Lihat lebih banyak

Pemerintah Belanda Siapkan Rp3,4 Triliun untuk Kembangkan Generative AI

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pemerintah Belanda mengalokasikan dana sebesar 204,5 juta euro atau sekitar Rp3,4 triliun untuk mengembangkan generative AI.
  • Pada akhir tahun lalu, pemerintah setempat telah mengembangkan model bahasa GPT NL, yang disebut mirip dengan ChatGPT besutan OpenAI.
  • Dalam kesempatan ini, GPT NL juga akan mendapatkan kucuran dana segar dari Kementerian Perekonomian dan Iklim sebesar 13,5 juta euro.
  • promo

Pemerintah Belanda mengaku bakal mendorong segmen artificial intelligence (AI) di wilayahnya terus bertumbuh. Sebagai salah satu strateginya, otoritas setempat mengalokasikan dana sebesar 204,5 juta euro atau sekitar Rp3,4 triliun untuk mengembangkan industri anyar tersebut.

Dalam laporan Kementerian Dalam Negeri dan Hubungan Kerajaan, dijelaskan bahwa dana tersebut rencananya akan digunakan untuk mendukung program AINEd InnovatieLabs yang bakal merilis proyek AI dengan skema public private partnership, pengembangan pengetahuan terkait AI, serta mendorong inovasi serta penerapan sistem AI di Belanda.

Sikap agresif itu muncul ketika menyadari bahwa peta persaingan ke depannya akan banyak melibatkan teknologi kecerdasan buatan.

Menteri Urusan Perekonomian dan Kebijakan Iklim, Micky Adriaansens, mengatakan penting bagi Belanda untuk tidak terus menerus terpinggirkan dalam artificial intelligence, khususnya untuk pengembangan generative AI. Salah satu strategi untuk bisa mencapainya adalah dengan mengeluarkan investasi sebanyak mungkin demi mengejar ketertinggalan.

Menurut Adriaansens, wilayah Asia dan Amerika telah memimpin perkembangan tersebut, sehingga Eropa mau tidak mau harus sesegera mungkin mencapainya.

“Teknologi AI menjadi salah satu teknologi paling menentukan di zaman ini, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk industri dalam mengejar efisiensi.”

Micky Adriaansens, Menteri Urusan Perekonomian dan Kebijakan Iklim Belanda

Belanda Sudah Punya GPT NL

Pengembangan generative AI di Belanda sebenarnya bukan baru saja dimulai. Pada akhir tahun lalu, pemerintah setempat telah mengembangkan model bahasa GPT NL, yang disebut mirip dengan ChatGPT besutan OpenAI.

TNO, NFI dan SURF adalah para pihak yang bertindak sebagai penanggung jawab untuk memastikan bahwa penggunaannya nanti bisa berjalan transparan, adil, serta bisa diverifikasi sesuai dengan nilai dan pedoman Belanda.

Layanan itu digadang-gadang akan menjadi salah satu proyek yang akan mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat demi melanggengkan kedaulatan digital. Maka dari itu, dalam kesempatan ini, GPT NL juga akan mendapatkan kucuran dana segar dari Kementerian Perekonomian dan Iklim sebesar 13,5 juta euro.

Menteri Digitalisasi Belanda, Alexandra van Huffelen, menambahkan pihaknya ingin mempertahankan nilai-nilai dan juga kemakmuran Belanda melalui AI. Sedangkan, pengembangan AI yang banyak dilakukan saat ini justru didorong penuh oleh sektor swasta. Oleh karena itu, menurut Van Huffelen, pemerintah harus mendorong pengembangan generative AI, agar keamanan sosio-ekonomi dalam negeri dan masa depan tidak sepenuhnya diserahkan ke tangan raksasa teknologi.

Sempat Berencana untuk Larang Penggunaan Generative AI Swasta

Meskipun tidak menyebutkan jumlah pasti penggunanya, namun sejak peluncuran bot cerdas pertama kali di tahun 2022, pemerintah Belanda mengakui penggunaan AI telah menjadi bagian tak terpisahkan dari aktivitas sehari-hari di wilayahnya. Hal itu disebut memiliki dampak negatif terhadap posisi inovatif negara dan kapasitas pendapatan jangka panjang.

Selain itu, generative AI yang tidak dikembangkan oleh pemerintah juga berpeluang mengubah cara masyarakat menerima informasi, yang pada gilirannya bisa memengaruhi demokrasi dan supremasi hukum.

Sebagai informasi, pada November tahun lalu, Van Huffelen sempat berencana untuk melarang pejabat pemerintah menggunakan platform generative AI swasta, seperti ChatGPT, Dall-E mauoun Midjourney, untuk sementara. Dalam pandangannya, penggunaan teknologi tersebut menimbulkan risiko privasi dan pelanggaran hak cipta, karena masing-masing aplikasi tidak dikontrak secara umum dan tidak terbukti patuh terhadap Undang-Undang Privasi dan Hak Cipta di Belanda.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori