Lihat lebih banyak

Pola Candlestick Hammer: Cara Baca dan Pakai dalam Trading Crypto

6 mins
Diperbarui oleh Hanum Dewi
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Dalam dunia trading baik untuk aset saham, forex maupun crypto, pemahaman terhadap pola candlestick menjadi kunci untuk mengambil keputusan yang tepat. Salah satu pola yang sering menjadi fokus trader dalam analisis teknikal adalah Hammer Candlestick. Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang cara membaca pola candle hammer dan cara menggunakannya dalam trading crypto.

Trading Crypto di Exchange Terbaik

Beli Crypto Pakai Kartu

Biaya Trading Gratis
Beli Crypto Pakai Kartu
Buka OKX www.okx.com
Aset Crypto 350+
Biaya Trading Gratis (waktu terbatas)
Bonus Ajak Teman hingga $10.000

Beli Crypto dengan Rupiah

Diawasi oleh Bappebti
Beli Crypto dengan Rupiah
Buka Tokocrypto www.tokocrypto.com
Aset Crypto 340+
Biaya Trading 0,1%
Gratis Biaya deposit gratis

Bonus USDT 3200

Trading, Leverage, Earn
Bonus USDT 3200
Buka KuCoin www.kucoin.com
Aset Crypto 700+
Biaya Trading 0,1%
Benefit Fee Diskon 20% dengan KCS

Apa itu Hammer Candlestick?

Pola candlestick hammer adalah salah satu pola candlestick yang sering trader temui dalam analisis teknikal, baik untuk trading crypto, saham maupun forex. Berbentuk seperti sebuah palu, pola satu candle ini biasanya muncul pada akhir sebuah downtrend dan mengindikasikan kemungkinan pembalikan harga ke atas (bullish reversal). Karakteristik utama dari pola hammer adalah sumbu bawah yang panjang dan tubuh candle yang kecil di bagian atas dari sumbu tersebut.

Candlestick hammer terjadi ketika penjual memasuki pasar saat harga sedang turun. Pada saat pasar tutup, pembeli menyerap tekanan jual dan mendorong harga pasar mendekati harga pembukaan. Karena itu, terjadilah bentuk tubuh (body) candle yang kecil, sementara sumbu (wick) bawah yang panjang.

Pola Hammer candlestick menjadi sinyal pembalikan ke arah naik

Anatomi dan Cara Mengenali Hammer Candlestick

Berikut adalah beberapa ciri khas dari pola candlestick hammer:

  • Tubuh Kecil di Atas: Tubuh candle yang kecil terletak di atas sumbu bawah yang panjang. Body yang kecil ini bisa berwarna apa pun (merah atau hijau), tetapi biasanya lebih baik jika warnanya sesuai dengan tren bullish.
  • Sumbu Bawah Panjang: Sumbu bawah yang panjang harus minimal dua atau tiga kali panjangnya dari tubuh candle kecil di atasnya. Sumbu bawah ini mencerminkan tekanan jual yang kuat selama periode trading tetapi kemudian harga mampu pulih dan mencapai level penutupan dekat dengan level pembukaan atau di atasnya.
  • Sumbu Atas yang Sangat Kecil atau Tidak Ada: Pola hammer biasanya memiliki sumbu atas yang sangat kecil atau bahkan tidak ada sama sekali. Ini menunjukkan bahwa tekanan pembeli mengontrol aksi harga di akhir periode trading tersebut.
  • Akhir tren bearish: Candlestick hammer biasanya terjadi setelah penurunan harga. Mereka memiliki tubuh yang kecil dan sumbu bawah yang panjang.
Anatomi pola candlestick hammer. Sumber

Batasan dalam Membaca Pola Hammer Candlestick

Pola Hammer terdiri atas satu candle saja, sehingga banyak alternatif untuk pembacaannya. Selain itu, bila terjadi pembalikan tren menjadi bullish, tidak ada jaminan bahwa harga akan terus bergerak ke atas mengikuti candle konfirmasi.

Hammer dengan sumbu panjang dan candle konfirmasi yang kuat dapat mendorong harga cukup tinggi dalam dua periode. Ini mungkin bukan level yang ideal untuk membeli, karena stop loss mungkin berada sangat jauh dari titik masuk. Sehingga, kondisi tersebut membuat trader menghadapi risiko yang tidak sesuai dengan potensi keuntungannya.

Selain itu, Hammer tidak mengindikasikan target harga, jadi sulit untuk mengetahui potensi keuntungan dari trading crypto mengikuti pola ini. Trader harus menetapkan posisi keluar berdasarkan pola candlestick atau analisis teknikal lainnya.

Cara Membaca Hammer Candlestick dan Indikator untuk Konfirmasi

Karena batasan-batasan pola Hammer, trader memerlukan sejumlah indikator analisis teknikal lainnya untuk memberikan konfirmasi terhadap sinyal bullish ke depannya.

Berikut adalah beberapa indikator yang sering digunakan:

  • Moving Averages (MA): dapat membantu mengkonfirmasi pola hammer dengan mengidentifikasi arah tren secara keseluruhan. Jika harga bergerak di atas MA yang bergerak naik, ini dapat menambah kepercayaan pada sinyal bullish dari pola hammer.
  • Indikator seperti Relative Strength Index (RSI) atau Stochastic Oscillator: dapat membantu mengkonfirmasi pola hammer dengan menunjukkan apakah pasar telah jenuh jual (oversold) sebelum munculnya pola tersebut. Jika terdapat bullish divergence antara indikator ini dan harga, hal ini dapat memperkuat sinyal bullish dari pola hammer.
  • Indikator Volume: Volume yang tinggi saat pembentukan pola hammer dapat menunjukkan lebih banyak dukungan dari para pembeli, meningkatkan kepercayaan pada sinyal bullish.
  • MACD (Moving Average Convergence Divergence): Divergensi positif antara MACD dan harga dapat memberikan konfirmasi tambahan untuk sinyal bullish dari hammer.
  • Support and Resistance: Menempatkan pola hammer dalam konteks level-level support dan resistance di chart dapat memberikan konfirmasi tambahan. Jika pola hammer terbentuk di dekat level support yang kuat, ini dapat menambah kepercayaan pada sinyal bullish.

Contoh Hammer Candlestick

Seperti terlihat dalam grafik, harga Bitcoin (BTC) terhadap USDT sedang dalam tren turun hingga munculnya pola hammer berwarna merah. Pattern ini muncul dengan konfirmasi pada RSI yang mengindikasikan pasar sudah jenuh jual (oversold). Oleh karena itu, pattern hammer dalam contoh ini memberi sinyal bullish reversal.

Contoh hammer candlestick dengan konfirmasi RSI yang menjadi sinyal bullish reversal
Contoh hammer candlestick dengan konfirmasi RSI yang menjadi sinyal bullish reversal. Sumber: TradingView

Inverted Hammer dan Bedanya dengan Hammer Candlestick

Inverted hammer adalah pola candlestick yang serupa dengan pola hammer, tetapi memiliki arah yang berlawanan. Sama seperti pola hammer, inverted hammer juga menunjukkan potensi pembalikan tren, tetapi dalam kasus inverted hammer, itu bisa mengindikasikan pembalikan dari tren naik ke tren turun (reversal bearish).

Inverted hammer membentuk seperti palu dengan gagang (bayangan) yang panjang di bagian atas.

Berikut adalah ciri khas dari inverted hammer:

  • Tubuh Kecil di Bawah: Seperti pola hammer, inverted hammer memiliki tubuh candle yang kecil, tetapi terletak di bagian bawah dari sumbu panjang, bukan di bagian atasnya seperti pada pola hammer.
  • Sumbu Atas Panjang: Sumbu atas pada inverted hammer harus minimal dua atau tiga kali panjangnya dari tubuh candle kecil di bawahnya. Sumbu atas yang panjang menunjukkan tekanan penjual yang kuat selama periode trading, tetapi kemudian harga mampu pulih dan ditutup dekat dengan level pembukaan atau di bawahnya.

Perbedaan antara hammer candlestick dan inverted hammer terletak pada letak tubuh candle kecil dan sumbu panjang. Dalam pola hammer, tubuh candle kecil terletak di atas sumbu panjang yang menonjol ke bawah, sementara dalam inverted hammer, tubuh candle kecil terletak di bawah sumbu panjang yang menonjol ke atas.

Kedua pola ini memiliki arti yang serupa, yaitu potensi pembalikan tren, tetapi arah pembalikan tersebut berbeda. Hammer mengindikasikan potensi pembalikan dari tren turun ke tren naik (reversal bullish), sementara inverted hammer mengindikasikan potensi pembalikan dari tren naik ke tren turun (reversal bearish).

Strategi Trading Crypto dengan Pola Hammer

Nah, kalau kamu sudah memahami pengertian dan ciri-ciri pola hammer, sekarang kamu perlu tahu bagaimana cara menggunakannnya. Gunakan strategi berikut ini dalam trading crypto yang melibatkan pola hammer candlestick.

  1. Identifikasi Pola Hammer: Pertama-tama, identifikasi hammer pada grafik harga cryptocurrency. Jika kamu mencari sinyal hammer yang menyiratkan potensi pembalikan ke atas, hal ini harus terjadi dalam konteks tren turun. Kondisi berupa beberapa candle dengan harga tertinggi yang lebih rendah (lower high) dan harga terendah yang lebih rendah (lower low).
  2. Konfirmasi dengan Indikator: Setelah mengidentifikasi pola hammer, periksa indikator teknikal lainnya untuk mengkonfirmasi sinyal. Misalnya, periksa apakah ada bullish divergence pada RSI atau apakah harga mendekati level support yang signifikan.
  3. Tentukan Level Masuk dan Keluar: Tentukan level masuk (entry) dan keluar posisi (take profit). Biasanya, level masuk berada di atas harga penutupan candlestick hammer. Sementara itu kamu bisa menentukan level take profit berdasarkan garis resistance terdekat.
  4. Kelola risiko dengan Stop Loss: Penting menentukan stop loss untuk membatasi kerugian jika tren tidak berbalik sesuai harapan. Mungkin berguna untuk menetapkan stop loss di bawah level terendah dari pola hammer candlestick. Hal ini memberikan perlindungan jika tekanan ke bawah muncul kembali dan pergerakan ke atas yang kamu antisipasi tidak pernah terwujud.

Mulai Trading Crypto di Exchange Terbaik

Kesimpulan

Pola hammer candlestick terjadi ketika harga aset crypto turun lebih rendah daripada harga pembukaannya, tetapi kembali naik dan level penutupannya dekat dengan pembukaan.

Candle berbentuk palu memiliki badan (body) yang kecil dan sumbu (wick/shadow) di bawah yang setidaknya dua kali ukuran badan. Pola satu candle ini terjadi setelah tren turun, sehingga dapat menjadi sinyal untuk pembalikan tren.

Namun, pattern ini butuh indikator analisis teknikal lainnya untuk mengkonfirmasi tren yang akan datang. Perhatikan juga strategi untuk masuk, keluar dan kelola risiko sehingga bisa memaksimalkan potensi keuntungan dari pembacaan pola candlestick ini.

Pertanyaan yang sering muncul

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori