Sudah jadi rahasia umum bahwa pasar kripto mengalami lonjakan aktivitas perdagangan di bulan Mei. Hal ini berujung pada tercapainya rekor tertinggi baru bagi banyak altcoin. Dalam 30 hari terakhir saja, kapitalisasi pasar alias market cap kripto global sudah meroket 17%.
Hanya saja, saat kita mulai menginjak bulan Juni, beberapa altcoin harus bersiap untuk mencatat tren turun. Barisan altcoin, termasuk Cardano (ADA), Bitcoin Cash (BCH), Axie Infinity (AXS), dan The Sandbox (SAND) telah mendeteksi lonjakan sentimen bearish. Sehingga, ini menempatkan keempat altcoin pada risiko kehilangan sebagian keuntungan mereka dalam jangka pendek.
Bear Cardano (ADA) Pegang Kendali Pasar
Saat publikasi artikel, Cardano diperdagangkan seharga US$0,44. Harganya sempat menorehkan puncak US$0,50 pada 21 Mei. Sejak itu, harganya sudah tergelincir 12%.
Sementara, Awesome Oscillator (AO) mengonfirmasi tren distribusi ADA saat ini. Pasalnya, indikator ini terpantau telah kembali ke bar histogram merah pada waktu publikasi. Indikator ini sendiri bertugas mengukur momentum pasar serta mengidentifikasi tren aset saat ini dan juga titik reversal harga yang potensial.
Ketika AO aset menunjukkan bar merah, berarti momentum jangka pendeknya turun lebih cepat ketimbang momentum jangka panjangnya. Bar merah umumnya menunjukkan lonjakan tekanan jual dan juga mengisyaratkan peluang penurunan harga.
Sebagai konteks, AO ADA hanya menelurkan bar merah sejak 1 April. Kondisi ini menunjukkan, bias bearish telah mendominasi pasar koin yang bersangkutan selama lebih dari 60 hari.
Jika tekanan jual terus menanjak, harga ADA terancam ambruk ke US$0,40. Sebagai catatan, terakhir kali ADA diperdagangkan di level harga ini yaitu pada Desember 2023.
Bull Bitcoin Cash (BCH) Menarik Diri
Harga per Bitcoin Cash (BCH) telah merosot lebih dari 10% dalam sepuluh hari terakhir. Hal ini disebabkan oleh lonjakan pelarian modal keluar dari pasar koin. Ini terkonfirmasi dari pembacaan Chaikin Money Flow (CMF).
Indikator ini mengukur arus uang masuk dan keluar pasar BCH. Trader memakai ini guna mendulang wawasan terkait kekuatan dan arah suatu tren. Indikator ini menandakan ketangguhan pasar ketika nilainya positif dan di atas garis nol. Hal itu menunjukkan, tekanan beli sedang tinggi dan ada arus dana mengalir masuk ke pasar.
Sebaliknya, nilai CMF yang negatif menunjukkan, ada lebih banyak orang yang menjual ketimbang membeli. Alhasil, ini bisa menjadi katalis untuk penurunan harga mendatang.
Adapun CMF untuk BCH sendiri telah bertengger di bawah garis nol sejak 23 Mei. Pada saat publikasi, nilai indikator ini berkitar di -0,06.
Lebih lanjut, titik-titik yang membentuk indikator Parabolic Stop and Reverse (SAR) BCH mengonfirmasi tekanan jual yang kian intens. Ini terutama terlihat dalam beberapa hari terakhir. Di samping itu, indikator ini juga berguna melacak tren harga aset.
Ketika titik-titiknya berkisar di atas harga aset, pasar diramal bakal turun akibat lonjakan aktivitas jual. Jika tren distribusi BCH ini berlanjut, maka titik harga berikutnya mungkin adalah US$459,4.
Axie Infinity (AXS) Terancam Turun Lebih Dalam Lagi
Harga AXS, token tata kelola yang memberdayakan platform game play-to-earn (P2E) terkemuka Axie Infinity, tercatat sudah melesat naik 11% bulan lalu. Sayangnya, harganya terjatuh ke bawah Exponential Moving Average (EMA) 20 hari. Ini jadi pertanda adanya lonjakan tekanan jual. Pada gilirannya, AXS berisiko kehilangan sebagian dari keuntungan yang berhasil terukir dalam beberapa minggu mendatang.
Sementara itu, EMA 20 hari tak kalah penting karena membantu melacak harga rata-rata aset selama 20 hari terakhir. Ketika harga aset turun di bawah moving average (MA) kunci ini, artinya terjadi pergeseran dari aksi beli ke aksi jual. Ini menjadi sinyal bearish. Selanjutnya, trader bakal menafsirkannya sebagai sinyal tren reversal dari tren naik ke tren turun.
Apabila tekanan jual AXS terus meroket, harganya bisa saja terperosok ke US$7. Kemudian, ke level support jangka panjang US$6,76 jika aksi ambil untung terus berlanjut.
The Sandbox (SAND) Catat Lonjakan Aksi Jual
Altcoin terakhir yang terancam mencetak level terendah baru adalah The Sandbox (SAND). Rangkaian indikator Moving Average Convergence/Divergence (MACD) SAND saat ini menunjukkan, MA jangka pendeknya longsor ke bawah MA jangka panjang. Walhasil, ini pun menjadi sinyal bearish. Pelaku pasar menafsirkan ini sebagai isyarat untuk mengambil posisi short dan keluar dari posisi long.
Indikator ini berguna untuk menangkap perubahan tren, momentum, dan kekuatan aset. Seperti yang terlukis pada setelan SAND saat ini, ketika garis MACD (biru) melintas ke bawah garis sinyal (oranye), trader mendapat pencerahan bahwa sekarang mungkin adalah saat yang tepat untuk menjual aset karena tekanan turun pada harga aset meningkat.
Jika aksi jual SAND mendapatkan momentum, SAND berisiko longsor ke bawah US$0,4 dan bermuara di US$0,36.
Bagaimana pendapat Anda tentang kemungkinan keempat altcoin ini mencetak level terendah baru di bulan Juni? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.