawarkan stabilitas di pasar yang super fluktuatif. Kendati ada lusinan stablecoin dengan jaminan atau kolateral berbeda yang tersedia untuk investor saat ini, USDT Tether terbukti masih menjadi pilihan favorit bagi mayoritas pengguna kripto.

Artikel ini membahas pentingnya stablecoin, dengan fokus pada USDT dan dominasinya yang tak tertandingi.

Kebutuhan akan Stabilitas

Stablecoin adalah aset digital yang dirancang untuk mempertahankan nilai stabil dengan dipatok ke aset cadangan, seperti dolar AS, euro, atau bahkan komoditas seperti emas. Stablecoin mencapai stabilitas ini melalui berbagai macam mekanisme. Ini termasuk jenis stablecoin yang dijaminkan ke fiat, dijaminkan ke kripto, hingga jenis algorithmic. Adapun stablecoin yang dijamin ke fiat menjadi jenis yang paling umum digunakan. Koin ini akan mendukung setiap token yang diterbitkan dengan cadangan mata uang fiat yang sesuai, memastikan dukungan oleh aset dunia nyata.

Sementara banyak investor kripto menikmati rendahnya volatilitas, level yang terlihat di sebagian besar aset kripto dapat membuatnya sulit untuk digunakan untuk pembayaran atau perdagangan. Stablecoin mengatasi masalah ini dengan menawarkan alternatif yang stabil dan andal, memfasilitasi penggunaannya dalam berbagai aplikasi, termasuk pasangan perdagangan dasar, pengiriman uang, dan decentralized finance (DeFi).

Hal ini telah menghasilkan pertumbuhan substansial untuk stablecoin, yang kini memiliki kapitalisasi pasar gabungan sebesar US$161 miliar. Grafik di bawah ini menyoroti peningkatan signifikan ini, yang bermula pada tahun 2020.

Kapitalisasi pasar stablecoin
Market Cap Stablecoin | Sumber: IntoTheBlock

“Sementara sebagian dari pertumbuhan ini terwujud berkat meningkatnya minat pada aset kripto, ini utamanya didorong oleh semakin pentingnya DeFi dan peran penting yang dimainkan stablecoin dalam produk-produk lama DeFi seperti lending protocol dan automated market maker (AMM).”

Vincent Maliepaard, Direktur Pemasaran di IntoTheBlock

USDT: Pemimpin Pasar Tiada Tanding

Terlepas dari persaingan yang ketat, Tether (USDT) telah memantapkan dirinya sebagai stablecoin terpenting di pasar kripto. Memulai debut di tahun 2014 silam, USDT dipatok ke dolar AS, dengan setiap token konon didukung oleh jumlah mata uang fiat yang setara yang disimpan sebagai cadangan.

Data dari IntoTheBlock menunjukkan bahwa USDT, dengan kapitalisasi pasar (market cap) sebesar US$111 miliar, berhasil menyumbang lebih dari 70% dari total kapitalisasi pasar stablecoin. Sebaliknya, stablecoin terbesar kedua, USDC, hanya menyumbang 21%.

Perbandingan Stablecoin
Perbandingan Stablecoin Berdasarkan Market Cap | Sumber: IntoTheBlock

Selain itu, tidak ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan ini akan segera mengendur. Jumlah transaksi USDT telah meningkat secara signifikan sejak awal tahun ini dan kian dekat dengan puncak tertinggi baru.

Jumlah transaksi USDT
Jumlah Transaksi USDT | Sumber: IntoTheBlock

Maliepaard selanjutnya mengungkapkan beberapa faktor pendorong dominasi USDT ini:

  • Likuiditas dan Aksesibilitas: USDT memiliki volume perdagangan tertinggi di antara stablecoin lain serta tersedia di sebagian besar decentralized exchange (DEX) dan centralized exchange (CEX) sebagai pasangan perdagangan dasar.
  • Integrasi dengan DeFi: Banyak protokol dan platform DeFi menggunakan USDT untuk transaksi, meminjamkan, dan meminjam, sehingga memungkinkan partisipasi tanpa terpapar volatilitas harga.
  • Transaksi Lintas Batas: USDT memfasilitasi transaksi lintas batas yang cepat dan hemat biaya, menawarkan alternatif yang efisien untuk sistem perbankan tradisional.
  • Penyimpan Nilai yang Stabil: Di wilayah yang mengalami hiperinflasi atau ketidakstabilan ekonomi, USDT menawarkan penyimpan nilai yang andal.

Membandingkan Penggunaan USDT di Berbagai Chain

Meskipun aktivitas USDT berkembang pesat di semua chain, kegunaannya di tiap chain tidaklah seragam. Data menunjukkan, pengguna menggunakan stablecoin untuk maksud berbeda-beda di berbagai jaringan. Dengan mengamati perilaku mereka di berbagai chain, kita dapat memahami bagaimana USDT digunakan dengan berbagai tujuan. Baik itu untuk trading, mentransfer nilai, ataupun bertindak sebagai penyimpan nilai yang stabil, keserbagunaan USDT terbukti.

TRON Mendominasi Transaksi USDT

TRON memimpin dalam hal volume transaksi dengan pangsa dominan 78%. Grafik di bawah ini menyoroti keunggulannya dibandingkan dengan jaringan blockchain lainnya.

Keunggulan ini terutama disebabkan oleh biaya transaksi TRON yang rendah serta ketersediaan yang tinggi untuk setoran dan penarikan di CEX utama. Sehingga, ini pula yang menjadikannya pilihan favorit untuk transaksi USDT Tether lintas batas. Anehnya, yang menempati runner-up bukanlah Ethereum, melainkan Polygon, yang memiliki lebih dari 8% dari total transaksi USDT.

Pangsa pasar USDT berdasarkan rantai
Pangsa Pasar USDT berdasarkan Chain | Sumber: IntoTheBlock

Perbandingan Volume Transaksi

Analisis pangsa pasar volume stablecoin menunjukkan bahwa volume transaksi Ethereum jauh melampaui jumlah transaksinya. Hal ini menonjolkan peran Ethereum dalam memfasilitasi transfer dengan nilai lebih tinggi.

Sebaliknya, blockchain lain seperti Polygon, Optimism, dan Avalanche memiliki jumlah transaksi yang lebih tinggi tetapi berkontribusi lebih sedikit pada keseluruhan volume. Artinya, penggunaannya untuk transaksi yang lebih kecil dan lebih sering.

Volume USDT dalam rantai
Pangsa Pasar Volume On-chain USDT | Sumber: IntoTheBlock

Holding vs Bertransaksi

Rata-rata waktu penyimpanan USDT di setiap chain semakin mendukung temuan ini. Data menunjukkan bahwa pengguna Ethereum biasanya menyimpan USDT selama 228 hari, hampir tiga kali lebih lama daripada holder di Optimism. Pengguna TRON juga menyimpan USDT untuk waktu yang lama, rata-rata 183 hari.

Waktu penahanan USDT
Waktu Rata-rata Penyimpanan | Sumber: IntoTheBlock

Temuan ini menunjukkan bahwa di Ethereum dan TRON, USDT terutama disimpan untuk mengurangi volatilitas pasar, berfungsi sebagai penyimpan nilai yang stabil. Sebaliknya, pada chain seperti Optimism dan Arbitrum, USDT kerap berguna untuk transaksi, kemungkinan besar dalam aplikasi terkait DeFi di mana akses cepat ke likuiditas dan kecepatan transfer sangat penting.

Masa Depan USDT

Stablecoin, khususnya USDT, memainkan peran penting di industri blockchain dengan memberikan stabilitas dan meningkatkan utilitas aset digital. Pertumbuhan USDT baru-baru ini di berbagai jaringan blockchain semakin memperkuat posisinya di pasar kripto.

Seiring dengan semakin luasnya industri, peran penting stablecoin kemungkinan akan semakin besar, terpacu oleh perannya dalam DeFi, trading, dan menjembatani kesenjangan antara keuangan tradisional dan blockchain.

Bagaimana pendapat Anda tentang dominasi USDT Tether ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juni 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan Web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori