Trusted

Binance Tutup Sejumlah Akun yang Terasosiasi dengan Pejabat Senior Rusia

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Binance mengungkapkan bahwa mereka telah menutup sejumlah akun yang memiliki asosiasi dengan kerabat pejabat senior di Rusia.
  • Akun milik Kirill Malofeev, putra dari Konstantin Malofeev, juga ikut ditutup secara permanen.
  • Sebelumnya, di bulan ini, Binance juga memulai pembatasan terhadap akun milik warga dan entitas Rusia yang memiliki aset kripto lebih dari 10.000 EUR.
  • promo

Pada hari Kamis (28/4), Binance mengumumkan, mereka menutup beberapa akun yang terasosiasi dengan kerabat dari pejabat pemerintahan senior Rusia.

Orang-orang tersebut di antaranya adalah Polina Kovaleva, putri tiri dari Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dan juga putri dari juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, serta Elizaveta Peskova.

Binance mengungkapkan bahwa Kirill Malofeev, putra dari Konstantin Malofeev, seorang oligarki Rusia yang sebelumnya dituduh oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat telah melanggar sanksi dari Amerika Serikat, juga baru-baru ini diblokir. Menurut berbagai laporan, putra Malofeev diduga mendanai promosi gerakan separatisme warga Rusia di Krimea.

Melalui sebuah cuitan, Menteri Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, mengatakan bahwa “setiap orang yang terhubung dengan rezim Putin akan merasakan konsekuensi dari perang.”

Binance dan Kepatuhannya yang ‘Proaktif’

Tindakan Binance ini muncul sebagai bagian dari gelombang sanksi internasional terhadap Rusia. Seperti yang kita ketahui, sejumlah negara telah memberlakukan sanksi kepada Rusia atas invasinya kepada Ukraina.

Menurut Global Head of Sanction Binance, Chagri Poyraz, crypto exchange tempatnya bernaung itu terus mengawasi siapa saja yang menggunakan layanannya. Tujuannya agar Binance bisa melihat apakah ada dari antara mereka terasosiasi dengan pihak-pihak yang terkena sanksi.

“Apa yang berbeda adalah operasi pengawasan kepatuhan kami yang ‘proaktif’, bertujuan mendeteksi dan menghalangi risiko kejahatan keuangan, sebelum [adanya] tindakan regulasi atau hukum terhadap orang-orang atau entitas-entitas ini,” ujar Poyraz.

Sosok yang sempat menjadi petugas kepatuhan di HSBC Holdings Plc. ini juga menyampaikan, Binance telah memblokir bursa mata uang virtual Garantex pada 11 Maret. Pemblokiran tersebut terjadi beberapa minggu sebelum Kantor Pengendalian Aset Asing (OFAC) AS menjatuhkan sanksi terhadap platform itu.

Setelah berusaha menggunakan bursa itu melalui perantara pihak ketiga, Peskova akhirnya diblokir seminggu sebelum terkena sanksi dari Departemen Keuangan AS, tepatnya di tanggal 3 Maret.

Sementara itu, Kovaleva diblokir oleh Binance di hari yang sama dengan pemberian sanksi dari Inggris Raya terhadapnya, yaitu saat 24 Maret. Kemudian, akun Binance milik Malofeev baru diblokir minggu ini pada 20 April.

Binance Batasi Layanannya bagi Warga Rusia

Sebelumnya, di bulan ini, Binance telah memulai pembatasan bagi warga negara Rusia, demi mematuhi sanksi putaran kelima dari Uni Eropa terhadap Rusia.

Berdasarkan pengumuman di situsnya, perusahaan crypto exchange terbesar skala global ini membatasi layanan bagi “warga negara Rusia maupun warga naturalisasi yang berada di Rusia, atau entitas legal yang didirikan di Rusia” dengan kepemilikan aset kripto di atas 10.000 EUR (sekitar US$10.542).

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

photo_Nick.jpg.optimal.jpg
Nicholas Pongratz
Nick adalah seorang ilmuwan data yang mengajar ekonomi dan komunikasi di Budapest, Hungaria, tempat di mana ia menerima gelar BA dalam Ilmu Politik dan Ekonomi dan MSc di Analitik Bisnis dari CEU. Dia telah menulis tentang mata uang kripto dan teknologi blockchain sejak 2018. Ia tertarik dengan potensi dari kedua hal tersebut dari segi penggunaan ekonomi maupun politik.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori