Lihat lebih banyak

Arbitrum Siap Luncurkan Airdrop ARB Token, Langkah Strategis Atasi Lonjakan ZK?

3 mins
Oleh David Thomas
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Arbitrum akan melakukan airdrop token tata kelola ARB barunya pada 23 Maret 2023.
  • Airdrop ini akan menandai transisi jaringan dari entitas terpusat menjadi decentralized autonomous organization (DAO).
  • Selain Arbitrum, beberapa zero-knowledge rollup lainnya mulai naik daun dengan mencoba menarik minat kalangan developer Ethereum.
  • promo

Layer 2 rollup Arbitrum sedang bersiap melakukan airdrop token tata kelola barunya bernama ARB untuk para pengguna. Program ini mereka lakukan di tengah proses transisinya ke tata kelola terdesentralisasi dan juga di tengah pasar rollup yang semakin ramai.

Arbitrum Foundation akan meluncurkan token baru yang memungkinkan pemegangnya untuk memberikan suara dalam perubahan pada protokol Arbitrum.

Arbitrum Foundation akan melakukan airdrop sebesar 44% token ARB barunya kepada investor dan kontributor inti mereka, serta 56% sisanya kepada komunitas Arbitrum. Proses ini akan berjalan dalam kurang lebih tujuh hari.

ARB Distribution
Distribusi Token ARB | Sumber: Arbitrum Foundation

Melalui distribusi token baru ini, artinya Offchain Labs tidak lagi memegang kendali terhadap Arbitrum. Sebagai gantinya, Arbitrum akan menjadi sebuah decentralized autonomous organization (DAO).

Dalam prosesnya, Arbitrum meminta firma analitik Nansen untuk mendistribusikan token sebanding dengan jumlah transaksi, penggunaan dApp (aplikasi terdesentralisasi), dan juga waktu yang dihabiskan oleh pengguna. Totalnya, akan ada 10 miliar token yang didistribusikan.

Nantinya, holder ARB dapat mengubah kode secara langsung. Tapi dengan syarat, mereka perlu menunggu jeda untuk mengaudit perubahan tersebut. Di sisi lain, dewan keamanan dapat memperbaiki bug dengan lebih cepat.

Sekilas tentang Arbitrum

Jaringan One Arbitrum adalah rollup di jaringan Ethereum yang memproses transaksi massal di luar chain utama dan mengunggah hasilnya ke layer dasar.

Saat pengguna menandatangani transaksi digital, transaksi tersebut akan dikirim ke node Arbitrum. Kemudian, node Arbitrum akan meneruskan transaksi secara otomatis ke sequencer Arbitrum. Selanjutnya, sequencer akan mengambil transaksi tersebut dan transaksi lainnya yang terjadi pada waktu yang bersamaan dan menggabungkannya menjadi satu batch. Batch tersebut akan dikompres dengan menggunakan algoritma kompresi yang umum. Baru setelah itu, batch akan diposting sebagai data panggilan (call data) on-chain Ethereum.

Dengan menggunakan rollup, performa Ethereum akan meningkat dan biaya transaksi bagi pengguna smart contract pun juga jadi lebih rendah.

Jaringan One Arbitrum adalah optimistic rollup yang mengasumsikan semua transaksi valid tanpa adanya proses komputasi. Selain itu, ada challenge window (jendela tantangan) di mana siapa pun dapat mempertanyakan keabsahan transaksi menggunakan fraud-proof.

Dengan transisi menjadi DAO, Arbitrum berupaya untuk memperluas pangsa pasarnya di Ethereum dengan total value-locked senilai total US$1,67 miliar. Terlebih lagi, bahasa smart contract dari Arbitrum Virtual Machine juga kompatibel dengan Ethereum, sehingga memudahkan kalangan developer untuk bermigrasi ke platform ini.

Arbitrum TVL
Total-Value-Locked Arbitrum | Sumber: DeFiLlama

ZK Rollup Butuh Adopsi Massal yang Cepat dari Developer Demi Hadapi Tantangan

Rollup memainkan peran penting dalam roadmap penskalaan Ethereum setelah jaringannya beralih ke proof-of-stake pada bulan September 2022 lalu.

Terkait hal ini, Co-founder Ethereum, Vitalik Buterin, mengatakan bahwa rollup akan mendahului strategi penskalaan lain yang bernama “sharding” dalam jangka pendek hingga menengah.

Secara umum, rollup terbagi menjadi dua jenis, yaitu zero-knowledge rollup seperti yang baru-baru ini dirilis oleh Polygon Labs dan ConsenSys, serta optimistic rollup, seperti Arbitrum dan Optimism.

Menariknya lagi, zero-knowledge rollup menggunakan kriptografi untuk membuktikan validitas data transaksi tanpa mengungkapkan data itu sendiri.

Sementara itu, developer infrastruktur Ethereum, yakni ConsenSys, juga sedang dalam tahap awal pengembangan ekosistem zero-knowledge rollup-nya. Meskipun belum ada data spesifik yang tersedia mengenai komunitas developer-nya, ConsenSys menawarkan waktu onboarding selama lima menit bagi developer Ethereum untuk membuat aplikasi di rollup-nya.

Di samping itu, developer sidechain Polygon Labs sendiri telah mencapai beberapa tonggak penting dalam pengembangan zk rollup, termasuk lebih dari 5.000 smart contract dan 75.000 zk proof. Saat ini, mereka memiliki aset yang terkunci sebesar US$1,03 miliar di seluruh ekosistemnya, dan rencananya akan merilis mainnet beta zero-knowledge rollup pada 27 Maret 2023 nanti. Tidak hanya itu, Polygon Labs juga berusaha menarik minat para developer dApp Ethereum dengan menetapkan kebutuhan akan perubahan smart contract yang minimal.

Bagaimana pendapat Anda tentang program airdrop token ARB dari Arbitrum ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori