Binance, crypto exchange terbesar di dunia, sedang bersiap untuk mulai mengoperasikan crypto exchange di Thailand pada awal tahun 2024 melalui usaha patungan dengan Gulf Energy.
Dalam pengajuan di Bursa Efek Thailand pada hari Rabu (15/11), Gulf Energy Development mengatakan bahwa Gulf Binance, entitas join venture (JV) yang didirikan Binance dan Gulf Innova, memperoleh persetujuan dari Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) Thailand untuk memulai operasi.
Pada bulan Mei lalu, Gulf Binance memperoleh lisensi dari Kementerian Keuangan Thailand untuk menjadi operator aset digital yang diatur oleh SEC di negara itu. Pengajuan di Bursa Efek Thailand adalah lampu hijau untuk peluncuran Gulf Binance.
Binance Jalin Kolaborasi dengan Miliarder Thailand
“Platform aset digital Gulf Binance akan menyediakan crypto exchange aset digital dan layanan broker aset digital untuk cryptocurrency dan token digital, dengan memprioritaskan keamanan dan kepatuhan terhadap peraturan SEC,” jelas Gulf Energy dalam pengajuannya.
Gulf Energy menambahkan bahwa crypto exchange tersebut awalnya akan terbuka untuk pengguna hanya melalui undangan, dan rencananya akan dibuka bagi masyarakat umum pada awal tahun depan.
Adapun Gulf Energy dimiliki oleh miliarder Thailand bernama Sarath Ratanavadi. Binance dan Gulf Energy pertama kali mencapai kesepakatan tentang usaha patungan pada awal tahun 2022.
Gulf Energy Development adalah salah satu produsen listrik terbesar di Thailand. Menurut data Forbes, Sarath Ratanavadi masuk dalam 5 besar orang terkaya di Thailand, dengan kekayaan bersih sekitar US$10,8 miliar.
Siasat Binance Beroperasi di Berbagai Negara
Kabar terbaru dari Thailand adalah langkah lain dari beragam upaya Binance agar tetap bisa beroperasi di berbagai negara.
Buat Entitas Independen di Hong Kong
Pada 25 Oktober lalu, Binance diduga kuat berada di balik HKVAEX, platform perdagangan kripto yang baru didirikan di Hong Kong. HKVAEX berniat mengajukan lisensi terkait kripto di wilayah administratif khusus di Cina itu.
Memiliki bursa independen di Hong Kong dinilai dapat memungkinkan Binance untuk mengambil keuntungan dari market tersebut yang memulai rezim regulasi kripto baru sejak awal Juni lalu. Apalagi, Binance tengah menghadapi peningkatan pengawasan hukum di sejumlah kawasan seperti Amerika Serikat (AS).
Berhenti Terima Pengguna Baru di Inggris
Mundur pada 16 Oktober lalu, Binance mengumumkan bahwa mereka mulai berhenti menerima pengguna baru di Inggris. Keputusan tersebut diambil Binance guna mematuhi rezim promosi keuangan untuk aset kripto di Inggris yang dimulai pada 8 Oktober lalu.
Sebenarnya, aturan baru itu mengizinkan perusahaan luar negeri yang tidak diatur di Inggris, seperti Binance, untuk mempromosikan bisnis kripto mereka dengan menjalin hubungan dengan perusahaan yang diberikan wewenang oleh Otoritas Perilaku Keuangan (FCA) Inggris.
Dalam hal ini, Binance mengandalkan RebuildingSociety.com untuk meninjau dan menyetujui promosi keuangan Binance sesuai dengan aturan baru di Inggris.
Namun, FCA pada 10 Oktober lalu memberlakukan persyaratan yang mengikat secara hukum terhadap RebuildingSociety.com. Artinya, entitas itu tidak lagi dapat menyetujui promosi keuangan yang berlaku sejak 11 Oktober lalu.
Pada gilirannya, hal tersebut membuat RebuildingSociety.com harus menarik semua persetujuan promosi keuangan atas nama bisnis aset kripto apa pun termasuk dari Binance.
Menjual Bisnis di Rusia
Kemudian pada 27 September lalu, Binance mengaku akan sepenuhnya keluar dari market Rusia. Binance mengatakan bahwa mereka telah setuju untuk menjual bisnisnya di Rusia ke crypto exchange CommEX.
Menarik untuk diamati, akun Twitter (saat ini bernama X) CommEX baru dibuat pada bulan September 2023. CommEX pun menegaskan bahwa mereka baru diluncurkan ke publik pada 26 September lalu. Dari hal ini, muncul dugaan dan beberapa temuan bahwa CommEX masih memiliki kaitan dengan Binance, meski telah dibantah.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.