Pola candlestick (atau sering disingkat candle) adalah salah satu alat yang paling umum digunakan dalam dunia trading. Tidak hanya di pasar saham, forex, tetapi juga cryptocurrency. Trader biasanya menggunakan pola berbentuk seperti lilin ini untuk menganalisis pergerakan harga aset selama periode waktu tertentu. Grafik candlestick memberikan representasi visual dari aksi harga, sehingga memudahkan para trader untuk mengidentifikasi pola dan membuat keputusan yang berdasar.
Ada beberapa pola candle yang cukup populer di kalangan para trader; seperti morning star candle dan evening star candle.
Nah, kalau kamu adalah trader pemula, tak perlu khawatir. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai pola candlestick yang umum dalam trading crypto secara lengkap dan cara membaca pola-pola tersebut.
Trading Crypto di Exchange Terbaik
Bonus USDT 3200
Trading, Leverage, EarnBeli Crypto Pakai Kartu
Biaya Trading GratisBeli Crypto Tanpa KYC
Derivatif Crypto TerbaikApa Itu Pola Candlestick?
Pola candlestick adalah jenis grafik keuangan yang menggambarkan pergerakan harga aset untuk periode waktu tertentu. Seperti namanya, grafik ini terdiri dari candlestick, simbol yang berbentuk seperti batang lilin, yang masing-masing mewakili durasi waktu yang sama. Candlestick dapat mewakili periode waktu apa pun, mulai dari detik hingga tahun.
Menurut sejarahnya, grafik candlestick berasal sekitar abad ke-17. Pembuatannya sebagai alat grafik sering mengacu kepada seorang pedagang beras Jepang bernama Homma. Temuannya kemungkinan adalah yang menjadi dasar untuk pola candlestick modern. Banyak pihak berupaya meningkatkan temuan Homma, termasuk Charles Dow, salah satu bapak analisis teknikal modern.
Meskipun dapat berguna untuk menganalisis jenis data lain, tujuan utama pola candlestick lengkap adalah untuk memudahkan analisis teknikal di pasar keuangan. Jika menggunakannya dengan benar, trader dapat menilai probabilitas hasil dalam pergerakan harga aset. Pola candlestick ini dapat berguna karena memungkinkan trader dan investor untuk membentuk ide mereka sendiri berdasarkan analisis teknikal pasar.
Cara Membaca Pola Candlestick
Pola candlestick berguna untuk merepresentasikan pergerakan harga aset selama periode waktu tertentu. Setiap candlestick merepresentasikan periode waktu tertentu, dan panjang tubuh candlestick merepresentasikan harga pembukaan dan harga penutupan aset selama periode waktu tersebut.
Sebuah candlestick bisa terbentuk dengan adanya data dari 4 hal ini:
- Open — Harga perdagangan pertama dari aset dalam periode waktu tertentu.
- High — Harga perdagangan tertinggi dari aset dalam periode waktu tertentu.
- Low — Harga perdagangan terendah dari aset dalam periode waktu tertentu.
- Close — Harga perdagangan terakhir dari aset dalam periode waktu tertentu.
Dengan menggabungkan keempat data tersebut, trader dapat menemukan nilai OHLC (Open-High-Low-Close). Hubungan antara harga-harga Open, Low, High, dan Close yang menentukan bentuk atau pola candlestick.
Jika harga penutupan lebih tinggi dari harga pembukaan, candlestick berwarna hijau atau putih, menunjukkan pasar bullish. Sebaliknya, jika harga penutupan lebih rendah dari harga pembukaan, candlestick berwarna merah atau hitam, menunjukkan pasar bearish.
Sumbu pada bagian atas dan bawah candlestick merepresentasikan harga tertinggi dan terendah yang dicapai oleh aset selama periode waktu tersebut. Dengan menganalisis pola candlestick bullish dan bearish, trader dapat memperoleh wawasan tentang pasar dan membuat keputusan perdagangan yang memiliki dasar.
Anatomi Candlestick
Dalam candlestick, ada dua bagian utama, yakni tubuh (body) dan sumbu (wick). Di samping itu, ada dua warna yang menunjukkan perubahan harga, yaitu hijau (atau putih) dan merah (atau hitam).
Bagian berbentuk persegi panjang disebut body. Body mewakili harga pembukaan dan penutupan aset selama periode waktu yang direpresentasikan oleh candlestick. Warna body menunjukkan apakah pasar dalam keadaan bullish (hijau atau putih) atau bearish (merah atau hitam).
Sumbu (wick), atau shadow, di bagian atas dan bawah body mewakili harga tertinggi dan terendah aset selama periode waktu tersebut. Jika sumbu di bagian atas body lebih panjang, itu berarti bahwa aset mencapai harga yang lebih tinggi selama periode waktu tersebut. Jika sumbu di bagian bawah body lebih panjang, itu berarti bahwa aset mencapai harga yang lebih rendah selama periode waktu tersebut.
Pola Candlestick Bullish dan Bearish
Berdasarkan tren yang muncul di pasar, pola candlestick lengkap dapat terbagi menjadi kategori bullish dan bearish. Candlestick bullish berwarna hijau atau putih, dan menunjukkan bahwa harga cryptocurrency telah meningkat selama periode waktu tertentu. Di sisi lain, candlestick bearish, berwarna merah atau hitam dan menunjukkan bahwa harga cryptocurrency telah menurun selama periode yang sama.
Candlestick bullish memiliki sumbu bawah panjang dan sumbu atas pendek, menunjukkan bahwa harga dibuka rendah dan ditutup tinggi. Sebaliknya, candlestick bearish memiliki sumbu atas panjang dan sumbu bawah pendek, menunjukkan bahwa harga dibuka tinggi dan ditutup rendah. Saat menganalisis grafik candlestick, para trader mencari sinyal bullish dan bearish untuk menentukan arah pasar.
Berikut pola-pola candlestick lengkap yang terbagi berdasarkan jumlah candlestick; mulai dari tunggal (single), ganda (double), hingga tiga (triple).
Single Candlestick (Pola Candlestick Tunggal)
Pertama-tama, dalam panduan pola candlestick lengkap ini, kita akan mengamati pola single candle alias candle tunggal. Seperti namanya, pola single candle adalah formasi grafik yang terdiri dari satu candlestick saja. Banyak trader yang sering menganggap pola single candle tunggal sebagai alat perdagangan yang paling efektif dan memberikan informasi yang lebih banyak daripada grafik lainnya.
Saat menggunakan pola candle tunggal untuk trading crypto, kamu harus selalu menggabungkannya dengan alat analisis teknikal lain untuk mengkonfirmasi sinyal dan memastikan kamu masuk ke dalam situasi yang menguntungkan. Alat-alat ini akan membantu kamu menentukan tekanan beli atau jual di balik pergerakan pasar.
Untuk pola candle pembalikan (reversal) tren, kamu dapat mengombinasikan indikator analisis teknikal; seperti Moving Averages, Relative Strength Index (RSI), dan Stochastic Oscillator. Selain itu, perhatikan juga level support dan resistance dalam Fibonacci Retracement.
Berikut sejumlah single candlestick pattern yang umum dalam trading crypto:
1. Spinning Top
Pola candlestick ini ditandai oleh tubuh kecil dan sumbu atas dan bawah yang panjang. Ini menunjukkan bahwa ada ketidakpastian di pasar, dengan pembeli maupun penjual tidak mampu mengambil kendali. Spinning top bisa menjadi tanda potensi pembalikan tren, tetapi trader harus mencari konfirmasi dari candlestick pattern berikutnya atau indikator lain sebelum membuat keputusan.
2. Candlestick Doji
Pola candlestick Doji ditandai oleh tubuh kecil dan sumbu panjang di bagian atas dan bawah. Grafik Doji menunjukkan bahwa harga pembukaan dan harga penutupan cryptocurrency sama atau sangat dekat satu sama lain. Doji sering dianggap sebagai tanda ketidakpastian di pasar. Trader mencari Doji untuk menentukan apakah pasar kemungkinan akan naik atau turun.
- Gravestone Doji – Candle pembalikan bearish dengan sumbu atas yang panjang dan harga open/close mendekati titik terendah (low).
Long-legged Doji – Pola ini menunjukkan sumbu atas dan bawah yang panjang, sementara harga open/close berada di pertengahan.
Dragonfly Doji – Bisa menjadi sinyal bullish atau bearish (tergantung konteks) dengan sumbu bawah yang lebih panjang dan harga open/close mendekati harga tertinggi.
Catatan, menurut definisi asli Doji, harga pembukaan dan penutupan harus benar-benar sama. Namun, bila harga open/close sangat dekat tetapi tidak sama, ini sebenarnya sebuah spinning top.
Karena pasar cryptocurrency bisa sangat volatil, jarang sekali muncul pola Doji. Makanya, spinning top sering tertukar dengan Doji.
3. Hammer dan Hanging Man
Candlestick Hammer memiliki tubuh kecil dan sumbu bawah yang panjang, sedangkan pola Hanging Man candle memiliki tubuh kecil dan sumbu atas yang panjang. Kedua candlestick ini menunjukkan potensi pembalikan di pasar.
Bentuk Hammer sering dianggap sebagai pola pembalikan bullish, menunjukkan bahwa harga cryptocurrency mungkin akan meningkat. Sebaliknya, bentuk candle Hanging Man sering dianggap sebagai pola pembalikan bearish, menunjukkan bahwa harga cryptocurrency mungkin akan menurun.
4. Marubozu
Pola candlestick Marubozu adalah jenis candlestick yang tidak memiliki sumbu atas atau bawah, sehingga bentuknya hanya seperti persegi panjang saja. Artinya, harga pembukaan dan penutupan untuk periode candlestick tersebut sama dengan harga tertinggi dan terendah periode tersebut.
Marubozu putih atau hijau menunjukkan tren bullish, sementara marubozu hitam atau merah menunjukkan tren bearish. Para trader mencari candlestick marubozu untuk membantu mengidentifikasi tren yang kuat di pasar.
Double Candlestick (Pola Candlestick Ganda)
Setelah mengetahui pola single candlestick, sekarang kita akan mengamati jenis-jenis double candlestick dalam panduan pola candlestick lengkap ini.
Untuk mengidentifikasi double candlestick pattern, kamu perlu mencari formasi spesifik yang terdiri dari dua candlestick. Berikut sejumlah double candlestick pattern yang umum dalam trading crypto.
5. Engulfing Candles
- Bullish Engulfing Pattern: Pola ini terdiri dari dua candlestick, yang pertama bearish dan yang kedua bullish. Candlestick bullish yang kedua sepenuhnya menelan candlestick bearish yang pertama, menunjukkan bahwa pasar mungkin akan naik.
- Bearish Engulfing Pattern: Pola ini terdiri dari dua candlestick, yang pertama bullish dan yang kedua bearish. Candlestick bearish yang kedua sepenuhnya menelan candlestick bullish yang pertama, menunjukkan bahwa pasar mungkin akan turun.
6. Dark Cloud Cover
Pattern ini terdiri dari dua candlestick, yang pertama bullish dan yang kedua bearish. Candlestick bearish yang kedua membuka di atas harga penutupan candlestick bullish yang pertama, menunjukkan bahwa pasar mungkin akan turun.
7. Piercing Pattern
Berkebalikan dengan Dark Cloud Cover, pola Piercing terdiri dari dua candlestick, yang pertama bearish dan yang kedua bullish. Candlestick bullish yang kedua membuka di bawah harga penutupan candlestick bearish yang pertama, menunjukkan bahwa pasar mungkin akan naik.
8. Tweezer Top dan Tweezer Bottom
Nama pola candlestick ini mencerminkan bentuk pinset, yaitu terdiri dari dua kaki yang sama panjangnya. Ada dua jenis pola tweezer, yaitu Tweezer Top dan Tweezer Bottom.
Dalam Tweezer, candle pertama sama seperti tren awalnya. Contoh dalam Tweezer Top, saat harga sedang dalam tren naik, candle pertama harus bullish. Namun, candle kedua kebalikan dengan tren keseluruhan, sehingga menunjukkan bearish.
Sumbu dari kedua candlestick harus sama panjang (atau hampir sama). Dalam hal Tweezer Top, kedua candle harus punya harga tertinggi yang sama, sementara Tweezer Bottom memiliki dua candle dengan harga terendah yang sama.
Triple Candlestick (Pola Tiga Candlestick)
Selanjutnya, dalam panduan pola candlestick lengkap ini, kita akan mengamati triple candlestick. Sesuai namanya, pola ini terdiri dari tiga buah candlestick.
Beberapa dari pola triple candlestick menunjukkan tanda pembalikan (reversal), yang menjadi tanda akhir dari tren saat ini dan awal tren baru dengan arah berbeda. Sementara itu, ada pola triple candlestick yang menunjukkan kelanjutan (continuation), yang memberi sinyal sebuah jeda, lalu melanjutkan tren saat ini.
9. Morning Star dan Evening Star Candle
Morning Star dan Evening Star adalah pola triple candle yang biasanya dapat muncul di akhir tren. Ini adalah pola pembalikan dengan tiga karakteristik. Morning Star candle menunjukkan perubahan arah tren dari bearish menjadi bullish. Sebaliknya, Evening Star candle menampilkan pembalikan tren dari bullish menjadi bearish.
Dalam pola Morning Star candle, berikut tiga karakteristiknya:
- Candle pertama dalam pola Morning Star adalah candlestick bearish, yang merupakan bagian dari tren turun baru-baru ini.
- Candle kedua memiliki tubuh yang kecil, menandakan bahwa mungkin ada keragu-raguan di pasar. Candlestick ini bisa berupa bullish atau bearish.
- Candlestick ketiga bertindak sebagai konfirmasi bahwa pembalikan terjadi, karena candlestick menutup di luar titik tengah candle pertama.
Sementara itu, pola Evening Star candle memiliki berbagai karakteristik berikut:
- Candle pertama dalam pola Evening Star bersifat bullish, yang biasanya berukuran panjang dan berwarna hijau.
- Lalu, candlestick selanjutnya merupakan formasi gap naik ke atas, dengan bagian tubuh yang kecil (bisa jadi warna hijau atau merah) dan harga Open lebih tinggi daripada Close.
- Candlestick terakhir berwarna merah (bearish) menutupi sebagian besar bagian tubuh candlestick pertama, yang menunjukkan tekanan jual kuat.
10. Three White Soldiers
Tipe triple candlestick ini bisa menjadi salah satu sinyal bullish yang paling kuat, terutama ketika terjadi setelah downtrend yang panjang dan periode konsolidasi yang pendek.
Candle pertama dari “tiga prajurit” adalah candle pembalikan. Ini mengakhiri downtrend atau menunjukkan bahwa periode konsolidasi yang mengikuti downtrend telah berakhir. Untuk memastikan Three White Soldiers valid, candlestick kedua harus lebih besar dari body candle sebelumnya.
Selain itu, candlestick kedua harus memiliki harga penutupan dekat dengan harga tertingginya, meninggalkan sumbu atas yang kecil atau tidak ada sama sekali. Untuk menyelesaikan Three White Soldiers, candlestick terakhir harus setidaknya sebesar candlestick kedua.
11. Three Black Crows
Pola candle Three Black Crows adalah kebalikan dari Three White Soldiers. Pola ini terbentuk ketika tiga candle bearish mengikuti uptrend yang kuat, menunjukkan bahwa pembalikan sedang terjadi.
Tubuh candle kedua harus lebih besar dari tubuh candle pertama dan harga penutupan harus sama atau sangat dekat dengan harga terendah. Untuk menyelesaikan Three Black Crows, candlestick terakhir harus setidaknya sebesar candlestick kedua dan memiliki sumbu kecil atau tidak ada.
Seberapa Penting Pola Candlestick Lengkap dalam Trading Crypto?
Pola candlestick adalah alat penting dalam analisis grafik trading crypto, dan sangat membantu dalam membuat keputusan trading yang lebih akurat dan menguntungkan. Dalam trading crypto, para trader harus memahami jenis-jenis pola candlestick yang berbeda dan menggabungkannya dengan alat analisis teknis lainnya untuk memastikan keputusan trading yang lebih baik. Namun, ingat bahwa pola candlestick tidak selalu akurat dan bukanlah satu-satunya alat untuk membuat keputusan trading.
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Apa saja pola candlestick triple?
Candle bullish apa saja?
Apa itu pola candlestick reversal?
Apa kegunaan pola candlestick?
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi. Prioritas kami adalah menyediakan informasi berkualitas tinggi. Kami meluangkan waktu untuk mengidentifikasi, meriset, dan membuat konten edukasi yang sekiranya dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami menerima komisi dari para mitra kami untuk penempatan produk atau jasa mereka dalam artikel kami, supaya kami bisa tetap menjaga standar mutu dan terus memproduksi konten yang luar biasa. Meski demikian, pemberian komisi ini tidak akan memengaruhi proses kami dalam membuat konten yang tidak bias, jujur, dan bermanfaat.