Lihat lebih banyak

Testnet Spruce Rilis, Mitra Institusional Bisa Eksekusi Pertukaran Valuta Asing secara On-chain di Avalanche

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Avalanche mengumumkan bahwa Subnet Evergreen ‘Spruce’ telah diluncurkan dengan partisipasi dari kelompok awal mitra institusional.
  • Kelompok mitra institusional itu mencakup T. Rowe Price Associates, WisdomTree, Wellington MAnagement, dan Cumberland.
  • John Wu, Presiden Ava Labs, mengatakan bahwa kolaborasi inovatif ini menciptakan peluang yang aman, terkendali, dan menarik bagi para lembaga keuangan dunia.
  • promo

Avalanche, blockchain layer-1 (L1), pada hari Rabu (12/4) mengumumkan bahwa Subnet Evergreen ‘Spruce’ telah diluncurkan dengan kelompok awal mitra institusional mencakup T. Rowe Price Associates, WisdomTree, Wellington MAnagement, dan Cumberland.

Sejumlah institusi keuangan yang berpartisipasi akan menggunakan Spruce sebagai testnet untuk berbagai aplikasi dan aset, untuk mengukur manfaat eksekusi dan penyelesaian perdagangan secara on-chain.

John Wu, selaku Presiden Ava Labs yang merupakan entitas di balik Avalanche, mengatakan bahwa kolaborasi inovatif ini menciptakan peluang yang aman, terkendali, dan menarik bagi para lembaga keuangan dunia.

“Kami melihat Spruce, dan lebih luas lagi, subnet Avalanche Evergreen, sebagai langkah berarti dalam mengeksplorasi kemungkinan keuangan digital,” ungkap John Wu.

Menyusul pengumuman ini, berdasarkan pantauan data di CoinGecko, native token Avalanche, yaitu AVAX, terpantau naik sekitar 2,3% dalam 24 jam terakhir.

Setelah onboarding, wallet dari para institusional yang berpartisipasi mengeluarkan non-transferable token (NTT) yang menunjukkan bahwa mereka telah lulus pemeriksaan Kenali Pelanggan Anda (KYC) atau Know Your Business (KYB). Selain itu, alamat wallet mereka disematkan dalam daftar yang diizinkan, yang memantau akses di tingkat chain.

Pihak pengembang smart contract yang telah mengintegrasikan infrastruktur dan sejumlah aplikasi utama juga menjalani proses onboarding untuk aktivitas mereka di Spruce.

Hal yang Bisa Dilakukan di Testnet Spruce

Adapun testnet Spruce dimaksudkan untuk memungkinkan sejumlah institusional dapat terlibat dengan infrastruktur blockchain publik dengan cara berisiko rendah dan dengan penghalang masuk yang rendah (barrier-to-entry).

Para mitra institusional yang berpartisipasi akan menggunakan sejumlah aplikasi decentralized finance (DeFi) di Spruce untuk mengeksekusi pertukaran valuta asing (foreign exchange / Forex / FX) dan suku bunga, di samping area lain dalam penelitian dan pengembangan yang aktif.

Dalam laporan penelitian baru-baru ini, eksekutif dari Uniswap Labs dan Circle Internet Financial mengutip Survei Triennial BIS 2022 yang menunjukkan bahwa sekitar sepertiga dari perputaran FX yang dapat dikirim sekitar US$2,2 trillion, naik dari US$1,9 triliun pada tahun 2019.

Manfaat potensial dari FX secara on-chain dan pembayaran lintas batas termasuk payment vs payment transactions, atomic settlement, dan pengurangan risiko counterparty.

Fase Spruce di masa mendatang disebut akan menyambut tambahan aplikasi, aset, dan proses pihak ketiga, termasuk eksplorasi tokenisasi ekuitas (saham) dan penerbitan kredit, perdagangan, hingga pengelolaan dana.

Para institusional yang berpartisipasi akan memberikan umpan balik berkelanjutan tentang arsitektur, integrasi, dan kemampuan subnet Avalanche ini untuk memastikan implementasi mainnet yang sukses dan dapat diskalakan.

Manfaat Avalanche Spruce bagi Institusional

Blue Macellari, Kepala Strategi Aset Digital T. Rowe Price Associates, mengatakan bahwa berpartisipasi dalam testnet Avalanche Spruce menghadirkan peluang berharga untuk memperdalam pemahaman dan analisis mereka tentang teknologi smart contract dan aplikasi potensial blockchain publik yang diizinkan di market keuangan.

Sedangkan Will Peck, selaku Kepala Aset Digital WisdomTree, mengaku pihaknya percaya tokenisasi aset dan blockchain akan memainkan peran penting dalam layanan keuangan ke depan.

“Avalanche Spruce memberikan kesempatan untuk mengeksplorasi lebih jauh potensi efisiensi dan manfaat perdagangan on-chain dan penyelesaian dengan lembaga keuangan lainnya. Kami menantikan untuk bereksperimen dalam lingkungan pengujian berbasis EVM ini,” jelas Will Peck.

Sementara itu, Mark Garabedian, selaku Direktur Aset Digital dan Tokenisasi Aset di Wellington Management, menyebut subnet Avalanche ini memberikan solusi penyelesaian potensial yang memungkinkan transaksi keuangan dengan peningkatan efisiensi operasional, pengurangan risiko, dan kepatuhan terhadap peraturan tanpa mengurangi interoperabilitas.

“Kami berharap dapat bereksperimen dengan teknologi ini untuk menentukan kesesuaiannya dengan alur kerja institusional, dan potensinya untuk mengurangi biaya sehingga menambah nilai bagi para klien kami,” terang Mark Garabedian.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori