Lihat lebih banyak

Profil Jesse Powell, Pendiri Kraken Crypto Exchange dan Kontroversinya

5 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Dunia cryptocurrency melahirkan figur-figur yang unik, dengan berbagai inovasinya. Termasuk Jesse Powell, pendiri Kraken crypto exchange, salah satu bursa aset digital terbesar dunia. Powell juga salah satu orang terkaya di dunia kripto.

Satu hal mengenai Jesse Powell yang menjadi kontroversi baru-baru ini adalah mengenai budaya di kerja terkait ras dan gender. Lantas bagaimana sepak terjang penggemar Bitcoin yang dulunya juga penggemar game World of Warcraft ini?

Artikel ini membahas tentang profil Jesse Powell, sang pendiri Kraken crypto exchange dan kontroversinya.

Siapakah Jesse Powell?

Jesse Powell adalah seorang investor dan pengusaha di bidang cryptocurrency. Dia terkenal sebagai pendiri Kraken crypto exchange. Powell juga termasuk salah satu orang terkaya di dunia kripto.

Menurut Entrepreneur, pria ini termasuk salah satu dari 50 orang terkaya di dunia Kripto. Kekayaan pribadi Jesse Powell mencapai sekitar US$500 juta.

Latar Belakang dan Pendidikan

Kehidupan masa kecil Jesse Powell terbilang sulit. Dalam sebuah wawancara, dia sudah mulai mencari uang dengan bekerja di usia remaja. Pertama-tama, dia menjual kartu permainan fisik. Kemudian, dia berjualan ’emas’ virtual dalam game online World of Warcraft.

Jesse Powell adalah lulusan California State University jurusan Filsafat dengan konsentrasi di Etika dan Hukum. Lokasinya di San Francisco, California, Amerika Serikat.

Berawal dari ketertarikan pada game, Powell mendirikan Lewt, Inc. yaitu perusahaan jasa yang membantu pemain dalam game online dengan pengelolaan akun dan mata uang in-game. Sekitar 10 tahun dia berkutat di perusahaan yang menawarkan jasa terkait game MMORPG tersebut.

Selain itu, dia juga ikut mendirikan Internet Venture & Holdings serta menjadi CEO sejak 2006-2011. Ini adalah perusahaan yang membuat, mengembangankan dan menjalankan jaringan konten, forum serta layanan online bagi komunitas gamer.

Pada 2007 dia mendirikan Verge Gallery & Studio Project di Sacramento. Ini adalah galeri seni komersial terbesar di Sacramento yang menambilkan karya kontemporer dari seluruh dunia. Sejak 2010 hingga sekarang dia menjadi anggota dewan Verge Center of the Arts in Sacramento.

Jesse sudah tertarik dengan kripto sejak awal industri ini berkembang

Karir di Dunia Kripto

Powell sangat tertarik dengan cryptocurrency khususnya Bitcoin, mata uang kripto terpopuler saat ini. Menurutnya, aset kripto ini seperti emas yang bernilai dan bisa diperjualbelikan.

“Bitcoin, when I read about it, I thought it was interesting. I first saw it and just thought it was like another World of Warcraft gold that we can sell on the website.”

Jesse Powell

Mt. Gox

Jesse sudah tertarik dengan kripto sejak awal industri ini berkembang. Dia menjadi konsultan untuk Mt.Gox, yang kini sudah jadi sejarah karena kasus peretasan senilai US$460 juta. Powell membantu memecahkan masalah keamanan di kripto exchange terbesar dunia saat itu. Gox akhirnya hancur pada 2014 akibat tidak lolos audit keamanan.

Kraken

Belajar dari kasus keamanan sejak kasus Mt. Gox, Powell mulai membangun Kraken sebagai pengganti dan antisipasi kalau crypto exchange itu tutup. Pada September 2013, Kraken meluncur dengan menawarkan Bitcoin, Litecoin dan mata uang euro pada awalnya. Kemudian, crypto exchange tersebut mulai menawarkan berbagai aset kripto lain dan margin trading.

Reputasi 2020

Powell memimpin Kraken hingga mencapai rekor volume trading crypto di 2020. Dia juga mengarahkan strategi ekspansi internasional dengan masuk ke pasar Jepang kembali setelah dua tahun dan meluncurkan Kraken di Australia.

CEO Kraken ini sangat vokal dalam menyarakan pandangan skeptisnya terhadap kebijakan moneter AS selama pandemi. Dan seperti penggemar Bitcoin kebanyakan, dia percaya bahwa penciptaan uang justru mendukung pentingnya mata uang digital.

Pada September, Powell memimpin Kraken untuk menjadi perusahaan aset digital pertama yang menerima US Bank Charter. Ini adalah sebuah lisensi dari pemerintah AS untuk menjalankan bisnis di industri jasa keuangan.

Kabar tersebut menjadi berita besar, karena bursa kripto ini mendapatkan izin untuk menjadi institusi khusus penyimpanan yang menyediakan simpanan, kustodi dan jasa untuk aset digital.

Pencapaian 2021

Sudah satu dekade Kraken berjalan, Powell masih terus menjadi pionir di dunia kripto. Di kuartal pertama tahun 2021, dia menyaksikan peluncuran Kraken Bank di Cheyenne, Wyoming. Ini menjadi sebuah titik balik bagi integrasi kripto dengan keuangan konvensional.

Jesse Powell juga menunjukkan diri sebagai CEO yang paling mudah beradaptasi dalam industri yang mudah berubah. Kraken ikut menyumbang senilai US$250.000 untuk pengembangan Ethereum 2.0. Ini menjadi upgrade Ethereum yang monumental untuk pindah ke konsensus Proof-of-Stake (POS).

Mundur dari CEO Kraken

Jesse Powell mengundurkan diri dari posisi CEO perusahaan. Posisi tersebut akan digantikan Dave Ripley yang sebelumnya berperan sebagai Chief Operating Officer (COO).

Sebagai gantinya, sang co-founder Jesse Powell akan menjadi ketua dewan (chairman) Kraken. Dave Ripley akan resmi berperan sebagai CEO perusahaan bila Kraken sudah menyelesaikan pencarian COO baru.

Tak lama setelah berita Jesse Powel mundur dari jabatan CEO Kraken, bursa kripto tersebut melakukan perampingan dalam struktur karyawannya. Kraken mengaku akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.100 karyawannya. Jumlah tersebut mencapai 30% dari total karyawan Kraken secara global.

Namun, terdapat anomali juga yang terjadi di dalam tubuh Kraken. Meski Jesse Powell mengatakan bakal mundur sebagai CEO, dalam pengumuman blog terkait PHK kali ini, Kraken masih menyebut Jesse Powell sebagai CEO perusahaan. Powell sendiri juga masih mencantumkan titel “CEO Kraken” pada keterangan di akun Twitter pribadinya.

Powell memiliki pandangan kontroversial terkait budaya kerja, gender dan ras

Kontroversi

Aturan Pemerintah

Pada April 2018, Kraken menolak menaati investigasi Kantor Jaksa Agung New York terkait langkah bursa kripto tersebut untuk melindungi pengguna dari manipulasi pasar dan pencucian uang. Temuan investigasi itu berdampak buruk bagi bisnis. Laporan tersebut berlanjut dan memberi peringatan bagi Kraken yang mungkin melanggar aturan.

Pada Maret 2019, Kantor Pengawasan Aset Asing (OFAC) menyelidiki Kraken crypto exchange untuk potensi pelanggaran dengan mengizinkan perdagangan oleh pengguna berbasis di Iran. Akhirnya, Kraken harus membayar denda setara Rp5,69 miliar karena melanggar aturan transaksi.

Identitas Pengulas Glassdoor

Pada 2019, Kraken melayangkan mosi di Pengadilan Tinggi Marin County, California untuk mengungkap nama 10 pengulas anonim di Glassdoor. Sebagai informasi, Glassdoor adalah sebuah situs yang memungkinkan karyawan secara anonim dapat mengulas atau memberikan review sebuah perusahaan, termasuk Kraken.

Crypto exchange tersebut menuntut para pengulas itu karena dugaan telah melanggar kontrak kerja mereka. The Electronic Frontier Foundation, yang mewakili para pengulas anonim tersebut, mengklaim bahwa pengungkapan identitas merusak hak bersuara mereka karena ancaman hukum. Akhirnya pengadilan meminta Glassdoor untuk mengungkap identitas dari sejumlah reviewer.

Budaya Kerja

Pada 2019, Powell berpandangan bahwa menjadi orang tua adalah penghambat menjadi produktif. Dia juga mengkritik latar belakang ekonomi dari cuti terkait peran sebagai orang tua. Lalu, dia mempertanyakan apakah memilih untuk tidak mengikuti aturan pemerintah adalah risiko yang layak dia ambil.

Selanjutnya, pada 2022, Powell mengambil sikap melawan arus dan kontroversial terkait pemilihan gender para karyawan Kraken. Kraken juga merilis dokumen budaya perusahaan, yang isinya sangat bertentangan dengan standar keberagaman, kesetaraan, dan inklusi di Silicon Valley secara umum.

Manifesto ‘anti-woke’ itu berjudul “Kraken Culture Explained.” Di dalamnya, tercantum sebuah pernyataan bahwa hanya ada satu misi di perusahaan ini, yaitu untuk mewujudkan “akselerasi adopsi kripto di seluruh dunia.”

Lantas, para karyawan yang tidak setuju dengan idealisme perusahaan boleh mengajukan pengunduran diri. Ada sekitar 20 orang dari total 3.200 tenaga kerja yang merasa kesal terkait kata ganti gender (he/she).

Bersamaan dengan rilis tersebut, pada Juni Kraken juga membuka lowongan kerja secara masif. Lowongan tersebut untuk mengisi 500 lebih posisi di perusahaan. Namun, lima bulan kemudian, berita tentang PHK pun muncul akibat upaya untuk perampingan operasional perusahaan.

Pertanyaan yang sering ditanyakan

Berapa Kekayaan Jesse Powell?

Siapa pemilik Kraken crypto?

Siapakah Jesse Powell?

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.

foto-profil-hanum.png
Hanum Dewi
Hanum Dewi adalah seorang penulis dengan spesialisasi pada topik bisnis, keuangan, dan investasi. Dengan latar belakang pendidikan di bidang komunikasi dan pengalaman 8+ tahun di pasar modal, Hanum juga melakukan riset untuk membuat konten yang menarik dan informatif di berbagai topik. Melengkapi kemampuan menulisnya, dia juga selalu mengikuti tren dan perkembangan terbaru di industri cryptocurrency, DeFi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori