Arthur Hayes: Program Poin di Proyek Kripto Baru Lebih Baik daripada Model ICO

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Arthur Hayes, co-founder BitMEX, menilai sistem poin yang ada saat ini di sejumlah proyek kripto baru lebih baik untuk adopsi kripto.
  • Hayes menilai program poin adalah cara baru bagi para proyek kripto untuk melakukan teknik guerilla marketing.
  • Meski demikian, Hayes melihat tetap ada celah bagi penyalahgunaan model program poin. Dia menilai program poin hanya akan efektif jika terdapat tingkat kepercayaan yang tinggi antara proyek dan pengguna.
  • promo

Arthur Hayes, co-founder dan mantan CEO crypto exchange BitMEX, menilai bahwa sistem poin yang ada saat ini di sejumlah proyek kripto baru lebih baik untuk adopsi kripto.

Sistem poin ini dinilai sebagai alternatif yang lebih baik dalam hal penggalangan dana dan keterlibatan pengguna, daripada model initial coin offering (ICO) yang sempat booming pada tahun 2017 maupun model yield farming.

Umumnya, para partisipan dalam program poin akan memenuhi syarat untuk mendapatkan retrodrop, yang merupakan variasi lain dari airdrop, atas aktivitas mereka dalam suatu proyek kripto.

Dalam tulisan terbarunya berjudul “Points Guard“, Arthur Hayes membahas model program poin. Dia menilai meskipun ICO dan yield farming memiliki manfaat, model itu juga membawa beberapa tantangan bagi proyek-proyek kripto. Misalnya, walau ICO memungkinkan jutaan investor ritel membeli token dari suatu proyek, serta memberi kesempatan untuk berinvestasi lebih awal dalam potensi inovasi baru, hal tersebut juga akan menimbulkan hambatan regulasi.

“Saat Anda menjual sesuatu secara ritel, beberapa regulator  menyebutnya sebagai [produk] sekuritas [atau skema investasi] dan mengharuskan Anda melakukan banyak hal yang tidak ingin Anda lakukan,” catat Arthur Hayes.

Di sisi lain, meskipun yield farming memungkinkan para pengguna mendapatkan token kripto dengan menggunakan suatu protokol, hal ini akan memiliki dampak jika dilakukan terlalu agresif.

Dia menjelaskan bahwa hal tersebut dapat meningkatkan pasokan token yang terbatas dengan sangat cepat. Akibatnya, harga token itu bisa turun, membuat para pengguna tidak memiliki insentif lagi untuk menggunakan protokol kripto tersebut.

Program Poin adalah Cara Baru Tingkatkan Partisipasi Pengguna dalam Proyek Kripto

Sementara itu, Arthur Hayes menilai program poin adalah cara baru bagi para proyek kripto untuk melakukan teknik guerilla marketing.

Alih-alih langsung memberikan token kripto kepada pengguna untuk menggunakan sebuah protokol, proyek kripto dapat memberikan poin kepada pengguna atas partisipasi dalam protokol tersebut yang dapat dikonversi menjadi token.

Arthur Hayes menilai pendekatan ini tidak akan dianggap sebagai kontrak antara proyek dan pengguna untuk imbalan nyata di masa depan, dan tidak menyediakan segala bentuk pertukaran fiat atau kripto antara proyek dan pengguna.

Hal ini tampaknya menunjukkan bahwa regulator berpotensi menganggap program poin dapat diterima daripada model ICO yang dilakukan oleh sejumlah proyek kripto.

Meski demikian, Arthur Hayes melihat tetap ada celah bagi penyalahgunaan model program poin. Dia menilai program poin hanya akan efektif jika terdapat tingkat kepercayaan yang tinggi antara proyek dan pengguna.

Di masa yang akan datang, tidak menutup kemungkinan akan ada aktor jahat yang menyalahgunakan kepercayaan tersebut, dan bisa saja membunuh model program poin sebagai alat untuk keterlibatan pengguna dan penggalangan dana.

Sekilas tentang Arthur Hayes 

Arthur Hayes, yang kini mengelola family office Maelstrom, memang terkenal kerap membuat tulisan mendalam terkait dunia kripto.

Tulisannya pada November 2023 menggarisbawahi kripto sebagai salah satu perkembangan politik, keuangan, dan teknologi terpenting dalam sejarah manusia yang beradab.

Pernyataan itu bisa muncul ketika dia mengomentari apa yang dialami Binance dan pendirinya Changpeng ‘CZ’ Zhao. Hayes berpendapat bahwa mereka serta centralized crypto exchange (CEX) lainnya merupakan ancaman terhadap sistem keuangan tradisional (TradFi) global yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS).

Menurut Arthur Hayes, dibandingkan dengan hukuman yang diberikan kepada lembaga keuangan tradisional besar, hukuman yang diberikan kepada Binance dan CZ adalah tidak masuk akal dan menyoroti sifat sewenang-wenang hukuman di tangan negara.

Dia berpendapat bahwa perlakukan terhadap CZ dan Binance merupakan indikasi perlawanan balik terhadap desentralisasi dan revolusi blockchain yang menentang kekuasaan negara.

Sebagai catatan, Arthur Hayes tidak asing dengan gugatan dari lembaga negara. Dia bisa dibilang merupakan ‘eksekutif kripto pesakitan’, karena harus mengundurkan diri dari posisinya sebagai CEO BitMEX pada Oktober 2020. Langkah itu diambil menyusul tuntutan hukum dari regulator AS.

Dia bersama 2 co-founder BitMEX lainnya dituduh mengoperasikan platform perdagangan yang tidak terdaftar serta melanggar aturan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) AS, termasuk tidak menerapkan program anti-pencucian uang (AML) dan peraturan tentang Kenali Pelanggan Anda (KYC).

Pada Februari 2022, Arthur Hayes mengaku bersalah melanggar Undang-Undang (UU) Kerahasiaan Bank AS. Pada Mei 2022, dia menerima hukuman 6 bulan tahanan rumah sebagai bagian dari masa percobaan 2 tahun.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | Juli 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori