Buat kamu penggiat crypto, mendengar proyek altcoin yang harganya naik hingga ribuan kali tentu membuat penasaran. Perkenalkan proyek blockchain modular pertama di dunia, Celestia yang dengan airdrop token TIA menjadi perbincangan di berbagai komunitas. Apalagi, Celestia mendapat gelar unicorn karena perkiraan valuasinya menembus US$1 miliar (Rp15,6 triliun). Kenali lebih dalam mengenai proyek blockchain yang menjanjikan skalabilitas, keamanan dan desentralisasi ini.
Exchange untuk Beli Celestia (TIA)
Bonus USDT 3200
Trading, Leverage, EarnBeli Crypto Pakai Kartu
Biaya Trading GratisBeli Crypto Tanpa KYC
Derivatif Crypto TerbaikApa itu Celestia?
Celestia adalah jaringan blockchain dengan pendekatan modular, bertujuan untuk mengatasi masalah skalabilitas yang muncul dalam sistem blockchain tradisional (monolithic). Jaringan ini berbeda dengan lainnya karena memisahkan eksekusi dari konsesnsus dan menerapkan fitur utama bernama Data Availability Sampling (DAS).
Proyek-proyek rollup dan layer 2 menggunakan Celestia sebagai jaringan untuk publikasi dan membuat data transaksi tersedia bagi siapapun untuk mengunduhnya. Bagi mereka, blockchain modular ini menyediakan DA dengan throughput tinggi yang verifikasinya mudah dengan node ringan.
Proyek crypto ini menawarkan skalabilitas yang aman seiring dengan semakin banyaknya pengguna, memungkinkan siapapun untuk meluncurkan blockchain mereka sendiri. Platform ini meluncurkan jaringan mainnet pada akhir Oktober 2023.
Tim Pengembang dan Investor Celestia
Pendiri Celestia Labs adalah Mustafa Al-Bassam, yang juga menduduki jabatan CEO di sini. Pemegang gelar PHD ini adalah salah satu pendiri dari Chainspace, sebuah proyek yang dibeli oleh Facebook. Dia adalah peneliti dan hacker, yang mendirikan kelompok peretas Lulzsec ketika masih berusia 16 tahun. Kelompok peretas itu terkenal karena berhasil meretas keamanan di institusi seperti Sony, Fox, FBI dan bahkan CIA pada 2011.
Lalu, ada juga Chief Research Officer John Adler, yang sebelumnya adalah peneliti skalabilitas di Consensys. Dia juga terkenal karena membuat Optimistic Rollup, dengan inspirasi dari hasil pemikiran Mustafa terkait ketersediaan data.
Selain itu, tim pendiri Celestia juga terdiri dari CTO Ismail Khoffi, seorang mantan senior engineer di Tendermint dan Google UK. Dia mendirikaan prototipe riset akademik untuk menjembatani produksi dari sistem blockchain dan non-blockchain.
Sementara itu, proyek blockchain ini mendapatkan dukungan pendanaan senilai US$55 juta (Rp859,5 miliar) pada Oktober 2023. Investor terbesar dalam funding tersebut adalah Bain Capital Crypto dan Polychain Capital. Sementara jajaran investor yang berpartisipasi terdiri dari perusahaan besar termasuk Galaxy, Delphi Digital, Blockchain Capital, NFX, Binance Labs dan Coinbase Ventures.
Cara Kerja Celestia
Pendekatan Celestia untuk mengatasi masalah skalabilitas sebagai blockchain modular, berbeda dengan blockchain monolithic. Arsitekturnya memisahkan lapisan-lapisan di blockchain untuk melakukan fungsi-fungsi spesifik. Berikut cara kerjanya:
- Desain Modular: Dengan membagi tanggung jawab pelaksanaan dan konsensus, Celestia memungkinkan lebih banyak fleksibilitas dan skalabilitas.
- Pengambilan Data Availability Sampling (DAS): Fitur ini memungkinkan node untuk hanya memproses transaksi yang relevan dengan kebutuhannya, sehingga dapat mengurangi beban pada jaringan dan meningkatkan efisiensi.
- Keamanan dan Efisiensi Sumber Daya: Teknologi seperti DAS dan bukti penipuan/validitas digunakan untuk memberikan keamanan pada node ringan yang sebanding dengan node penuh tetapi dengan kebutuhan sumber daya yang lebih rendah.
- Arsitektur: Arsitektur ini memiliki kesejajaran dengan protokol yang dapat diskalakan dan terdesentralisasi. Tujuannyaa, untuk mendukung sejumlah besar pengguna tanpa mengorbankan desentralisasi atau keamanan.
Fitur-fitur Celestia
Berikut sejumlah fitur yang menjadi kekuatan bagi blockchain Celestia:
Data Availability Sampling (DAS)
Fitur ini memungkinkan node untuk hanya memproses transaksi yang relevan dengan kebutuhannya, sehingga dapat mengurangi beban pada jaringan dan meningkatkan efisiensi. Hal ini berbeda dengan cara kerja blockchain monolitik yang mengharuskan mengunduh semua blok secara penuh.
Dengan DAS, light node (node yang tidak menyimpan seluruh data) hanya perlu mengunduh sebagian kecil dari blok. Setelah itu, light node akan mengambil sampel data yang diunduh beberapa kali. Apabila hasil sampling telah mencapai tingkat kepercayaan yang ditentukan sebesar 99%, maka data dalam blok tersebut dianggap tersedia.
COO Celestia Nick White menjelaskan tentang cara kerja DAS ini dengan analogi melempar koin.
Pengambilan Data Avalability Sampling adalah terobosan besar dalam penskalaan blockchain, namun banyak yang kesulitan memahaminya. Jangan khawatir, ini sebenarnya cukup sederhana. Kamu bisa menganggapnya seperti melempar koin.
Nick White, COO Celestia
Sovereign Rollup
Salah satu fitur penting yang Celestia tawarkan adalah penciptaan teknologi Sovereign Rollup. Sederhananya, ini adalah rollup atau blockchain independen yang dapat dikelola sendiri oleh tim pengembangan. Berbeda dengan Ethereum, blockchain modular ini tidak akan melakukan eksekusi tradisional. Mereka malah hanya menyiapkan ruang blok yang ditujukan untuk data terkompresi dari rollup.
Dengan mekanisme ini, rollup tidak akan berbagi ruang blok dengan aplikasi kontrak pintar, sehingga mengurangi kekhawatiran akan kemacetan. Selain itu, apa yang membuat rollup independen adalah bahwa node penuh menentukan aturan forknya. Dengan kata lain, mereka dapat melakukan fork sesuai keinginan mereka dan tidak akan dihalangi atau harus meminta persetujuan Celestia.
Baca juga tentang solusi skalabilitas Ethereum di Mengenal ZK Rollup, Solusi Skalabilitas Layer 2 Ethereum
Rollkit
Dengan Rollkit, pengembang tidak perlu lagi khawatir tentang tantangan rumit dalam penerapan blockchain baru. Rollkit bertindak sebagai platform berbasis komunitas untuk menyediakan alat bagi pengembang untuk meluncurkan dapps melalui tumpukan modular. Rollkit adalah implementasi Celestia yang membuat Sovereign Rollup menjadi mudah dan praktis.
Cara kerja Rollkit adalah rollup memanfaatkan lapisan dasar untuk konsensus. Dengan demikian, pengembang tidak perlu membangun jaringan konsensusnya. Pada saat yang sama, ia akan mewarisi keamanan lapisan ketersediaan data Celestia. Hal ini juga menghilangkan kebutuhan akan serangkaian validator lengkap dan mengurangi hambatan teknis bagi pengembang.
Kelebihan Celestia
Adapun Celestia dirancang untuk memberikan sejumlah manfaat utama bagi para developer web3 dalam skalabilitas, keamanan bersama, dan kedaulatan. Berikut kelebihan proyek ini:
- Skalabilitas: Throughput yang lebih besar untuk verifikasi, karena blockchain ini menskalakan dengan jumlah node dalam jaringan.
- Keamanan bersama: Sejumlah blockchain sekarang dapat beroperasi dengan standar keamanan tinggi melalui lapisan keamanan umum Celestia.
- Kedaulatan: Para developer bebas memilih lingkungan eksekusi mereka sendiri, seperti EVM, Solana VM, dan lain sebagainya.
Token TIA dan Kegunaannya
Blockchain Celestia memiliki token native TIA. Kegunaan dari koin TIA adalah untuk pembayaran bagi rollup yang ingin mempublikasi data di blobspace Celestia. Selain itu, token ini juga berfungsi menjaga keamanan jaringan, dengan konsensus Proof-of-Stake (PoS). Pengguna bisa melakukan staking TIA untuk berpartisipasi. Terakhir, developer bisa menggunakan koin TIA sebagai biaya gas untuk rollup.
Tokenomic Celestia
TIA memiliki total pasokan 1 miliar, dengan pasokan awal yang beredar saat ini adalah 14,1% (141 juta TIA). Jadi, 20% alokasi dari total pasokan TIA adalah untuk publik melalui insentif testnet atau untuk inisiatif lain di masa depan. Salah satu insentifnya adalah genesis airdrop Celestia sebesar 60 juta token TIA pada peluncuran mainnet Celestia.
Sementara itu, Token TIA memiliki tingkat inflasi sebesar 8% untuk tahun pertama. Tingkat inflasi ini akan turun sebesar 10% per tahun hingga akhirnya mencapai batas 1,5%.
Potensi Proyek Celestia
Co-founder Celestia, Mustafa Al-Bassam, mengatakan bahwa blockchain modular akan menentukan dekade berikutnya dari inovasi web3 karena diklaim dapat memecahkan tantangan penerapan (deploying) dan penskalaan blockchain.
Selama dekade terakhir, dia menyebut dunia kripto telah terhambat oleh loop tidak berujung dari beragam platform smart contract layer-1 (L1) monolitik baru. Masing-masing berlomba ke bawah untuk mengorbankan desentralisasi dan keamanan demi memberikan biaya transaksi yang lebih murah.
“Web3 tidak dapat diskalakan dalam batasan kerangka kerja monolitik. Kami membayangkan ekosistem blockchain dengan lapisan ketersediaan data modular dan lingkungan eksekusi yang semuanya terintegrasi bersama. Kami percaya blockchain modular adalah generasi berikutnya dari arsitektur blockchain yang dapat diskalakan,” jelas Mustafa Al-Bassam.
Partner di Bain Capital Crypto, Alex Evans, mengatakan bahwa desain modular membuka kunci eksperimen cepat di seluruh tumpukan aplikasi terdesentralisasi (dApp).
“Dengan meminimalkan kompleksitas lapisan dasar, Celestia menawarkan abstraksi yang lebih bersih bagi para developer dan kedaulatan yang lebih besar bagi komunitas pengguna. Laju perkembangan di komunitas Celestia sangat menakjubkan, dan kami senang mendukung ekosistem yang berkembang ini,” ungkap Alex Evans.
Cara Beli Koin Celestia (TIA)
Koin crypto Celestia (TIA) sudah listing di sejumlah exchange besar seperti Binance, KuCoin, dan Bybit. Berikut cara membeli TIA dengan Rupiah di crypto exchange Binance.
1. Buat akun di Binance
Buka akun baru untuk membeli cryptocurrency. Lalu, lakukan juga verifikasi identitas hingga selesai. Biasanya, butuh waktu sekitar 1 hari untuk proses verifikasi ini. Kalau sudah punya akun terverifikasi, kamu bisa masuk ke aplikasi untuk beli TIA atau trading.
2. Cari TIA di kolom pencarian (search)
Ketik TIA di kolom search bagian paling atas dari halaman depan. Akan muncul berbagai pilihan Spot, Futures untuk TIA dengan berbagai trading pairs seperti TIA/USDT atau TIABUSD. Namun kalau kamu baru pertama kali beli Celestia, tersedia pilihan Buy & Deposit.
- Buy Crypto with IDR
Untuk pengguna yang baru pertama membeli crypto, fitur ini yang paling mudah. Sebab, kamu bisa memasukkan jumlah rupiah (IDR) atau menggantinya dengan jumlah TIA yang ingin kamu beli. Setelah itu, klik Buy TIA. - Deposit Crypto
Kalau sudah punya ETH atau cryptocurrency lain seperti Bitcoin (BTC) atau USDT, kamu bisa melakukan transfer aset tersebut ke rekening Binance kamu. Pastikan network yang kamu pilih sama dengan jaringan dari aset yang ingin kamu transfer. - P2P Trading
Kamu bisa membeli TIA langsung dari pengguna lain dengan layanan P2P trading Binance. Metode pembayaran pun beragam sesuai dengan ketersediaan P2P merchant.
3. Periksa rincian dan biaya
Kamu punya waktu 1 menit untuk melakukan konfirmasi transaksi dengan harga terbaru. Setelah 1 menit, akan ada perhitungan kembali menurut harga pasar.
4. Lakukan pembayaran
Tersedia sejumlah metode pembayaran di Binance:
- Credit dan Debit Card
Untuk pengguna yang baru pertama membeli crypto, opsi pembayaran dengan kartu kredit dan debit adalah yang termudah. - Deposit bank (BBK)
Transfer uang rupiah dari rekening bank ke Binance. Kemudian, gunakan saldo deposit untuk membeli Ethereum.
5. Simpan di wallet
Kalau sudah membeli koin TIA, kamu bisa menyimpannya di crypto wallet pribadi atau di wallet yang tersedia di crypto exchange. Di samping itu, kamu juga bisa menggunakan token ini di DEX atau menjadikannya aset staking untuk passive income.
Airdrop Celestia
Celestia sebelumnya mengumumkan akan merilis 60 juta token TIA sebagai bagian dari Genesis Drop.
Token tersebut didistribusikan ke 576.653 alamat dompet yang memenuhi persyaratan. Beberapa persyaratan tersebut adalah pengguna aktif jaringan Ethereum layer-2 dan Cosmos dengan saldo dompet setara US$50 sebelum 1 Januari 2023.
Sebanyak 60 juta token TIA mewakili sekitar 6% dari total pasokan 1 miliar token tersebut. Periode airdrop crypto ini berakhir pada 17 Oktober 2023.
Kesimpulan
Sebagai blockchain modular pertama, Celestia tentunya menawarkan solusi skalabilitas yang berbeda dari yang sudah ada. Hal ini membuat proyek blockchain ini memiliki potensi menarik di masa depan. Keberadaan Celestia juga akan membuat persaingan dan perkembangan industri blockchain semakin kompetitif. Selalu riset (DYOR) sebelum memutuskan untuk transaksi di proyek blockchain apapun, dan investasikan dana yang kamu rela untuk mengalami kerugian.
Pertanyaan yang sering muncul
Apa itu Celestia crypto?
Apakah Celestia berjalan di Ethereum?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.