Trusted

Rp49,6 Triliun Opsi BTC & ETH Kedaluwarsa Jelang Akhir Pekan Volatil, Apa Efeknya ke Pasar?

3 menit
Diperbarui oleh Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Opsi Bitcoin (BTC) & Ethereum (ETH) senilai lebih dari US$3 miliar kedaluwarsa hari ini, memicu potensi volatilitas di pasar kripto.
  • Titik maximum pain Bitcoin berada di US$94.000, dengan rasio put lebih besar dari call — sinyalkan sentimen pasar bearish.
  • Titik maximum pain Ethereum berada di US$1.850, menandakan posisi trader yang bersiap hadapi potensi penurunan harga jelang akhir pekan yang volatil.
  • promo

Hari ini, Jumat 9 Mei 2025, pasar kripto bersiap menghadapi pergerakan besar seiring kedaluwarsanya opsi Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH) senilai lebih dari US$3 miliar (Rp49,6 triliun).

Kedaluwarsanya opsi dalam jumlah besar ini dapat memantik volatilitas pasar yang signifikan, terutama dengan titik-titik maximum pain yang telah teridentifikasi. Pelaku pasar kini bertanya-tanya, bagaimana dampak kedaluwarsa ini terhadap pergerakan harga aset kripto utama?

Pasar Kripto Bersiap Hadapi Kedaluwarsa Opsi Rp49,6 T

Menurut data Deribit, sekitar US$2,65 miliar dalam opsi Bitcoin akan kedaluwarsa hari ini. Titik maximum pain untuk kontrak-kontrak ini berada di level US$94.000, dengan rasio put-to-call 1,05.

Kedaluwarsa ini mencakup 25.925 kontrak, sedikit lebih rendah dibandingkan pekan lalu yang mencapai 26.949 kontrak.

Expiring Bitcoin Options
Opsi Bitcoin yang Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Sementara itu, Ethereum juga mencatat kedaluwarsa sebanyak 164.591 kontrak, turun dari 184.296 kontrak open interest pada pekan sebelumnya. Kontrak-kontrak yang kedaluwarsa ini memiliki nilai nominal sebesar US$364,06 juta. Titik maximum pain untuk kontrak ini berada di level US$1.850, dengan rasio put-to-call sebesar 1,43.

Expiring Ethereum Options
Opsi Ethereum yang Kedaluwarsa | Sumber: Deribit

Dengan aksi jual Bitcoin dan Ethereum yang melampaui posisi beli (call), para analis Greeks.live menyoroti bahwa sentimen pasar saat ini cenderung bearish.

“Kelompok trader nampaknya condong ke arah bearish, dengan banyak yang bersiap menghadapi kemungkinan drop harga,” tulis Greeks.live.

Untuk Bitcoin sendiri, sentimen ini semakin jelas terlihat karena level maximum pain berada jauh di bawah harga saat ini yang berada di US$102.570. Berdasarkan teori Max Pain, harga aset cenderung bergerak mendekati level strike ini menjelang kedaluwarsanya opsi.

Berdasarkan hal tersebut, analis Greeks.live mencatat bahwa beberapa trader tengah mengamati level harga Bitcoin di kisaran US$93.000 – US$99.000. Mereka juga menyoroti surutnya antusiasme atas keberhasilan BTC dalam menembus level psikologis US$100.000.

“Pasar digambarkan sebagai pergerakan sideways yang membosankan, dengan para trader berupaya meraup untung dari penurunan nilai waktu (time decay) sambil tetap mempertahankan eksposur pada potensi penurunan,” tambah para analis.

Posisi Trader Condong Bearish, Titik Maximum Pain di Bawah Harga Saat Ini

Sementara itu, dengan rasio put-to-call di atas satu untuk Bitcoin dan Ethereum, ada lebih banyak opsi put (taruhan penurunan harga) daripada opsi call (taruhan kenaikan harga). Artinya, mayoritas trader bertaruh bahwa harga akan turun.

Histogram pada grafik yang tersaji di atas mengonfirmasi hal ini. Grafik open interest BTC menunjukkan konsentrasi kontrak opsi yang signifikan pada level strike price di bawah harga saat ini, yaitu US$102.570—terutama di kisaran US$93.000 hingga US$100.000.

Konsentrasi kontrak opsi di level strike yang lebih rendah ini menunjukkan bahwa para trader tengah memposisikan diri untuk potensi koreksi harga, sehingga membentuk bias pasar yang condong ke arah bearish.

Situasi ini terjadi di tengah ekspektasi akhir pekan yang volatil, yang berpotensi mengancam kelanjutan reli harga Bitcoin. Seperti dilaporkan oleh BeInCrypto, para utusan dari Tiongkok dan Amerika Serikat dijadwalkan bertemu di Swiss akhir pekan ini untuk menggelar diskusi dagang.

Namun, kekhawatiran masih menyelimuti kemungkinan gagalnya negosiasi tarif. Pertemuan ini akan menjadi pembicaraan dagang resmi pertama sejak Presiden Trump menaikkan tarif impor atas barang-barang dari Tiongkok hingga 145%.

Kendati demikian, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan AS tidak berniat untuk melakukan pemisahan ekonomi (decoupling). Sementara itu, dalam pengumuman hari Kamis (8/5), Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membiarkan adanya upaya untuk menekan atau memaksa Tiongkok.

Cina sendiri telah menegaskan komitmennya untuk menjaga kepentingan sahnya dan menegakkan keadilan serta kejujuran internasional. Sentimen umum menunjukkan bahwa Beijing sangat skeptis terhadap niat Amerika Serikat.

“Dalam dialog atau perundingan apa pun, jika AS tidak memperbaiki langkah-langkah tarif sepihak yang keliru, hal itu akan menunjukkan kurangnya ketulusan sepenuhnya dan semakin merusak kepercayaan bersama. Mengatakan satu hal tetapi justru melakukan hal lain, atau bahkan mencoba menggunakan perundingan sebagai kedok untuk paksaan dan pemerasan, tidak akan berhasil terhadap Tiongkok,” terang Kedutaan Besar Tiongkok di AS.

Dengan tidak adanya konsesi konkret dari kedua belah pihak menjelang pertemuan, para trader kripto khawatir pertemuan puncak ini akan berujung pada kebuntuan diplomatik berikutnya.

Dalam konteks ini, setiap tanda eskalasi bisa menjadi pemicu volatilitas yang dapat menggagalkan potensi apresiasi harga Bitcoin. Sebaliknya, perkembangan positif dari pertemuan tersebut bisa menjadi angin segar bagi Bitcoin—seperti yang terjadi ketika Trump mengumumkan kesepakatan besar dengan Inggris.

“Donald Trump baru saja mengumumkan kesepakatan dagang besar dengan Inggris, yang merupakan kesepakatan pertamanya sejak memberlakukan tarif global. Pasar langsung meledak. Bitcoin langsung tembus US$100.000 untuk pertama kalinya sejak Februari,” ujar seorang pengguna di X (Twitter).

Bagaimana pendapat Anda tentang opsi BTC dan ETH yang kedaluwarsa ini dan efeknya ke pasar? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia
Platform kripto terbaik di Indonesia

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

lockridge-okoth.png
Lockridge Okoth
Lockridge Okoth adalah seorang jurnalis di BeInCrypto, dengan fokus pada perusahaan industri terkemuka seperti Coinbase, Binance, dan Tether. Dia mencakup berbagai topik, termasuk perkembangan peraturan dalam keuangan terdesentralisasi (DeFi), jaringan infrastruktur fisik terdesentralisasi (DePIN), aset dunia nyata (RWA), GameFi, dan cryptocurrency. Sebelumnya, Lockridge melakukan analisis pasar dan penilaian teknis aset digital, termasuk Bitcoin dan altcoin seperti Arbitrum, Polkadot, dan...
BACA BIO LENGKAP
Disponsori
Disponsori