Lihat lebih banyak

Perkuat Pasar Asia, Binance Luncurkan Layanan Perdagangan di Kazakhstan

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Sebagai langkah lanjutan usai mendapat lisensi permanen di Kazakhstan, Binance merilis layanan perdagangan aset digital teregulasi di sana.
  • General Manager Binance Kazakhstan, Zhaslan Madiyev, mengatakan perusahaan secara aktif bekerja sama dengan 5 regulator di sana.
  • Sejauh ini, Binance memang memiliki hubungan cukup baik dengan pemerintah Kazakhstan, yang terlihat dari keterlibatan Binance dalam membantu menggenjot adopsi aset digital di sana.
  • promo

Di tengah pergumulan dengan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Amerika Serikat (AS), Binance tetap melanjutkan ekspansinya ke ranah global. Dalam perkembangan terbaru, Binance telah meluncurkan layanan perdagangan aset digital teregulasi di wilayah Kazakhstan. Langkah tersebut merupakan bagian dari salah satu strategi untuk membuka akses aset digital di sana.

Sebenarnya, hubungan antara Binance dan Kazakhstan sudah berlangsung sejak lama. Kedua belah pihak kerap menjalin pertemuan untuk bersama-sama membangun dan mendorong ekosistem digital tumbuh lebih cepat di Kazakhstan.

Dalam keterangan resminya, General Manager Binance Kazakhstan, Zhaslan Madiyev, mengatakan perusahaan secara aktif bekerja sama dengan 5 regulator di sana. Kelima regulator tersebut, antara lain: AIFC Financial Services Authority (AFSA), Kementrian Pengembangan Digital, Inovasi, dan Industri Kedirgantaraan Kazakhstan; Bank Nasional Republik Kazakhstan, Badan Regulasi dan Pengembangan Pasar Keuangan, serta Badan Pemantau Keuangan.

“Langkah ini mengikuti lisensi yang sudah dikantongi dari AFSA untuk mengelola aset digital dan menyediakan layanan kustodian di AIFC pada Oktober lalu,” jelasnya.

Tidak hanya itu, Binance juga berhasil mendapatkan lisensi permanen yang memberikan status sebagai perusahaan teregulasi di Kazakhstan. Madiyev menyatakan bahwa hal tersebut merupakan bukti kepatuhan dan kontrol terhadap keamanan yang kuat.

Lisensi itu memungkinkan Binance untuk menawarkan layanan crypto exchange, konversi aset, penyimpanan dan penarikan mata uang fiat, serta penyimpanan aset kripto dan perdagangan.

Relasi antara Binance dan Pemerintah Kazakhstan

Di samping itu, mendapatkan lisensi permanen dari Kazakhstan merupakan bentuk hubungan timbal balik antara kedua belah pihak. Saat ini, Binance dan pemerintah Kazakhstan tengah menggarap proyek untuk mengatur perkembangan industri kripto di sana berjalan baik.

Wakil Menteri Pengembangan Digital Inovasi dan Industri Kedirgantaraan Kazakhstan, Asset Turysov, mengatakan pemerintah sedang menjalankan inisiatif khusus untuk memfasilitasi interaksi antara AIFC, crypto exchange, dan lembaga perbankan layer dua.

Beberapa regulator keuangan lainnya; seperti Bank Nasional Kazakhstan serta Badan pemantau Keuangan dan Badan Regulasi Pengembangan Pasar Keuangan, pun ikut ambil bagian dalam inisiatif tersebut untuk memastikan prosesnya berjalan dengan baik.

Pemerintah Kazakhstan tengah melakukan proyek percontohan yang memungkinkan pengguna Binance di Kazakhstan melakukan transaksi jual beli mata uang kripto menggunakan saldo mata uang fiat. Selain itu, aktivitas perdagangan spot serta konversi mata uang digital ke fiat dan sebaliknya juga tengah digeber. Lewat strategi tersebut, pemerintah optimistis ekosistem aset digital di wilayahnya bakal bisa diakselerasi lebih cepat.

Adapun proyek uji coba itu melibatkan entitas perbankan Freedom Finance Bank untuk memfasilitasi proses transaksi. Dalam proyek uji coba tersebut, pengguna bisa menggunakan kartu bank atau transfer lewat jaringan yang ada untuk menyelesaikan transaksi.

Managing Director Freedom Finance Bank, Ablaykhan Ospanov, mengaku bahwa pihaknya melihat potensi besar untuk pengembangan industri blockchain dan kripto.

“Negara lain bisa mengikuti contoh yang dilakukan Kazakhstan,” tambah Ospanov.

Bakal Fokus di Asia

Sebelum adanya rentetan pembatalan izin operasional di Siprus dan Inggris, Binance sempat membidik beberapa negara di Asia untuk menjadi ladang pengembangan bisnis kriptonya. Beberapa di antara negara tersebut adalah Filipina, Turki, India hingga Sri Lanka.

Regional Head of Asia Binance, Gleb Kostarev, mengatakan Filipina dan Turki merupakan dua negara yang memiliki potensi pasar sangat besar. Untuk mempercepat aksinya, perusahaan berencana memperbesar bisnisnya melalui jalur anorganik lewat akuisisi.

Selain itu, Binance berniat pula masuk ke wilayah Korea Selatan demi menggenjot inisiatif Web3.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | Mei 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori