Trusted

BlackRock Resmi Ajukan Bitcoin ETF Spot, Bagaimana Tanggapan dari Komunitas Kripto?

4 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • BlackRock resmi mengajukan berkas ke regulator Amerika Serikat (AS) agar dapat menawarkan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot.
  • Produk yang akan dinamai iShares Bitcoin Trust itu memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur ke kelas aset Bitcoin tanpa memilikinya secara langsung.
  • Kabar ini membuat gempar komunitas kripto, mengingat tindakan keras baru-baru ini yang dilakukan SEC terhadap sejumlah perusahaan native kripto.
  • promo

BlackRock, perusahaan manajemen aset terbesar di dunia, pada hari Kamis (15/6) resmi mengajukan berkas ke regulator Amerika Serikat (AS) untuk dapat menawarkan exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot secara legal kepada kliennya.

Nama ETF Bitcoin spot yang ditawarkan oleh BlackRock adalah iShares Bitcoin Trust. Hal ini memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur ke kelas aset Bitcoin tanpa memilikinya secara langsung. Sebagai catatan, BlackRock mengelola aset sekitar US$9 triliun pada kuartal I/2023.

Dengan dipakainya nama tersebut, muncul keraguan apakah ini adalah ETF seperti yang dibahas komunitas kripto atau justru berbentuk Trust yang selama ini telah ditawarkan oleh produk seperti Grayscale Bitcoin Trust (GBTC).

Namun, sejumlah pihak memberi tahu bahwa iShares Bitcoin Trust berbeda dari GBTC. Produk itu dinilai lebih mirip dengan banyak ETF terkenal yang ditawarkan iShares yang dikelola oleh BlackRock.

“Untuk semua orang yang mengatakan pengajuan BlackRock adalah Trust, [sebenarnya] banyak struktur di bawah payung ETF,” kata Eric Balchunas, yang merupakan analis ETF senior di Bloomberg.

Kabar ini cukup mengejutkan, mengingat hingga saat ini, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), telah menolak setiap pengajuan dari para pihak yang berniat menawarkan produk ETF Bitcoin spot. Menariknya, SEC saat ini telah menyetujui beberapa ETF Bitcoin futures untuk diperdagangkan secara legal.

BlackRock Akan Andalkan Coinbase dan BNY Mellon

Dalam dokumen resmi yang diajukan ke SEC, iShares Bitcoin Trust berusaha untuk mencerminkan kinerja harga Bitcoin. ETF itu akan mengacu pada indeks yang disediakan oleh CF Benchmarks. Indeks ini akan terdiri dari data harga di 6 crypto exchange; yaitu Coinbase, Kraken, Gemini, Bitstamp, itBit, dan LMAX Digital.

ETF Bitcoin spot ini akan menggunakan Coinbase Custody untuk menyimpan aset Bitcoin yang mereka miliki. Sementara itu, BNY Mellon, bank tertua di AS yang bertransformasi dengan menyediakan layanan penyimpanan aset digital, akan menjadi kustodian cash dari ETF Bitcoin spot tersebut.

Sebagai pengingat, BlackRock mulai bekerja sama dengan Coinbase pada Agustus 2022 untuk membuat kripto tersedia langsung bagi investor institusional. Lewat platform manajemen investasi BlackRock Aladdin, klien mereka dapat memiliki dan memperdagangkan aset digital, dimulai dengan Bitcoin.

Tanggapan Komunitas Kripto

Kabar ini membuat gempar komunitas kripto, mengingat tindakan keras baru-baru ini yang dilakukan SEC terhadap perusahaan native kripto termasuk Binance, sebagai crypto exchange terbesar di dunia, dan Coinbase, sebagai crypto exchange terpopuler di AS.

Caitlin Long, seorang pendukung Bitcoin dan pemilik Custodia Bank yang berspesialisasi pada aset digital, membuat jajak pendapat dengan pertanyaan, “Jika ETF Bitcoin [spot] dari BlackRock disetujui sebelum semua aplikasi ETF Bitcoin spot lainnya yang tertunda di SEC, Anda akan menyimpulkan bahwa AS adalah: A. Korup, B. Aman dan sehat karena para incumbent atau petahana [mungkin maksudnya pemerintah AS ke depannya dipimpin oleh pihak yang sama saat ini?], dan C. Jawabannya adalah keduanya.”

Sementara itu, akun Twitter Lawrance Lepard yang memiliki 142,7 ribu followers mengejek dengan mengatakan ini adalah Bitcoin kertas. Hal tersebut bermakna, BlackRock memungkinkan investor memiliki eksposur ke instrumen investasi Bitcoin, tapi tidak secara nyata dengan memilikinya secara langsung.

Steven Lubka dari Swan Bitcoin juga memiliki pandangan serupa. Dia menulis, “Vektor serangan pemerintah yang sebenarnya bukanlah larangan [bagi Bitcoin], [tapi] itu [adalah] pump dari BlackRock dan Goldman Sachs. Semua koin akhirnya dipegang oleh penerbit ETF tersebut, Bitcoin mencapai US$1 juta. Namun, tidak ada yang memiliki koin BTC sebenarnya. Hanya Bitcoin kertas.”

Meski begitu, Wade Inverstine menilai bahwa individu yang memiliki aset Bitcoin mendapat manfaat dari ‘peningkatan langsung dalam daya beli’ sebagai mata uang. Dia tidak melihat sisi negatif dari ETF yang terkait dengan Bitcoin.

Konfirmasi Kecurigaan Tindakan Keras ke Perusahaan Native Kripto?

Dalam surat tahunan kepada investor BlackRock pada bulan Maret lalu, Larry Fink, CEO BlackRock, mengisyaratkan dorongan yang lebih besar pada industri aset digital.

Dia mencatat bahwa ketidakmampuan SEC di AS, membuka pintu bagi Hong Kong dan pasar negara berkembang untuk menjadikan diri mereka sebagai crypto hub. CEO BlackRock itu mengatakan tindakan keras regulasi AS tidak menghentikan kripto. Itu hanya berarti negara lain menangkap keuntungannya.

Larry Fink mengindikasikan bahwa BlackRock tidak akan berhenti di ETF Bitcoin. Pihaknya ingin menawarkan produk tokenisasi kelas aset lain, termasuk saham, obligasi, dan menyentuh manfaat desentralisasi.

Sebagai catatan, Larry Fink pada Oktober 2017 sempat mengatakan Bitcoin adalah sebuah ‘indeks pencucian uang’ ketika harga Bitcoin sekitar US$5.800 dan telah naik 470% pada tahun itu.

“Bitcoin hanya menunjukkan kepada Anda berapa banyak permintaan pencucian uang yang ada di dunia. Hanya itu,” kata Fink.

Teringat akan pernyataan Larry Fink, akun Twitter Will Clemente berkata, “Sekarang mereka mengajukan ETF [Bitcoin]. Setiap orang mendapatkan Bitcoin dengan harga yang pantas mereka terima.”

Sebelumnya, dia telah menulis bahwa hampir sejumlah tindakan peraturan terhadap industri kripto bertujuan untuk menghancurkan perusahaan native kripto (seperti Binance) dan membuka jalan bagi perusahaan keuangan tradisional (TradFi) yang tidak siap dengan bull run pada tahun 2021.

“Jika aplikasi ETF Bitcoin spot BlackRock disetujui, tidak dapat disangkal bahwa Operation Choke Point 2.0 dirancang untuk mengusir perusahaan native kripto dan membawa perusahaan tradisional besar yang bersahabat dengan pemerintah AS untuk mencoba dan mengendalikan Bitcoin atau kripto,” catat Will Clemente.

Dalam pengajuan berkas iShares Bitcoin Trust, Eric Balchunas menjelaskan bahwa dicantumkan semua hal yang dapat memengaruhi harga Bitcoin. 

Berkas itu juga memuat informasi yang berbunyi, “Aktivitas trading di sejumlah crypto exchange, yang dalam banyak kasus, sebagian besar tidak diatur atau dapat dimanipulasi.”

Terkait poin tersebut, Eric Balchunas mengatakan hal itu merupakan masalah yang disoroti oleh SEC untuk menyetujui setiap proposal pengajuan ETF Bitcoin spot.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024
Platform kripto terbaik di Indonesia | November 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori