Sejumlah token Bot Telegram telah muncul sebagai salah satu topik paling hangat di dunia kripto dalam beberapa minggu terakhir. Analisis on-chain mengamati korelasi antara peningkatan sentimen sosial seputar koin TON dan popularitas yang semakin berkembang dari sejumlah token Bot yang terkait dengan Telegram.
Platform perpesanan instan Telegram tetap menjadi favorit di kalangan para penggemar kripto. Tidak hanya itu, platform ini sebenarnya juga telah menjajaki teknologi blockchain. Toncoin awalnya diluncurkan dengan nama “Telegram Open Network” (TON). Namun, setelah menghadapi masalah hukum, nama tersebut akhirnya diganti menjadi “The Open Network” pada tahun 2020.
Kenaikan Popularitas Token Bot Telegram
Tiga tahun kemudian, aset kripto seperti UNIBOT, MoonBot (MBOT), dan AIMBOT, telah bergerak mewujudkan adopsi kripto di Telegram. Bukan hanya itu, token-token lain yang ditenagai artificial intelligence (AI) juga termasuk di dalamnya.
Berkat interaksi dengan API Telegram, token bot memungkinkan pengguna untuk mengotomatiskan fungsi-fungsi penting DeFi. Contohnya, seperti melakukan perdagangan di decentralized exchange (DEX), manajemen crypto wallet, yield farming, token sniping, dan masih banyak lagi.
Untuk itu, analisis data on-chain ini akan mengeksplorasi korelasi antara reli harga Toncoin baru-baru ini dan kenaikan popularitas token Bot Telegram.
Toncoin Tarik Perhatian Media
Toncoin (TON) adalah native token yang mendukung “The Open Network.” Token ini utamanya digunakan untuk operasi jaringan, transaksi, permainan, dan pembayaran untuk barang koleksi yang dibangun di atas blockchain tersebut.
Data on-chain menunjukkan bahwa TON telah sukses menarik perhatian yang signifikan dari para investor, terutama dalam tiga bulan terakhir. Grafik Santiment di bawah ini menunjukkan bahwa Dominasi Sosial TON mengalami lonjakan yang mencolok sekitar Juni 2023.
Sejak tanggal 7 Juni, Dominasi Sosial TON telah meningkat hampir sepuluh kali lipat, dari 0,05% menjadi 0,42% pada 3 September.
Metrik Dominasi Sosial sendiri bertugas mengukur persentase penyebutan media sosial yang terkait dengan sebuah aset kripto. Hal ini dilakukan dengan mengacu pada 50 proyek teratas yang paling banyak dibicarakan. Lonjakan yang diamati di atas mencerminkan bahwa Toncoin telah menarik pangsa diskusi media yang jauh lebih tinggi selama tiga bulan terakhir.
Perhatian investor yang intens ini pun telah membantu mendorong harga TON naik 38% dari titik terendahnya baru-baru ini di US$1,2, yang tercatat pada tanggal 6 Agustus lalu.
Namun, yang menarik, tampaknya kegemparan seputar Toncoin juga telah menyorot token-token Bot Telegram. Hal ini mengingatkan kita pada afiliasi historis antara TON Network dengan raksasa perpesanan instan tersebut.
Token-token Bot Telegram Tunjukkan Korelasi Erat dengan Aksi Harga Toncoin
Meskipun punya kasus penggunaan (use case) yang berbeda, aksi harga beberapa token bot yang terkait dengan Telegram telah berkorelasi erat dengan performa TON dalam beberapa minggu terakhir.
Menurut Coingecko, UNIBOT saat ini adalah token bot Telegram dengan peringkat teratas dalam hal volume perdagangan dan kapitalisasi pasar. Di antara fungsi lainnya, bot ini memungkinkan pengguna DeFi untuk membeli dan menjual token di Uniswap v3 langsung dari aplikasi Telegram mereka.
Selain itu, antara tanggal 31 Juli hingga 3 September, Unibot mencatatkan kinerja harga yang luar biasa dengan kenaikan sebesar 115%. Harganya melonjak dari level US$115 ke puncak tertingginya sepanjang masa (all-time high/ATH), yang nyaris mencapai US$240, sebelum akhirnya mengalami tren penurunan baru-baru ini.
Demikian pula dengan MoonBOT (MBOT), sebuah bot perdagangan Telegram yang canggih dan dapat dipersonalisasi yang melakukan transaksi otomatis. Token ini juga mendapatkan daya tarik yang signifikan. Selama periode antara 4 Agustus hingga 3 September, bot ini mencatatkan kenaikan harga yang mengesankan sebesar 125%, meroket dari level US$2,4 menjadi US$6,12.
Di sisi lain, kapitalisasi pasar kripto global telah menyusut hampir 10% sejak 1 Agustus. Sementara itu, token-token yang berafiliasi dengan Telegram ini telah menghasilkan keuntungan setidaknya dua digit selama periode tersebut. Korelasi ini menunjukkan kemungkinan evolusi dari sektor yang sedang berkembang di pasar kripto.
Selain itu, penting juga untuk dicatat bahwa token Bot Telegram belum terdaftar di crypto exchange utama. Oleh karena itu, rasa takut akan ketinggalan tren (fear of missing out / FOMO) masih berpotensi meningkat di kalangan investor strategis yang berusaha memburu potensi untung lebih dini dari listing selanjutnya di crypto exchange seperti Binance dan Coinbase.
Bagaimana pendapat Anda tentang potensi sejumlah token Bot Telegram untuk mendorong harga Toncoin (TON)? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.
