Trusted

Mengenal FOMO dan Strategi Hindari Fear of Missing Out di Pasar Crypto

4 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

FOMO, atau “Fear of Missing Out“, dalam konteks cryptocurrency, merujuk pada perasaan cemas dan takut kehilangan peluang investasi yang menguntungkan dari trading di pasar crypto. Bagi investor pemula atau yang baru mengenal pasar kripto, perasaan ini bisa menjadi musuh yang berbahaya. Kenali lebih dalam mengenai ketakutan karena ketinggalan di pasar kripto dan strategi untuk menghindarinya dalam artikel ini.

Trading di Aplikasi Crypto Favorit

Beli Crypto Pakai Kartu

Biaya Trading Gratis
Beli Crypto Pakai Kartu
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Bonus USDT 5000

Trading tanpa KYC
Bonus USDT 5000
BukaBingX www.bingx.com
Aset Crypto 870+
Biaya Trading 0,02% untuk Futures
Hadiah Trading Max USDT 5000

Daftar dan Raih Bonus 1.000 USDT

Fitur Copy Trading Crypto
Daftar dan Raih Bonus 1.000 USDT
Buka Bitget www.bitget.site
Aset Crypto 690+
Biaya Trading (Diskon 20%) 0,08% (pengguna BGB token)
Bonus hingga 1.000 USDT

Apa itu FOMO dalam konteks crypto?

FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out, yang secara harfiah berarti perasaan takut akan ketinggalan sesuatu yang sedang populer. Menurut Investopedia, FOMO dalam crypto terjadi ketika seseorang membuat keputusan yang tidak rasional untuk memperdagangkan atau berinvestasi pada suatu aset kripto berdasarkan informasi tanpa verifikasi sumber dan atau keakuratannya dengan benar. Ini bisa juga menjadi fenomena psikologis yang mendorong individu untuk berinvestasi secara impulsif karena dorongan sosial dan ketakutan kehilangan kesempatan.

Salah satu contoh nyata FOMO dalam crypto adalah lonjakan harga Bitcoin pada akhir 2017. Berdasarkan data dari CoinMarketCap, harga Bitcoin melonjak dari sekitar US$1,000 di awal tahun 2017 menjadi hampir US$20,000 pada bulan Desember. Banyak investor yang membeli Bitcoin saat harganya sedang sangat tinggi karena takut ketinggalan tren. Akibatnya, ketika harga Bitcoin jatuh tajam pada awal 2018, banyak dari mereka mengalami kerugian besar.

Harga Bitcoin hampir menyentuh US$20.000 pada akhir 2017 sebelum jatuh terkait dengan FOMO di Crypto.
Harga Bitcoin hampir menyentuh US$20.000 pada akhir 2017 sebelum jatuh. CoinMarketCap.

Memahami FOMO dan Psikologi Trading

Keinginan alami manusia untuk mengikuti apa yang orang lain lakukan, terutama ketika melihat orang lain mendapatkan keuntungan besar, mendorong terjadinya FOMO. Dalam dunia investasi dan crypto, Fear of Missing Out menjadi semakin parah karena berita media dan cerita sukses yang beredar di komunitas.

Behavioral Finance menjelaskan bahwa FOMO adalah hasil dari bias kognitif yang mempengaruhi keputusan investasi individu. Berkaitan dengan psikologi trading, takut ketinggalan, seperti halnya FUD (Fear, Uncertainty, Doubt), adalah salah satu dari beberapa bias yang sering muncul sebagai perilaku dari individu yang berinvestasi.

Sementara FOMO mendorong investor untuk membeli aset karena takut ketinggalan, FUD adalah kebalikannya. FUD menyebabkan investor menjual aset mereka karena takut akan ketidakpastian dan keraguan tentang masa depan pasar. Kedua fenomena ini dapat menyebabkan volatilitas pasar yang ekstrem dan keputusan investasi yang tidak rasional.

FOMO dapat menyebabkan investor mengambil keputusan yang irasional, seperti membeli aset tanpa penelitian yang memadai atau mengabaikan strategi investasi sesuai rencana sebelumnya. Akibatnya, investor bisa mengalami kerugian besar ketika pasar berbalik arah.

Belajar menganalisis teknikal menggunakan grafik chart dalam panduan Cara Menggunakan TradingView untuk Analisis Pasar Crypto.

Dampak FOMO terhadap Pasar Kripto

FOMO adalah salah satu faktor utama yang menyebabkan volatilitas tinggi di pasar crypto. Ketika banyak investor masuk ke pasar secara bersamaan karena FOMO, harga aset dapat naik dengan cepat. Namun, lonjakan ini sering kali berubah menjadi penurunan tajam ketika investor menyadari bahwa harga sudah terlalu tinggi dan mulai menjual aset mereka. Fenomena ini sering terlihat selama lonjakan harga karena berita atau pengaruh media sosial.

Kasus studi yang relevan adalah kenaikan harga Dogecoin pada awal 2021. Didukung oleh hype media sosial dan endorsement dari tokoh terkenal seperti Elon Musk, banyak investor ritel membeli Dogecoin karena FOMO. Harga Dogecoin melonjak tajam namun kemudian mengalami penurunan yang signifikan, menunjukkan risiko dari investasi berbasis yang hanya ikut-ikutan saja.

Cara Mengatasi FOMO di Pasar Crypto

Alexandra Adeline, Clinical Psychologist dan Co-Founder Smart Mind Centre Consulting dalam wawancara dengan BeInCrypto Indonesia menjelaskan bahwa sikap FOMO berawal dari insecurities atau kecemasan yang berlebihan. Oleh karena itu, memahami psikologi trading dan behavioral finance membantu trader mengidentifikasi dan mengelola reaksi ini. Berikut sejumlah tips untuk menghindari ketakutan ini:

  1. Lakukan Penelitian Sendiri: Do your own research (DYOR)! Jangan terpengaruh oleh hype. Lakukan analisis fundamental dan teknikal sebelum memutuskan untuk membeli aset. Selalu baca laporan dan analisis pasar sebelum berinvestasi.
  2. Tetapkan Batas: Tentukan batas kerugian dan keuntungan sebelum masuk pasar, dan patuhi batasan tersebut. Menetapkan batas stop-loss dapat membantu mengurangi kerugian.
  3. Diversifikasi Portofolio: Jangan menempatkan semua dana investasi dalam satu aset. Hal ini dapat mengurangi risiko. Diversifikasi sering direkomendasikan sebagai strategi investasi yang penting.

Pentingnya Memiliki Strategi Investasi yang Jelas

Memiliki strategi investasi yang jelas membantu menghindari keputusan impulsif yang karena perasaan FOMO di pasar crypto. Tetapkan tujuan investasi, jangka waktu, dan toleransi risiko yang sesuai dengan profil kamu sebagai investor. Menurut Vanguard, strategi investasi yang jelas adalah kunci untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang.

Investor yang sukses adalah mereka yang mampu mengendalikan emosi dan membuat keputusan berdasarkan logika dan analisis, bukan perasaan. Latih diri untuk tetap tenang dalam situasi volatil dan fokus pada rencana jangka panjang. Warren Buffett sering mengingatkan bahwa kesabaran dan disiplin adalah kunci sukses dalam investasi.

Kesimpulan: Atur Emosi dan Hindari FOMO di Pasar Crypto

FOMO dalam crypto dapat menyebabkan keputusan investasi yang tidak rasional dan kerugian besar. Memahami psikologi di balik FOMO, dampaknya terhadap pasar, dan cara mengatasinya adalah kunci untuk menjadi investor yang bijaksana.

Investasi yang sukses membutuhkan disiplin dan strategi yang jelas. Jangan biarkan emosi seperti FOMO mengarahkan keputusan investasi kamu. Selalu lakukan penelitian mendalam dan tetap berpegang pada rencana investasi untuk mencapai hasil yang optimal.

Pertanyaan yang sering muncul

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori