Lihat lebih banyak

Avalanche Foundation Alokasikan Dana US$50 Juta untuk Dorong Adopsi Tokenisasi Aset

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Avalanche Foundation mengumumkan mengalokasikan dana hingga US$50 juta untuk membeli tokenisasi aset yang dicetak di blockchain Avalanche.
  • Program bernama Avalanche Vista ini bertujuan mendukung dan mendemonstrasikan nilai tokenisasi aset.
  • John Wu, selaku Presiden Ava Labs, mengatakan bahwa tokenisasi aset bukan hanya masa depan bagi pasar modal. Namun, ini adalah pendorong penting pada saat ini.
  • promo

Avalanche Foundation pada hari Selasa (25/7) mengumumkan bahwa mereka mengalokasikan dana hingga US$50 juta (Rp751,82 miliar) untuk membeli tokenisasi aset yang dicetak di blockchain Avalanche.

Sebagai informasi, tokenisasi aset sering disebut sebagai aset dunia nyata atau tokenisasi aset off-chain. Program terbaru ini dinamakan Avalanche Vista. Alokasi dana ini mencerminkan komitmen Avalanche Foundation sebagai organisasi nirlaba yang mendukung ekosistem blockchain layer-1 (L1) Avalanche.

Avalanche Vista bertujuan mendukung dan mendemonstrasikan nilai tokenisasi aset, proses pembuatan representasi digital on-chain dari suatu aset, item, atau benda, yang dirancang untuk difasilitasi oleh blockchain Avalanche dengan kecepatan, skalabilitas, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi.

Dukungan dana bagi tokenisasi aset juga merupakan upaya untuk memajukan sistem keuangan yang lebih mudah diakses, efisien, dan hemat biaya, melalui penggunaan mekanisme konsensus baru Avalanche, arsitektur subnet yang unik, dan inovasi teknis.

Mereka bermaksud mempercepat pertumbuhan tokenisasi aset dan perannya dalam on-chain finance (OnFi). Caranya, dengan menunjukkan manfaat menerapkan blockchain ke kasus penggunaan di dunia keuangan tradisional (TradFi) yang secara historis lebih manual dan intensif secara operasional, termasuk dalam penerbitan aset, penyelesaian, transfer, dan aspek administratif.

Berdasarkan data CoinGecko, harga native token Avalanche, yaitu AVAX, terpantau naik sekitar 0,8% dalam 24 jam terakhir dan turun sekitar 5,2% dalam 7 hari terakhir.

Tokenisasi Aset Saham, Obligasi, hingga Real Estate

Avalanche Vista akan mempertimbangkan aset di seluruh spektrum likuiditas penuh, termasuk ekuitas (saham), kredit (obligasi), real estate, komoditas, serta aset-aset yang asli di blockchain.

John Wu, selaku Presiden Ava Labs (perusahaan pengembang blockchain Avalanche), mengatakan bahwa tokenisasi aset bukan hanya masa depan bagi pasar modal. Namun, ini adalah pendorong penting pada saat ini.

“Lonjakan momentum di seluruh institusional yang membangun secara on-chain sangat mencengangkan, dan Avalanche Foundation melakukan lompatan besar ke depan dengan inisiatif ini,” kata John Wu.

Mengutip laporan Security Token Advisors, 77% dari para partisipan pasar modal percaya bahwa sekuritas tradisional akan digantikan dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Sementara itu, ukuran pasar sekuritas yang ditokenisasi diperkirakan akan tumbuh menjadi sekitar US$20 triliun pada akhir tahun 2030.

Selantunya, manajer aset VanEck memperkirakan bahwa aktor institusional akan mentokenisasi aset senilai US$25 miliar dalam aset off-chain pada tahun 2023.

Avalanche Lakukan Beragam Inisiatif Tokenisasi Aset

Adapun inisiatif terbaru ini mengikuti tonggak utama dalam tokenisasi aset yang dilakukan oleh Securitize pada Health Care Strategic Growth Fund II (HCSG II) milik firma manajemen investasi KKR di blockchain Avalanche pada September 2022.

Pihak-pihak dapat berinvestasi dalam dana investasi yang dikelola KKR yang disediakan oleh Securitize di Avalanche. Hal itu memungkinkan para partisipan memiliki sekuritas aset digital atau token sekuritas yang mewakili kepentingan ekonomi mereka dalam dana investasi yang dikelola oleh KKR.

Selain itu, pada 12 April lalu, Avalanche mengumumkan bahwa subnet Evergreen ‘Spruce’ telah diluncurkan dengan kelompok awal mitra institusional mencakup T. Rowe Price Associates, WisdomTree, Wellington Management, dan Cumberland.

Sejumlah institusi keuangan yang berpartisipasi akan menggunakan Spruce sebagai testnet untuk berbagai aplikasi dan aset, untuk mengukur manfaat eksekusi dan penyelesaian perdagangan secara on-chain.

Adapun testnet Spruce dimaksudkan untuk memungkinkan sejumlah institusional dapat terlibat dengan infrastruktur blockchain publik dengan cara berisiko rendah dan dengan penghalang masuk yang rendah (barrier-to-entry).

Para mitra institusional yang berpartisipasi akan menggunakan sejumlah aplikasi decentralized finance (DeFi) di Spruce untuk mengeksekusi pertukaran valuta asing (foreign exchange / Forex / FX) dan suku bunga, di samping area lain dalam penelitian dan pengembangan yang aktif.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori