Harga BNB telah mengalami penurunan sejak tertolak dari titik tertinggi kisarannya pada April 2023. Kini, harganya sedang diperdagangkan di bagian bawah kisaran tersebut.
Apakah nantinya harganya akan memantul atau justru mengalami breakdown bisa menjadi penentu arah tren yang akan datang.
Harga BNB Berada di Bagian Bawah Kisaran
Analisis teknikal pada time frame mingguan mengungkap bahwa BNB telah diperdagangkan antara US$215 hingga US$350 sejak Mei 2022. Kisaran tertinggi dan terendah telah mendapat validasi berkali-kali (ikon merah & hijau) sepanjang periode ini.
Baru-baru ini, tepatnya pekan lalu, harga BNB terjatuh ke bagian bawah dari kisarannya, dengan menyentuh titik terendah US$203,5 sebelum akhirnya memantul lagi. Hingga saat ini, area tersebut telah bertahan selama 910 hari.
Mengingat area tersebut sudah bertahan dalam waktu yang lama dan karena kurangnya support di bawahnya, aksi breakdown bisa memicu penurunan sedalam 40% ke US$130. Namun, di sisi lain, aksi pemantulan yang kuat bisa menyebabkan kenaikan sebesar 65% ke bagian atas kisaran, yakni US$350.
RSI mingguannya saat ini menunjukkan sinyal bearish, yang mengisyaratkan potensi penurunan dan pergeseran ke bawah. Para trader di pasar kripto biasanya menggunakan RSI untuk mengukur momentum, mengidentifikasi kondisi tren beli atau jual yang berlebihan, dan untuk memutuskan apakah harus mengakumulasi atau menjual aset mereka.
Angka yang melampaui 50 dan disertai dengan tren naik menandakan dominasi para bull yang berkelanjutan, sedangkan angka di bawah 50 menunjukkan hal yang sebaliknya. Sementara itu, RSI BNB saat ini berkisar di angka 35, yang terletak di bawah batas 50, sehingga mengindikasikan bahwa trennya bearish.
Belakangan ini, mayoritas berita yang tersiar seputar BNB bernada negatif. Pertama, OpenSea berhenti mendukung transaksi NFT pada chain BNB. Selanjutnya, mencuat laporan bahwa crypto exchange Binance mendongkrak nilainya secara artifisial. Kemudian, yang terakhir, muncul kekhawatiran terkait dampak berantai dari likuidasi jika harga aset tersebut terjun drastis di bawah US$200.
Aksi Breakdown dari Pola Bisa Picu Penurunan
Analisis teknikal dari time frame harian menunjukkan bahwa aksi penurunan berakselerasi begitu harganya mengalami breakdown dari ascending parallel channel pada tanggal 15 Agustus lalu. Sebagai catatan, ascending parallel channel biasanya memang berisi pola korektif, sehingga peristiwa breakdown (keruntuhan) dari channel itu sebenarnya sudah diantisipasi.
Meskipun ini merupakan sinyal bearish, RSI harian BNB menunjukkan sinyal bullish. Dan kendati indikator ini berkisar di bawah 50, ia telah menghasilkan pola bullish divergence (garis hijau) dan bergerak di luar wilayah oversold-nya.
Sebagai informasi, pola bullish divergence terjadi ketika kenaikan momentum mengiringi kenaikan harga. Hal ini seringkali mendahului tren bullish reversal.
Dengan demikian, prediksi harga BNB selanjutnya akan sangat ditentukan oleh respons harga di area support horizontal US$215: apakah akan memantul atau justru menutup di bawahnya. Jika terjadi breakdown, potensi penurunan sekitar 40% dapat terjadi. Namun, jika harga berhasil memantul, maka kenaikan sebesar 65% dapat diantisipasi.
Bagaimana pendapat Anda tentang prospek harga BNB selanjutnya? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Trusted
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
