Trusted

Tanggapi Pemberitaan Penyerahan Data ke Inteligensi Rusia, Binance Sebut Artikel Reuters sebagai “Narasi Palsu”

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Pada hari Sabtu (23/4), Reuters menerbitkan sebuah berita yang menyebutkan Binance membagikan data pengguna kepada lembaga inteligensi Rusia.
  • Tak lama setelahnya, Binance membuat klarifikasi pada laman blog mereka dan mencantumkan bukti percakapan emailnya dengan reporter Reuters.
  • Binance menyanggah seluruh klaim Reuters, serta menyatakan bahwa seluruh pemberitaan itu benar-benar keliru.
  • promo

Di hari Sabtu (23/4), Reuters menerbitkan sebuah “Laporan Spesial” yang mengklaim bahwa Binance telah diduga memenuhi permintaan pemerintah Rusia untuk menyediakan data pengguna (meliputi nama dan alamat) yang terlibat dengan donasi Bitcoin untuk sosok oposisi Alexei Navalny tahun lalu.

Tak lama setelah pemberitaan itu muncul, Binance merespons dengan menerbitkan sebuah pernyataaan mendalam dalam laman blog mereka. Binance menolak seluruh klaim apa pun yang tercantum dalam tulisan Reuters tersebut. Melihat reputasi Reuters sebagai “salah satu kantor berita terpandang dan terpercaya”, Binance menyayangkan munculnya pemberitaan yang dinilai “benar-benar berlawanan dengan reputasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun dan tidak mewakili pengalaman mereka selama bekerja dengan jurnalis lain yang tak terhitung jumlahnya, di organisasinya.”

Sebagai bentuk upaya transparansi, Binance melampirkan “percakapan email lengkap” antara mereka dan salah seorang reporter Reuters, Angus Berwick, yang bersama Tom Wilson menerbitkan artikel bermasalah tersebut, di samping jawabannya atas sejumlah pertanyaan yang disajikan Berwick dalam rangkaian email tanya jawab tersebut.

Upaya Binance untuk Meluruskan Pemberitaan Reuters

Dalam kiriman di laman blog-nya, Binance memperjelas posisinya dan berusaha mengklarifikasi banyak pernyataan “yang misinterprestasi” pada artikel Reuters. Mereka menyatakan bahwa segala klaim Reuters yang menyebutkan Binance membagikan data pengguna, termasuk Alexei Navalny, kepada lembaga inteligensi Rusia dan pejabat pemerintahan Rusia adalah “benar-benar salah”.

Tangkapan layar percakapan Binance dengan salah seorang reporter Reuters.
Sumber: Binance

Dalam upayanya untuk meluruskan pemberitaan Reuters, Binance secara eksplisit menyatakan hal-hal berikut pada kiriman di laman blog mereka:

  • Dari sebelum perang, keterlibatan Binance di Rusia tidak ada bedanya dengan organisasi internasional lainnya, mulai dari perbankan hingga restoran burger.
  • Seperti perusahaan blockchain lainnya yang beroperasi di Rusia, sebelum perang dengan Ukraina, Binance secara aktif mendorong pemerintah Rusia untuk mengembangkan kerangka regulasi kripto yang efektif. Upaya tersebut dilakukan oleh Binance pada pangsa pasar mana pun yang menjadi tempat mereka beroperasi.
  • Tidak lama setelah perang pecah, Binance berhenti beroperasi di Rusia. Justru mereka menerapkan sanksi kepada Rusia secara agresif. Hingga hari ini, Binance adalah satu-satunya crypto exchange di dunia yang menerapkan rangkaian tindakan terbaru terhadap pemilik akun Rusia.
  • Binance telah mendonasikan waktu dan uang lebih dari US$10 juta untuk upaya kemanusiaan demi membantu orang-orang Ukraina yang sangat membutuhkan. Langkah tersebut diakui dan diapresiasi oleh Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, secara langsung dalam sebuah kesempatan pertemuan via Zoom bersama Changpeng Zhao (CZ).
  • Dalam masalah yang lebih spesifik mengenai pemberian data, saat ini, pemerintah atau lembaga penegak hukum mana pun di seluruh dunia dapat meminta data pengguna dari Binance, selama mereka didampingi dengan otoritas legal yang layak. Sama halnya dengan Rusia. Memenuhi kewajiban pengungkapan kepada pihak pejabat pemerintahan di setiap wilayah yurisdiksi merupakan bagian besar dari menjadi sebuah bisnis teregulasi dan Binance memenuhi kewajiban hukumnya.
  • Binance memiliki hak untuk menolak permintaan dari penegak hukum, jika mereka tidak tahan dengan pengawasan; hal ini berlaku untuk seluruh wilayah yurisdiksi, termasuk Rusia.
  • Binance belum menandatangani perjanjian dalam bentuk apa pun dengan pemerintah Rusia, yang berbeda dari wilayah yurisdiksi lainnya. Kewajiban ini adalah hal biasa dan sebagai contoh, bank tradisional mana pun juga akan tunduk pada syarat serupa.
  • Untuk memperjelas, Binance tidak berupaya untuk membantu negara Rusia secara aktif dalam upayanya menyelidiki Alexei Navalny; memang kasus penuntutan terhadap Navalny menunjukkan bahwa tidak ada donasi yang dijadikan bahan penyelidikan terkait mata uang digital. Mengatakan demikian sebenarnya tidaklah akurat.

Dapatkah Binance Membawa Masalah Ini ke Ranah Hukum?

Terkait artikel yang telah diterbitkan Reuters, Binance menyatakan bahwa mereka akan menuliskan keluhan formal kepada Reuters atas kode etik editorialnya, yang disalin dan ditempel pada kiriman blog mereka untuk dibaca oleh pengguna.

“Dalam media bisnis, konten kripto memiliki performa yang sangat baik. Sebagai pemimpin pasar, Binance terbiasa menjadi tajuk berita. Terkadang kami bisa tidak setuju dengan bagaimana kami atau kripto digambarkan, namun lebih sering jurnalis bekerja bersama kami untuk mengedukasi pembaca.

Seperti perusahaan mana pun, kami membuat kesalahan, dan itu merupakan tugas media untuk meminta pertanggungjawaban kami. Namun, ada beberapa kali ketika media berusaha menyediakan narasi palsu, dan artikel terbaru dari Reuters telah berusaha untuk menggambarkan—secara keliru—bahwa Binance memiliki hubungan erat dengan lembaga yang dikontrol FSB dan pejabat pemerintahan Rusia.

Kami tidak mengharapkan liputan berita selalu positif, atau bahkan berimbang. Tapi, kami harapkan menjadi adil dan akurat. Dalam kasus ini, artikel tersebut telah ditulis secara saksama dengan narasi dalam pikiran yang menyediakan cukup keseimbangan untuk mencoba menghindari keluhan hukum,” demikian bunyi kutipan kiriman blog Binance.

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

andrew_rossow-1-scaled-e1643302811492.jpg
Andrew Rossow
Andrew Rossow adalah Editor Berita di Be[In]Crypto. Dia adalah pengacara berlisensi dan seorang jurnalis dengan pengalaman lebih dari 7 tahun di media daring dan industri televisi, berfokus pada hukum, teknologi, dan privasi. Ia meliput persilangan antara hukum dan fintech, dengan penekanan pada NFT, Web3, blockchain, cryptocurrency, dan metaverse. Ia adalah lulusan dari the University of Dayton School of Law dan Hofstra University.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori