Sudah menjadi rahasia umum, altcoin season pada siklus ini gagal terwujud meskipun ada tanda-tanda yang jelas pada titik tertentu. Di tengah siklus yang terlihat bullish ini, data terbaru membeberkan bahwa telah terjadi pergeseran yang bisa mengakhiri penantian ini.
Sebagai pengingat, salah satu kriteria untuk terjadinya altcoin season yakni persetujuan ETF Ethereum spot. Sekarang setelah itu sudah terwujud, altcoin terpantau masih loyo. Lantas, akankah terus seperti ini ke depannya?
Altcoin Season Beri Petunjuk Mengapa Ia Tak Akan Datang dalam Waktu Dekat
Altcoin nampaknya telah melanjutkan tren naik beberapa waktu lalu. Sayangnya, kenaikan yang meluas itu tidak berlangsung lama. Indeks Altcoin Season (Altcoin Season Index), pada waktu itu, nilainya bertengger di angka 33.
Adapun untuk memvalidasi suatu altcoin season, indeks ini harus mencapai 75. Dengan kata lain, setidaknya 75% dari 50 aset kripto non-Bitcoin (BTC) teratas mengungguli kinerja koin nomor wahid ini.
Pada saat publikasi, indeks ini ada di 18, yakni angka yang terakhir kali tercapai pada 20 Juni, dan sebelum itu — November 2023. Tren turun ini menyiratkan bahwa altcoin telah menjumpai tantangan untuk berkinerja lebih baik ketimbang BTC, yang mampu merebut kembali US$70.000 belakangan ini.
Selanjutnya, aksi turun semacam ini dapat dikaitkan dengan surutnya minat investor pada sejumlah altcoin. Jika minat ini terus mengering, maka permintaan pun bakal sulit untuk didapatkan. Pada gilirannya, kondisi ini bisa bermuara pada tren harga yang terus-menerus bergerak sideways. Atau bahkan, bergerak turun, sementara altcoin season perlahan memudar.
Terlepas dari situasi yang kurang menggembirakan dari sektor kripto ini, beberapa pelaku pasar percaya altcoin season akan datang pada akhirnya. Salah satu pihak yang begitu percaya diri tentang hal itu yaitu Ty Blackard, Co-founder Magnify Labs, pasar kredit terdesentralisasi.
Apakah Altcoin Masih Butuh Daya Ethereum?
Menurut Blackard, pasar akan memasuki altcoin season begitu ETH sukses menorehkan rekor harga tertinggi sepanjang masa (ATH).
“Pasar akan beralih ke altcoin season saat $ETH melampaui ATH. Meme coin akan tetap ada, tentu saja, namun narasi dan meta akan bergeser ke token dengan lebih banyak ‘utilitas’ atau ‘fundamental’,” tutur Blackard.
Akan tetapi, bila kita memantau secara menyeluruh pada pasar altcoin, maka terungkap bahwa dengan ETH maupun tanpa ETH, altcoin season akan tetap terlaksana. Ini adalah kesimpulan yang BeInCrypto dapatkan usai mengamati TOTAL2 dan TOTAL3.
Sebagai informasi, TOTAL2 adalah kapitalisasi pasar total dari 125 altcoin, tidak termasuk BTC. Sementara TOTAL3 adalah kapitalisasi pasar altcoin, tidak termasuk ETH dan BTC. Dari gambar di bawah, kita bisa mengamati bahwa tren dari kedua kapitalisasi pasar serupa.
- Baca Juga: Investor Kawakan Tata Ulang Portofolio Altcoin Jelang Bull Market, 5 Aset Populer Dicoret
Oleh karenanya, harga Ethereum mungkin tidak akan menjadi masalah dalam skema besar untuk altcoin season kali ini, berbeda dengan tahun 2021 silam. Selain itu, ada pula kemungkinan harga altcoin bakal terpompa seandainya modal yang diperoleh dari BTC mengalir ke sektor ini. Jika inilah yang terjadi, maka peluang datangnya altcoin season pada siklus ini akan semakin besar.
Bagaimana pendapat Anda tentang data yang ungkap risiko soal altcoin season ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.