Amerika Serikat (AS) terus mendekatkan diri dengan central bank digital currency (CBDC). Di tengah pro dan kontra dalam penerapan mata uang digital, The Federal Reserve of New York, selaku bank sentral New York, akan mulai melakukan uji coba untuk mengeksplorasi kelayakan jaringan interoperabilitas CBDC bagi segmen grosir, dan uang digital bank komersial dengan teknologi distributed ledger. Uji coba tersebut akan mereka lakukan melalui New York Innovation Center (NYIC).
Proyek yang akan berjalan selama 12 minggu itu akan menguji protokol proof-of-concept (PoC) di segala aspek. Mulai dari aspek teknik, hukum, dan bisnis, untuk menyelesaikan kewajiban lembaga keuangan.
Direktur Pusat Inovasi NYIC, Per von Zelowitz, mengatakan bahwa kolaborasi dengan komunitas perbankan dimaksudkan untuk bisa mendorong penelitan terkait tokenisasi aset dan infrastruktur pasar keuangan AS di masa depan.
“Seiring dengan perkembangan uang dan perbankan, kerja sama ini diharapkan bisa memberikan kontribusi kepada ‘publik’ dan ‘pengetahuan’ terkait penerapan teknologi baru pada sistem keuangan yang diregulasi,” jelas Per von Zelowitz.
Selain itu, proses uji coba juga akan melihat bagaimana desain uang digital yang layak untuk diprogram dan memiliki peluang terbesar dalam perluasan cakupan ke aset digital lainnya. Oleh karena itu, beberapa raksasa perbankan dan keuangan; seperti Bank of New York Mellon (BNY Mellon), Citi, HSBC, Mastercard, PNC Bank, TD Bank, Truist, US Bank, hingga Wells Fargo, berpartispasi dalam program ini.
Tidak ketinggalan, SETL yang merupakan perusahaan blockchain untuk sektor jasa keuangan, Amazon Web Services, dan Swift, turut ikut terlibat. Untuk dipahami, SETL merupakan tempat hijrah mantan Gubernur Bank Sentral Prancis, Christian Noyer. Sejak 2019, dia duduk sebagai salah satu dewan direksi di perusahaan blockchain asal inggris tersebut.
- Baca Juga: Bank Sentral Rusia Rilis Laporan tentang Ulasan Aset Digital dan Potensinya bagi Ekonomi Negara
Uji Coba Akan Mencakup Uang Digital dan Stablecoin
Poin penting yang akan dicapai dalam uji coba PoC adalah untuk memastikan program Regulated Liability Network US Pilot (RLN) sejalan dengan kerangka peraturan. Hal itu berkaitan dengan persyaratan untuk memproses pembayaran berbasis deposito tetap memasukkan aspek know your costumer (KYC) dan anti-money laundering (AML) dalam mekanismenya.
“Cakupan uji coba difokuskan pada uang digital yang dikeluarkan oleh regulator. Namun, hal tersebut berpotensi diperluas ke operasi multi-currency dan stablecoin yang diatur,” jelas anggota perbankan dalam keterangan resmi.
RLN sendiri merupakan infrastruktur pasar keuangan yang secara teoritis memfasilitasi transaksi aset digital. Platfom ini juga menghubungkan dana simpanan yang ada di lembaga keuangan melalui teknologi distributed ledger.
Meskipun hasil dari uji coba RLN diklaim tidak akan memengaruhi kebijakan pemerintah terkait penerapan CBDC, tetapi hal itu tetap saja menunjukkan bahwa pemerintah memang tertarik terhadap teknologi berbasis blokchain.
CBDC Dinila Rentan Penyusupan
Belum lama ini, asosisasi perbankan yang memfasilitasi layanan pembayaran, keamanan, dan transaksi keuangan di AS, Clearing House, menyatakan bahwa teknologi distributed ledger rentan untuk menyebabkan masalah pada sistem keuangan.
Hal itu dipicu oleh sifat dari teknologi tersebut yang memusatkan risiko dan transaksi pada satu titik. Sehingga, jika terjadi kebocoran di satu lokasi, maka akan dengan mudah menyebar ke sektor lainnya.
Clearing House turut menyebutkan bahwa saat ini fokus banyak orang hanya pada menfaat dari teknologi, mulai dari kecepatan transaksi dan efisiensi, tanpa melihat risiko yang mungkin dihadapi pengguna.
Sebagai informasi, pemerintah AS sudah mengeluarkan Executive Order 14067 untuk memastikan pengembangan aset digital yang bertanggung jawab. Berbagai diskusi dan riset akan dilakukan untuk memastikan bahwa perluasan akses keuangan yang adil ke sistem keuangan tidak mencederai sistem keamanan dan keuangan nasional.
Bagaimana pendapat Anda tentang inisiatif uji coba CBDC oleh bank sentral New York ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.