Lihat lebih banyak

Bermitra dengan BNP Paribas, BoC Perluas Penggunaan Renminbi Digital

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Bank of China (BoC) memperluas penggunaan renminbi digital melalui kemitraan bersama perbankan asal Prancis, BNP Paribas.
  • Sinergitas yang terjalin ini akan membuat BNP Paribas mampu mengakses sistem keuangan renminbi digital, kemudian meluncurkannya bagi klien institusi.
  • Sebelumnya, pemerintah Cina sudah terlebih dulu menggandeng 10 perbankan lokal yang berfokus pada penyaluran kredit untuk menggenjot penggunaan renminbi digital sejak 2021 lalu.
  • promo

Pemerintah Cina terus mendorong pemanfaatan mata uang digital bank sentral (central bank digital currency / CBDC) miliknya menjadi lebih masif. Melalui Bank of China (BoC), pemerintah bermaksud untuk memperluas penggunaan yuan alias renminbi digital (e-CNY) bagi nasabah korporasi milik lembaga perbankan asal Prancis, BNP Paribas.

Sinergitas yang terjalin ini akan membuat BNP Paribas mampu mengakses sistem keuangan renminbi digital, kemudian meluncurkannya bagi klien institusi. Menurut laporan South China Morning Post, kolaborasi antara BoC dan BNP Paribas akan menghubungkan sistem dompet renminbi digital nasabah ke rekening BNP Paribas untuk menciptakan pola transaksi yang cepat dan efisien.

Beberapa pihak percaya bahwa strategi tersebut sengaja dilakukan untuk memperluas kasus penggunaan renminbi digital di berbagai kondisi. Di sisi lain, adanya jalinan kemitraan ini juga memperlihatkan bahwa pemerintah Cina rela melakukan berbagai strategi agar bisa segera mencapai target tingkat adopsi renminbi digital.

BNP Paribas sendiri merupakan salah satu bank asing yang terhubung dengan sistem renminbi digital setelah Hang Seng. Sebelumnya, entitas usaha dari HSBC itu sudah terlebih dulu bekerja sama dengan China Construction Bank untuk menjadi lembaga resmi yang menawarkan renminbi digital pada klien korporatnya.

Selain itu, pemerintah Cina juga sudah menggandeng 10 perbankan lokal yang berfokus pada penyaluran kredit untuk menggenjot penggunaan renminbi digital sejak 2021 silam.

Jajaki Perluasan Penggunaan Renminbi Digital untuk Lintas Batas

Ilustrasi adopsi blockchain di Cina | BeInCrypto

Kerja sama ini terbagi dalam beberapa tahap. Masing-masing fasenya akan membuka satu demi satu kemampuan renminbi digital dalam memfasilitasi transaksi.

BNP Paribas menambahkan bahwa pihaknya juga bakal terbuka terhadap peluang pemanfaatan mata uang digital bank sentral untuk smart contract, supply chain financing, serta utilitas pembayaran maupun transaksi lintas batas.

“Kerja sama ini kembali menunjukkan komitmen perusahaan terhadap pasar pembangunan ekonomi Cina. BNP Paribas akan terus meningkatkan layanan pelanggan lewat inovasi digital,” jelas Kepala Eksekutif BNP Paribas Cina, CG Lai.

Analis Senior di perusahaan konsultan keuangan BoTong Analysis, Wang Pengbo, menyebutkan bahwa langkah yang dilakukan BNP Paribas Cina bakal menambah opsi transaksi nasabah dan mendorong promosi renminbi digital menjadi lebih kencang.

Untuk dipahami, salah satu misi lahirnya mata uang digital ini adalah untuk memfasilitasi masyarakat yang tidak memiliki rekening bank, termasuk mereka yang bepergian dari luar negeri ke Cina.

Lewat berbagai inisiatif, People Bank of China (PBoC), selaku bank sentral Cina, percaya diri bahwa perjalanan uji coba CBDC Cina berjalan stabil. Walau demikian, kritik juga datang dari beberapa pihak, seperti Xie Ping, mantan Direktur PBoC, yang menyebut bahwa adopsi renminbi digital berjalan lambat. Ping memaparkan bahwa dalam 2 tahun, renminbi digital hanya mampu memfasilitasi transaksi bernilai US$14 miliar.

Usulan Mata Uang Digital untuk Lawan Dominasi Dolar AS

Akhir Maret lalu dalam Forum Bisnis Rusia – India, pejabat Rusia menyerukan agar Cina, Rusia, dan India membentuk mata uang digital bersama dalam rangka melawan dominasi dolar AS dan euro. Mata uang digitalnya sendiri belum ditentukan oleh masing-masing negara, namun yang jelas bisa berupa rubel digital, reminbi digital atau rupee digital.

Wakil Ketua Negara Bagian Duma Rusia, Alexander Babakov, menjelaskan ketiga negara harus membentuk sistem keuangan baru dengan mata uang bersama untuk bisa melayani tujuan keuangan masing-masing negara.

Menurutnya, baik dolar AS maupun euro adalah “mata uang investasi” yang berjalan berdasarkan aturan Barat. Aturan tersebut dipandang Babakov tidak menganggap masing-masing negara sebagai mitra yang setara.

“Tujuan pertama kami adalah membuat aturan baru di bidang keuangan yang memungkinkan penggunaan mata uang yang sudah umum digunakan. Tidak masalah apakah itu rubel, yuan, rupee digital atau mata uang lainnya, yang jelas mata uang tersebut mampu mengikuti aturan masing-masing negara,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori