Lihat lebih banyak

Binance Futures Akan Delisting Aset Kripto STEPN (GMT), Near Protocol (NEAR), dan Avalanche (AVAX)

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance Futures pada hari Jumat (14/4) mengumumkan akan menutup semua posisi untuk produk USD Margined Futures pada GMT, NEAR, dan AVAX.
  • Saat ini, Binance telah menyarankan pengguna untuk menutup semua posisi mereka yang terbuka di produk USD Margined Futures pada aset GMT, NEAR, dan AVAX, sebelum waktu delisting dilakukan.
  • Kabar ini datang setelah pada hari Senin (10/4) kemarin pihak Binance mengonfirmasi bahwa para pengguna sempat mengalami masalah pada beberapa fitur USD Margined Futures.
  • promo

Binance Futures pada hari Jumat (14/4) mengumumkan akan menutup semua posisi untuk produk USD Margined Futures pada aset kripto STEPN (GMT), Near Protocol (NEAR), dan Avalanche (AVAX).

Kabar penutupan sejumlah aset kripto terkait di Binance Futures akan mengikuti penyelesaian otomatis (automatic settlement) yang akan terjadi pada 18 April mendatang.

Selain itu, Binance Futures menurunkan tingkat leverage dan margin untuk sejumlah produk perpetual contracts dari aset kripto yang dimaksud. Perubahan akan berlangsung mulai hari ini, 14 April.

Tahukah Kamu?

Binance Futures adalah platform perdagangan derivatives yang memungkinakn para trader untuk menggunakan leverage dan membuka posisi long atau short pada suatu aset kripto.

Berdasarkan pantauan di CoinGecko, berikut ini pergerakan harga aset kripto GMT, NEAR, dan AVAX, setelah pengumuman delisting dari Binance Futures:

  • Harga GMT naik sekitar 1% dalam 1 jam terakhir; naik sekitar 6,3% dalam 24 jam terakhir; dan naik sekitar 5,9% dalam 7 hari terakhir.
  • Harga NEAR bergerak datar sekitar 0% dalam 1 jam terakhir; naik sekitar 0,9% dalam 24 jam terakhir; dan naik sekitar 11,6% dalam 7 hari terakhir.
  • Harga AVAX turun sekitar 0,1% dalam 1 jam terakhir; naik sekitar 0,4% dalam 24 jam terakhir; dan naik sekitar 5,3% dalam 7 hari terakhir.

Penting bagi Trader untuk Menghindari Automatic Settlement

Adapun produk USD Margined Futures di Binance menggunakan stablecoin Tether USD (USDT) dan stablecoin BUSD yang diterbitkan Paxos dalam kolaborasi dengan Binance. Kedua stablecoin itu digunakan sebagai jaminan serta menawarkan jenis isolated margin atau cross margin.

Produk ini diselesaikan dalam aset yang dipatok dalam dolar Amerika Serikat (USD). Sehingga, hal tersebut memudahkan pengguna untuk menghitung keuntungan yang mereka dapat. Hal ini membuat produk USD Margined Futures di Binance berbeda dengan produk seperti Coin Margined Futures yang diselesaikan dalam aset kripto terkait.

Saat ini, Binance telah menyarankan pengguna untuk menutup semua posisi mereka yang terbuka di produk USD Margined Futures pada aset GMT, NEAR, dan AVAX, sebelum waktu delisting dilakukan. Tujuannya untuk menghindari automatic settlement yang mungkin bisa saja merugikan trader.

Selain itu, pengguna tidak dapat membuka posisi baru pada aset kripto terkait di Binance Futures mulai 18 April mendatang.

Fitur USD Margined Futures Binance Sempat Alami Masalah

Binance (BNB) Crypto exchange

Kabar ini datang setelah pada hari Senin (10/4) kemarin pihak Binance mengonfirmasi bahwa para pengguna sempat mengalami masalah pada fitur USD Margined Futures; seperti post order, cancel order, close position, atau tampilan dari Kline/Orderbook.

Sebelum ada pernyataan resmi ini, sejumlah pengguna Twitter mengeluh bahwa fitur Binance Futures mengalami down atau transaksi tengah ditangguhkan.

Tim Binance saat itu sempat mengaku berusaha untuk menyelesaikan masalah ini dan berharap hal itu dapat segera pulih. Dalam perkembangannya, semua sistem di Binance Futures telah kembali normal. 

Pihak Binance mengklaim bahwa sebelumnya telah terjadi masalah pada beberapa server. Tim Binance telah bermigrasi dari server yang terpengaruh.

“Para pengguna Binance yang terhormat, kami telah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan USD Margined Futures. Semua fungsi dan operasi dipulihkan sekarang,” jelas pihak Binance.

Dengan adanya insiden ini, para pengguna fitur USD Margined Futures sempat tidak dapat mengontrol posisi mereka yang terbuka seperti menyesuaikan margin atau menutup posisi mereka.

Hadapi Masalah Regulasi

Kabar terkait dengan produk Binance Futures datang di tengah momen krusial bagi crypto exchange terbesar di dunia itu.

Sebab, pada 27 Maret lalu, Binance dan sang CEO, Changpeng ‘CZ’ Zhao, dituntut oleh Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) karena diduga melanggar aturan perdagangan dan derivatif di Negeri Paman Sam.

Pihak CFTC menuduh bahwa sebagian besar volume perdagangan dan profitabilitas Binance berasal dari permintaan dan akses yang luas ke pelanggan yang berlokasi di AS, yang masuk ke dalam beberapa jenis transaksi spot dan derivatif aset digital yang melibatkan komoditas dalam perdagangan antarnegara bagian AS di platform Binance.

Dalam perkembangan pada 6 April lalu, menariknya CZ mengumumkan bahwa Binance Australia diminta oleh regulator setempat untuk membatalkan lisensi atas produk derivatif mereka.

Langkah tersebut diambil setelah regulator Australia melakukan ‘peninjauan terarah’ terhadap operasi lokal Binance di negara itu, termasuk klasifikasi klien ritel dan institusional. Adapun Binance akan menghentikan fitur derivatif mereka di Australia. Sementara itu, fitur spot trading akan tetap terbuka.

Bagaimana pendapat Anda tentang delisting aset kripto GMT, NEAR, dan AVAX dari platform Binance Futures ? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori