Lihat lebih banyak

Animoca Brands Suntik US$30 Juta ke Aplikasi Pembayaran Berbasis Web3 hi

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Animoca Brands melakukan injeksi modal sebesar US$30 juta ke dalam aplikasi sekaligus protokol pembayaran berbasis Web3 bernama hi.
  • Yat Siu, co-founder Animoca Brands, mengatakan investasi yang dilakukan dengan hi menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengatasi kesenjangan antara dunia keuangan tradisional dan virtual.
  • Pihak hi mengaku bahwa pendanaan ini juga akan digunakan untuk meningkatkan ekosistem pembayaran perusahaan lewat pengembangan mekanisme autentikasi unik-manusia dalam Proof of Human Identity (PoHI)
  • promo

Di tengah melambatnya aliran dana ke sektor kripto, Animoca Brands, pengembang metaverse dan raksasa modal ventura, tak surut mengembangkan industri aset digital. Animoca Brands baru saja melakukan injeksi modal sebesar US$30 juta atau sekitar Rp452,97 miliar ke dalam aplikasi dan juga protokol pembayaran berbasis Web3 bernama hi.

Aksi itu sengaja dilakukan untuk membangun hubungan yang kuat antara dunia fiat dan juga kripto ke dalam ekosistem Web3. Tidak hanya itu, perusahaan juga berharap bisa lebih banyak lagi memperluas penggunaan NFT dan token; seperti NFT, $SAND, $EDU, dan $APE di dunia nyata.

Kedua perusahaan sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) pada 27 Juli kemarin sebagai bentuk komitmen untuk memajukan industri kripto dan turunannya.

Salah satu pendiri sekaligus ketua eksekutif Animoca Brands, Yat Siu, mengatakan investasi yang dilakukan dengan hi menunjukkan komitmen perusahaan untuk mengatasi kesenjangan antara dunia keuangan tradisional dan virtual.

“Sebagai bagian dari kemitraan, perusahaan akan ikut serta dalam pengembangan lanjutan aplikasi hi dan juga Protokol hi untuk mendorong dampak positif bagi ekosistem Web3,” jelasnya dalam keterangan resmi.

hi sendiri merupakan aplikasi ramah kripto yang menggabungkan fungsionalitas crypto exchange dengan platform perbankan digital. Dengan model bisnis tersebut, perusahaan yang menyebut dirinya sebagai platform Web3 neo-banking itu mengeklaim mampu menyediakan layanan secara komprehensif kepada penggunanya.

Setiap pemegang aset virtual tertentu bisa melakukan  investasi, pembayaran atau aktivitas keuangan lainnya untuk menunjang gaya hidup lewat satu aplikasi.

Sejak peluncurannya, perusahaan telah memiliki hampir 3,5 juta pengguna yang tersebar di lebih dari 190 pasar.

hi Manfaatkan Proof of Human Identity (PoHI)

Sementara itu, pihak hi mengatakan pendanaan ini juga akan digunakan untuk meningkatkan ekosistem pembayaran perusahaan lewat pengembangan mekanisme autentikasi unik-manusia dalam Proof of Human Identity (PoHI). Mekanisme ini disebut akan menjadi sarana yang autentik untuk bisa masuk ke dalam ekosistem Web3.

Kuat dugaan hal tersebut merupakan bagian dari rencana pengembangan bisnis pembayaran yang sudah dilakukan bersama dengan Mastercard. Jalinan sinergitas dengan salah satu raksasa pembayaran global itu bertujuan memberikan pengalaman tersendiri bagi pengguna kartu debit untuk melakukan kustomisasi avatar dengan NFT yang dimilikinya.

Dengan kolaborasi itu juga, hi bermaksud membuka akses pembayaran berbasis kripto menjadi semakin luas. Setiap pemilik mata uang fiat, stablecoin, dan aset kripto lainnya bisa melakukan transaksi di merchant berlogo Mastercard yang mencakup lebih dari 90 juta lokasi.

Salah satu pendiri hi, Sean Rach, mengatakan kartu debit NFT ini bisa menjadi cara untuk menunjukkan mana komunitas daring yang diikuti seseorang, di dunia nyata.

“Tingkat fleksibiltasnya yang tinggi, di mana setiap pengguna bisa menggunakan aset keuangan apapun untuk bertransaksi diprediksi akan menjadi game changer di pasar,” ungkap Rach.

SVP Crypto and Fintech Enablement Mastercard, Christian Rau, menambahkan bahwa minat terharap kripto dan NFT terus meningkat dan kerjasama ini akan memberikan opsi lebih luas pada masyarakat untuk melakukan pembayaran.

“Perusahaan berkomitmen untuk menjadikannya pilihan pembayaran yang bisa diakses oleh komunitas yang ingin menggunakannya,” imbuh Rau.

Pasar Merespon Positif

Dalam survei yang dilakukan oleh Deloitte di Amerika Serikat, terungkap bahwa banyak perusahaan yang berniat membuka akses terhadap pembayaran berbasis kripto. Sebanyak 85% di antaranya menjadikan hal tersebut sebagai prioritas tinggi dan 83% responden melakukan hal yang sama untuk stablecoin.

Sejalan dengan hal itu, minat masyarakat terhadap penggunaan mata uang digital juga menunjukkan hal yang positif. Terlihat sebanyak 64% dari responden mengatakan memiliki minat yang signifikan.

Persentase sentimen seputar mata uang digital | Sumber: Survei Deloitte

“Hampir semua responden setuju bahwa penggunaan mata yang digital untuk transaksi sehari-hari akan meningkat dalam beberapa tahun mendatang. Tren ini kemungkinan besar akan tumbuh seiring dengan semakin matangnya teknologi dan kepercayaan luas para pelaku usaha,” jelas Deloitte.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori