Woilo, platform jejaring sosial asal Indonesia, menjadi jejaring sosial pertama yang menyediakan layanan aset digital berupa non-fungible token (NFT). Platform yang berbasis di Surabaya itu baru saja merilis fitur NFT untuk membangun ekosistem kripto bagi para penggunanya.
Layanan bernama NFT Woilo ini memungkinkan setiap penggunanya untuk membuat aset digital hanya dalam waktu kurang dari 1 menit. Chief Executive Officer Woilo, Kevin Ciang, mengatakan setiap pengguna Woilo bisa membuat, menjual, ataupun membeli NFT yang mereka inginkan di Woilo, dengan mata uang rupiah.
“Woilo juga akan menampilkan NFT terpilih di marketplace NFT global, OpenSea. Sehingga, pemilik NFT bisa melakukan jual beli karya seni digitalnya di pasar global,” jelasnya dalam keterangan pers.
Sampai dengan saat ini, aplikasi tersebut sudah diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna di Google Play Store dan sudah bisa didapatkan di Apple Store.
Woilo Rilis Pilot Project Dompet Digital
Kevin menambahkan, Woilo saat ini sudah memiliki lebih dari 2 juta pengguna. Platform tersebut menawarkan pengalaman baru dan inovatif bagi para penggunanya.
Meskipun begitu, pangsa pasar perusahaan masih cukup jauh jika dibandingkan WhatsApp yang per Januari lalu sudah memiliki 2 miliar pengguna setiap bulannya. Namun, Woilo tetap lebih unggul dibanding platform sejenis, karena aplikasi yang berada di bawah naungan PT Karya Digital Indo itu sudah lebih dulu melakukan penetrasi ke karya digital.
WhatsApp, yang merupakan entitas bisnis dari Meta Platform, Inc., masih dalam tahap pengembangan untuk masuk lebih dalam ke sektor karya seni digital. Platform sosial yang menduduki posisi puncak untuk jumlah pengguna aktif di dunia itu telah memulai penggunaan dompet digital untuk melakukan pembayaran dengan aset kripto.
Perusahaan merilis pilot project yang dinamakan Novi sebagai dompet digital. Lewat pengembangan tersebut, setiap pengguna bisa mengirim dan menerima uang semudah mengirim pesan. Uji coba layanan tersebut mulai dilakukan di Guatemala dan beberapa wilayah di Amerika Serikat (AS). Pengguna bisa mengirim uang menggunakan stablecoin Pax Dollars (USDP) yang dipatok dalam dolar AS.
Investor Kripto di Indonesia Tembus 14,1 Juta
Melihat pertumbuhan bisnis kripto di tanah air yang terus menanjak, maka hadirnya Woilo ke dalam sektor bisnis aset digital pun dapat dipahami. Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga mengatakan, jumlah investor kripto di Indonesia di bulan lalu sudah mencapai 14,1 juta. Angka tersebut cukup kontras bila dibandingkan dengan jumlah investor saham yang mencapai 8,86 juta.
“Dengan adanya kecanggihan teknologi dan keterbukaan informasi, dalam waktu yang akan datang, animo masyarakat untuk memilih kripto sebagai salah satu aset atau alternatif investasi konvensional akan semakin tinggi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan yang mengesankan. Per 2020, nilai transaksi aset kripto hanya mencapai Rp64,9 triliun. Namun, satu tahun kemudian, per Desember 2021, angkanya terbang Rp859,4 triliun.
Untuk itu, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPBETI) telah menyiapkan infrastruktur esensial, seperti bursa kripto, lembaga kliring, dan pengelola tempat penyimpanan aset kripto (depository) guna mendukung ekosistem perdagangan fisik aset kripto Indonesia.
Sejauh ini, BAPPEBTI mencatat terdapat lima calon pedagang fisik aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi pada Januari – Mei 2022; yaitu PT. Aset Digital Berkat (Tokocrypto), PT. Indodax Nasional Indonesia (Indodax), PT. Pintu Kemana Saja (Pintu), PT. Rekeningku Dotcom Indonesia (Rekeningku), dan PT Zipmex Exchange Indonesia-Zipmex.
“Sedangkan lima jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi, yaitu Tether (Rp42,3 triliun), Bitcoin (Rp 18,5 triliun), Ethereum (Rp14,2 triliun), Dogecoin (Rp6,8 triliun), dan Terra (Rp6 triliun),” pungkasnya.
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.