Chief Technology Officer (CTO) Bitfinex Paolo Ardoino membantah rumor yang menyebut perusahaan mengalami pelanggaran data. Melalui utas di X (sebelumnya Twitter), sosok yang juga menjabat sebagai CEO Tether itu menjelaskan bahwa rumor yang muncul atas tindakan oknum peretas tersebut berniat untuk membuat pasar kalut dan gusar.
Dalam laporan terkait, kelompok ransomware F Society disebut telah memasukkan nama Bitfinex ke dalam daftar 4 korban terbarunya, termasuk Coinmoma, Rutgets University, dan SBC Global Net.
Kelompok tersebut mengeklaim telah memiliki 400 ribu data pribadi pengguna Bitfinex dan 2,5 terabyte (TB) informasi perusahaan. Menyikapi hal itu, Ardoino menyatakan bahwa potensi pelanggaran data yang disebutkan oleh para terduga peretas tersebut sepertinya palsu alias tidak benar.
Ditambah, dari sampel yang berisi 22,5 ribu catatan email dan juga password, hanya 5.000 email yang cocok dengan pengguna Bitfinex.
“Kami mengharapkan kecocokan 100% jika memang itu adalah bagian dari database kami,” jelas Ardoino.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa jarak antara mencuatnya rumor dan ketersediaan akses untuk berkomunikasi dengan terduga peretas juga cukup panjang. Postingan pertama disebar pada 25 April lalu, namun pihak Bitfinex baru mengetahuinya belum lama ini.
Menurut Ardoino, kondisi tersebut tidak menunjukkan situasi darurat yang memerlukan pelaku untuk segera memulai diskusi guna mencapai tujuan mereka.
Peneliti Keamanan Sebut Rumor Tersebut adalah Strategi Marketing
Dalam rangkaian utasnya, Ardoino juga membagikan pesan dari seorang peneliti keamanan. Menurutnya, informasi yang dikirimkan oleh terduga peretas menunjukkan bahwa mereka berupaya mendapatkan publisitas secara gratis.
“Mereka ingin membangun kepercayaan bahwa alat yang mereka jual bagus, karena konon telah digunakan untuk meretas Bitfinex dan Rutgers. Jika mereka adalah benar-benar peretas, apakah mereka perlu menjual barang seharga US$299,” tambahnya.
Meski demikian, pihak Bitfinex mengaku akan terus meninjau informasi yang beredar sembari tetap melakukan analisis sistem operasional. Namun, hingga saat ini, mereka memastikan bahwa tidak ada pelanggaran yang ditemukan dan dana nasabah tetap aman.
Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!
Penyangkalan
Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.