Lihat lebih banyak

Binance Selangkah Lebih Dekat Integrasikan Bitcoin Lightning Network

3 mins
Diperbarui oleh Ahmad Rifai
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance selangkah lebih dekat dalam mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network di platform mereka.
  • Berdasarkan data Amboss, total kapasitas dari 4 channel Binance di Lightning Network mencapai 2,5 miliar Satoshi atau Rp10 miliar.
  • Meski begitu, pihak Binance mengaku masih ada lebih banyak pekerjaan teknis yang harus dilakukan.
  • promo

Binance, crypto exchange terbesar di dunia, pada hari Selasa (20/6) memberi isyarat selangkah lebih dekat dalam mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network (LN) untuk layanan deposit dan penarikan di platform mereka.

“Kami sedang bekerja untuk mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network. Beberapa pengguna bermata elang melihat lightning node [kami] baru-baru ini. Ya, itulah kami!” jelas pihak Binance pada hari Selasa pukul 13:29 WIB.

Meski begitu, pihak Binance mengaku masih ada lebih banyak pekerjaan teknis yang harus dilakukan.

Binance berjanji bahwa mereka akan memberi tahu perkembangan lebih lanjut setelah Bitcoin Lightning Network telah terintegrasi penuh dengan platform mereka.

Menyambut kabar ini, Changpeng ‘CZ’ Zhao, selaku pendiri dan CEO Binance, mengatakan bahwa, “Perlahan-lahan, tapi kami terus membangun.”

Nilai Channel Binance di Lightning Network Menyentuh Rp10 Miliar

Kabar ini datang setelah Amboss, selaku data analytics untuk Lightning Network, pada Jumat (16/6) lalu menduga bahwa Binance telah menyiapkan lightning node dan membuka channel (saluran pembayaran) di Lightning Network.

Setelah itu, pada hari Senin (19/6) kemarin, Amboss kembali menyoroti gerak-gerik Binance di Lightning Network.

Mengutip data dari Amboss, Binance saat ini telah membuka 4 channel di Lightning Network dengan umur channel sudah mencapai 5 hari. Total kapasitas channel Binance menyentuh sekitar 2,5 miliar Satoshi (satuan terkecil dari Bitcoin) atau sekitar US$669.442,62 (Rp10,04 miliar).

Sekilas tentang Lightning Network

Sebagai informasi, Lightning Network adalah solusi penskalaan layer-2 (L2) yang dibangun di atas jaringan Bitcoin. Tujuannya untuk membuat pembayaran Bitcoin menjadi lebih murah dan lebih cepat.

Elizabeth Stark, yang merupakan co-founder & CEO Lightning Labs, mengatakan bahwa Lightning Network ibarat Visa untuk Bitcoin. Namun, yang menjadi pembeda adalah tidak ada satu perusahaan pun yang mengatur payments protocol ini. 

Dengan hitungan mampu menangani 500 TPS (transaksi per detik) pada tiap-tiap saluran pembayaran, Blockstream, yang merupakan perusahaan infrastruktur Bitcoin, memperkirakan Lightning Network dapat menangani 40 juta TPS atau lebih dari 1.000 kali kapasitas Visa. Padahal, secara on-chain, Bitcoin diperkirakan hanya memiliki kapasitas pemrosesan transaksi per detik rata-rata antara 3,3 TPS hingga 7 TPS.

Sejumlah Crypto Exchange Besar Telah Dukung Lightning Network

Sejauh ini, sejumlah crypto exchange mapan telah mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network ke platform mereka, termasuk Bitfinex, OKX, dan Kraken.

Perlu diketahui, Bitfinex adalah crypto exchange yang terafiliasi dengan penerbit stablecoin Tether. Sebagai catan, Tether menunjukkan sikap bahwa mereka mendukung adopsi Bitcoin, daripada menunjukkan ‘gestur yang bermusuhan’ seperti Sam Bankman-Fried (SBF) selaku pendiri crypto exchange FTX yang kini telah bangkrut.

Menyambut aksi terbaru Binance dalam mengadopsi teknologi Bitcoin Lightning Network, Chief Technology Officer (CTO) Tether, Paolo Ardoino, mengatakan, “Senang melihat adopsi menyebar!”

Pada 8 April lalu, pendiri dan CEO Coinbase, Brian Armstrong, membuat pernyataan bahwa pihaknya akan mengintegrasikan Lightning Network.

“Lightning itu hebat, [dan merupakan] sesuatu yang akan kami integrasikan,” kata CEO Coinbase saat itu.

Meski begitu, Brian Armstrong belum memberikan lebih lanjut tentang kapan integrasi tersebut akan terjadi.

Dengan perkembangan terbaru ini, Binance dan Coinbase adalah beberapa crypto exchange raksasa terbaru yang ‘berminat’ mengintegrasikan Bitcoin Lightning Network di platform mereka. Menariknya lagi, keduanya adalah perusahaan kripto raksasa yang baru-baru ini menerima gugatan hukum dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS).

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori