Harga Shiba Inu (SHIB) baru-baru ini telah mengalami breakdown dari pola 350 harinya. Pergerakan semacam ini bisa jadi hanyalah sebuah awal dari aksi penurunan harga yang signifikan nantinya.
Kendati pada timeframe jangka pendeknya terpantau ada potensi bullish reversal, tapi pada timeframe mingguannya justru menunjukkan tren bearish yang akan datang.
Shiba Inu (SHIB) Alami Breakdown dari Pola 350 Hari
Analisis teknikal pada time frame mingguan memberikan prediksi bearish untuk harga Shiba Inu. Alasan utama untuk hal ini adalah terjadinya breakdown dari pola segitiga simetris (symmetrical triangle) yang telah bertahan sejak Juni 2022.
Pada saat terjadinya breakdown, harga SHIB telah diperdagangkan dalam pola tersebut selama 350 hari.
Sementara setelah terjadinya breakdown, harga SHIB mencapai area support horizontal US$0,0000058 dan sekaligus melakukan aksi pemantulan. Perlu dicatat bahwa area tersebut tidak pernah tersentuh lagi sejak akhir tahun 2021.
Sementara itu, indikator RSI mingguannya memberikan pembacaan yang bernada bearish. Para trader biasanya menggunakan indikator RSI sebagai indikator momentum untuk mengevaluasi apakah kondisi pasar sedang overbought (terlalu banyak yang beli) ataukah oversold (terlalu banyak yang jual). Dari situ, mereka bisa memutuskan apakah harus mengakumulasi ataukah menjual aset.
Jika pembacaannya di atas 50 dan trennya naik, berarti para bull masih unggul. Sebaliknya, jika pembacaannya berkisar di bawah 50, kebalikannyalah yang akan terjadi. Sedangkan pada kasus SHIB sendiri, indikator RSI berkisar di bawah 50, sehingga memvalidasi sinyal tren bearish.
Prediksi Harga SHIB: Ke Mana Arah Harga SHIB Selanjutnya?
Meskipun analisis teknikal pada time frame mingguannya menunjukkan kecenderungan bearish, analisis pada time frame hariannya memberikan harapan untuk bullish reversal. Alasan utamanya adalah pembacaan RSI harian SHIB yang baru saja bergerak keluar dari wilayah oversold.
Sebelum pergerakan tersebut, indikator itu sempat jatuh ke angka terendah sepanjang masa (ATL), yaitu 22 (ditandai dengan lingkaran hijau). Namun, tidak ada indikasi bullish divergence yang mengonfirmasi potensi terjadinya pembalikan (reversal).
Apalagi, harga SHIB telah mengikuti garis descending resistance sejak awal bulan Februari. Jadi, apakah harganya bakal breakout dari garis tersebut atau mengalami penolakan nantinya akan menjadi penentu arah tren selanjutnya.
Jika terjadi breakout, harganya dapat naik menuju resistance terdekat berikutnya di US$0,0000010. Area ini juga berperan sebagai level resistance Fibonacci retracement 0,382 dan area resistance horizontal. Karena adanya pertemuan atau konfluensi ini, level tersebut bisa memberikan resistance yang kuat.
Di sisi lain, jika harga SHIB mengalami penolakan, hal itu dapat memicu terjadinya aksi jual lagi menuju level US$0,0000040.
Kesimpulannya, prediksi harga SHIB masih belum jelas karena adanya pembacaan yang bertentangan antara timeframe mingguan dan hariannya. Dalam hal ini, yang akan menjadi penentu arah tren di masa depan adalah apakah harga SHIB nantinya sanggup breakout ataukah justru tertolak dari garis descending resistance saat ini.
Jika breakout terjadi, hal itu dapat memicu aksi kenaikan harga menuju level US$0,0000100, sementara jika terjadi aksi penolakan dapat menyebabkan terjadinya penurunan sedalam US$0,0000040.
Bagaimana pendapat Anda tentang performa harga Shiba Inu saat ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.