Lihat lebih banyak

Dapat Izin di Dubai, Backpack Siap Rilis Crypto Exchange pada Q1 2024

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Backpack bakal segera merilis crypto exchange di Dubai, setelah berhasil mendapatkan izin VASP dari Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA).
  • CEO Backpack, Armani Ferrante, mengeklaim bahwa Backpack akan merilis crypto exchange yang berbeda dari lainnya, serta menerapkan teknologi zk-proofs dan MPC.
  • Versi beta dari Backpack Exchange sudah tersedia di November ini. Komunitas bisa langsung menjajalnya untuk melakukan perdagangan spot di platform.
  • promo

Backpack, perusahaan di balik koleksi non-fungible token (NFT) Mad Lads, mengaku bakal segera merilis crypto exchange di Dubai. Aksi itu dilakukan setelah perseroan berhasil mendapatkan izin sebagai Penyedia Layanan Aset Virtual (VASP) dari Otoritas Pengatur Aset Virtual (VARA).

Pendekatan positif yang dikedepankan oleh pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), untuk membangun industri kripto, khususnya di Dubai, ditangkap secara penuh oleh Backpack. Sehingga, tak heran, jika mereka siap untuk memulai bisnis kriptonya di salah satu keamiran UEA tersebut.

Pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Backpack, Armani Ferrante, mengatakan sekarang adalah waktunya untuk mengakhiri ketidakjelasan yang ditentang oleh industri.

Ferrante mengungkapkan bahwa Backpack bakal merilis crypto exchange yang berbeda dari lainnya. Layanan tersebut akan menggabungkan teknologi zero-knowledge proof of reserves (zk-proofs) dan multi-party computation (MPC). Dengan demikian, mereka mampu memvalidasi cadangan di platform, memberikan kemudahan bagi entitas dalam menyimpan aset, serta melayani perdagangan yang lebih cepat.

Bisinis utama Backpack sebagai penyedia Web3 wallet akan berjalan secara pararel dengan layanan exchange baru milik perusahaan.

“Kombinasi Backpack Exchange dan Backpak Wallet akan memberikan transisi yang baik dari aplikasi fiat ke aplikasi on-chain bagi pengguna,” jelas Ferrante.

Backpack sudah Dapat Lisensi di Beberapa Negara

Ferrante mengatakan inisiatif yang dilakukan dalam beberapa bulan ke belakang itu mulai memperlihatkan hasil. Meskipun tidak menyebutkan detail wilayah mana saja yang sudah memberikan izin, Backpack mengaku sudah mengamankan lisensi di beberapa yurisdiksi, selain Dubai. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa ekspansi perusahaan tidak akan berhenti di Timur Tengah.

Terlebih lagi, versi beta dari Backpack Exchange sudah tersedia di November ini. Komunitas bisa langsung menjajalnya untuk melakukan perdagangan spot di platform. Ke depannya, perusahaan akan merilis secara penuh layanan tersebut di kuartal pertama tahun 2024 yang memuat beberapa fungsi tambahan perdagangan.

“Sejauh ini, [Backpack Exchange] ini adalah proyek tersulit dan terpenting yang pernah kami kerjakan. Sejak minting NFT Mad Lads, perusahaan telah melipatgandakan ukuran tim dan telah bekerja sama dengan regulator global,” tambah Ferrante melalui akun X.

Kejelasan Aturan Kripto Dubai Muncul di Waktu yang Tepat

Saat dua regulator keuangan AS, yaitu SEC dan CFTC, melancarkan penegakan aturan terhadap pelaku usaha kripto, Dubai dan beberapa wilayah lain, seperti Hong Kong dan Singapura, muncul dan menawarkan kepastian regulasi.

Beberapa investor kripto menangkap hal tersebut dan mulai mengkaji untuk memperluas aktivitasnya di luar AS. Hal itu dilakukan sebagai langkah diversifikasi risiko terhadap iklim peraturan.

Pendiri dan juga sekaligus CEO perusahaan staking RockX, Zhuling Chen, pernah mengatakan pada Bloomberg bahwa siapa pun yang tertarik dan ingin tetap menggunakan kripto, akan memilih negara yang lebih bersahabat dan memiliki aturan jelas. Oleh sebab itulah, beberapa entitas, seperti Backpack, memilih untuk menjadikan Dubai sebagai destinasi awal pengembangan bisnis crypto exchange perusahaan.

Sebelum Backpack, pada pertengahan Oktober kemarin, platform blockchain layer-1 (L1) Solana juga sudah resmi masuk ke pasar Dubai. Solana menjalin kerja sama dengan DMCC Crypto Centre untuk mendorong industri Web3 di kawasan Timur Tengah, sembari terus melakukan inovasi dan pengembangan di bidang kripto.

Lewat kolaborasi itu, Solana akan menjadi mitra bagi banyak entitas untuk membangun ekosistemnya di blockchain. Sinergi itu secara otomatis juga mampu mendorong adopsi terhadap teknologi blockchain menjadi lebih kencang, karena setidaknya terdapat 23 ribu perusahaan yang beroperasi di kawasan bisnis DMCC.

Bagaimana pendapat Anda tentang niatan Backpack untuk meluncurkan crypto exchange di Dubai? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori