Lihat lebih banyak

Rambah AI, Bitget Janjikan US$10 Juta untuk Kembangkan Ekosistem Fetch.ai

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bitget sudah berkomitmen untuk melakukan injeksi dana sebesar US$10 juta bagi pengembangan ekosistem Fetch.ai.
  • Bagi Bitget, kemampuan AI jelas bisa dimanfaatkan untuk mendukung bisnis copy trading mereka, karena mampu membantu memberikan data pasar dan analisis yang digadang-gadang lebih akurat.
  • Selain Bitget, crypto exchange lainnya, yaitu Binance, juga sudah menggunakan AI untuk mendorong literasi kripto lewat program bernama Binance Sensei.
  • promo

Bitget, platform crypto exchange dan copy trading asal Singapura, ternyata menaruh minat tersendiri dalam kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Bitget baru saja menjalin kerja sama dengan Fetch.ai startup blockchain yang berfokus pada AI.

Bitget dan Fetch.ai ingin bersama-sama mengembangkan sektor anyar itu untuk kemajuan industri kripto. Perseroan sudah berkomitmen untuk melakukan injeksi dana sebesar US$10 juta atau sekitar Rp14 miliar bagi pengembangan ekosistem Fetch.ai.

Bagi Bitget, kemampuan AI jelas bisa dimanfaatkan untuk mendukung bisnis copy trading mereka, karena mampu membantu memberikan data pasar dan analisis yang digadang-gadang lebih akurat.

Managing Director Bitget, Gracy Chen menuturkan hype yang muncul, lantaran adanya kehadiran ChatGPT, membuat banyak orang bisa melihat lebih banyak lagi kemungkinan dari AI untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas manusia.

“Bitget akan memberikan konsultasi tentang pemasaran dan arahan penting lainnya guna memastikan bahwa ekosistem Fetch.ai bisa diposisikan dengan benar. Selain itu, dukungan juga akan diberikan dengan pendaftaran atau penjualan token di platform Bitget Launchpad,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Di samping itu, alasan lain yang menjadikan Bitget percaya terhadap Fetch.ai adalah karena entitas tersebut dinilai memiliki banyak solusi yang berbasis kecerdasan buatan untuk diterapkan pada bisnis dan individu yang berinteraksi secara nyata.

Fetch.ai sendiri merupakan platform yang juga bisa berfungsi sebagai lapisan off-chain di jaringan layer-1 dan bertindak sebagai jembatan antar chain di seluruh jaringan blockchain yang ada di pasar.

Belum lama ini, perusahaan juga baru saja mendapatkan pendanaan sebesar US$40 juta dari DWF Labs yang rencananya akan digunakan untuk membangun ekosistem, termasuk autonomous agent dan decentralized machine learning.

Binance Juga Manfaatkan AI

Artificial Intelligence AI Blockchain Kripto Crypto

Crypto exchange lainnya, yaitu Binance, juga sudah masuk memanfaatkan artificial intelligence. Platform kripto terbesar untuk volume perdagangan itu sudah menggunakan AI untuk mendorong literasi kripto. Lewat Binance Sensei, yang baru saja diluncurkan pada 24 April kemarin, perusahaan berupaya memberikan media edukasi berbasis AI yang terintegrasi dengan Binance Academy.

Dengan begitu, Binance mengklaim bisa memberikan kemudahan bagi pengguna untuk mendapatkan akses pengetahuan secara lebih intuitif. Perusahaan memanfaatkan teknologi ChatGPT guna melayani berbagai gaya dan preferensi konten edukasi.

“Binance Sensei telah diinstruksikan untuk memberikan informasi yang relevan dan mudah dicerna untuk pengguna,” jelas Binance.

Artificial Intelligence Bisa “Membunuh” Blockchain Publik

Tidak dapat dimungkiri, memang kehadiran AI berhasil menarik perhatian para visioner dan investor yang ingin bersama-sama berkontribusi dalam sektor kecerdasan buatan. Sebelum Bitget, Elon Musk, yang sempat menjadi orang terkaya di dunia, juga ikut masuk dan meluncurkan startup AI yang dinamakan TruthGPT.

Masuknya perusahaan kripto ke sektor kecerdasan buatan bukanlah tanpa alasan. Banyak pihak yang menganggap bahwa dengan ada kehadirannya AI diharapkan mampu menyelesaikan masalah yang ada di industri.

Namun, Portfolio Manager di VanEck, Pranav Kanade, menjelaskan beberapa proyek artificial intelligence justru bisa menjadi “aplikasi pembunuh” untuk blockchain publik. Menurutnya, produk AI-kripto cenderung untuk diadopsi dalam jangka pendek. Hal itu karena penyelesaian masalahnya terjadi secara langsung.

Tidak hanya itu, CEO Galaxy Digital, Michael Novogratz juga mengkhawatirkan kehadiran artificial intelligence. Pasalnya, menurut Novogratz, pemerintah belum menerapkan regulasi terkait AI, sementara industrinya sudah cenderung berkembang.

Selain itu, kehadiran AI juga dikhawatirkan bisa menimbulkan ancaman yang bisa memicu terjadinya krisis identitas yang bisa menduplikasi seseorang di dunia virtual.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori