Lihat lebih banyak

CEO Indodax Oscar Darmawan Beberkan Strategi Hadapi Crypto Winter

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Di tengah kondisi crypto winter, CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan 2023 adalah momen tepat untuk mengakumulasi kripto.
  • Ia menyarankan untuk menggunakan skema dollar cost averaging (DCA).
  • Menurut Oscar, lewat metode DCA, potensi risiko kerugian akan lebih kecil; terlebih lagi, jika harga Bitcoin tiba tiba bergerak liar.
  • promo

Crypto winter diprediksi makin bertambah kencang. Kegagalan yang dialami oleh beberapa perusahaan kripto diduga masih akan berlanjut. Namun, hal tersebut tidak mengendurkan semangat pelaku usaha untuk melebarkan sayap ekspansinya. Apalagi, momen halving Bitcoin yang dijadwalkan berlangsung pada tahun 2024 dipercaya bakal mendongkrak harga sang jawara kripto dan altcoin lainnya.

Memasuki bulan Januari 2023, harga Bitcoin (BTC) terlihat cenderung mengalami kenaikan. Data dari Coingecko memperlihatkan harga Bitcoin sejak awal tahun ini sampai dengan 12 Januari berhasil naik 9,81%. Tepatnya, dari US$16.609 menjadi US$18.240 pada perdagangan hari ini.

Meskipun belum dapat mengompensasi penurunan harga yang sudah mencapai kisaran 60% sepanjang tahun lalu, tetapi perubahan tren tersebut membawa optimisme tersendiri bagi para penggiat kripto.

Chief Executive Officer (CEO) Indodax, Oscar Darmawan, mengungkapkan tahun 2023 merupakan momen tepat untuk melakukan akumulasi kripto dengan harga yang cukup rendah. Salah satu strategi yang bisa dilakukan selama momen crypto winter adalah dengan mengubah strategi investasi, dari awalnya bersifat jangka pendek menjadi jangka panjang.

Oscar Darmawan CEO Indodax
Potret Oscar Darmawan, CEO Indodax | Sumber: Dokumentasi BeInCrypto

Ia menyarankan untuk menggunakan skema dollar cost averaging (DCA). Skema tersebut merupakan sebuah upaya untuk membagi porsi investasi dengan cara memasukkan jumlah nominal yang sama dan rutin, dalam rentang waktu tertentu.

Dollar cost averaging merupakan cara yang terbilang cukup ciamik untuk terhindar dari kerugian dan agar investor bisa terhindar dari FOMO, tidak impulsif, dan lebih bijak dalam mengatur pengeluaran. Selain itu, lewat skema tersebut juga, investor bisa tetap berpegang pada rencana investasi yang sudah ditetapkan sebelumnya,” jelas Oscar Darmawan dalam keterangan resmi.

DCA Bisa Tekan Potensi Kerugian selama Crypto Winter

Hadapi Volatilitas Market akibat Crypto Winter, Freeway Hentikan Layanan

Oscar Darmawan mengklaim bahwa lewat metode DCA, potensi risiko kerugian akan lebih kecil; terlebih lagi, jika harga Bitcoin tiba tiba bergerak liar. Hal ini dikarenakan akan terbentuk harga rata-rata yang akan mengikuti pergerakan harga aset kripto tersebut.

Kemudian, Oscar menambahkan strategi ini bisa juga menjadi wadah untuk lindung nilai dalam menghadapi kondisi yang tidak menentu. Maka dari itu, bila dilihat secara jangka panjang, skema DCA berpotensi menghasilkan nilai aset yang lebih tinggi.

Tahukah Kamu?

Pergerakan harga kripto sangat erat kaitannya dengan inflasi. Di saat suku bunga naik, maka dana yang ada di aset berisiko akan tersedot keluar dari lingkaran ekonomi. Investor akan memilih untuk membenamkan dananya di instrumen investasi yang lebih aman dari gejolak.

Beberapa analis percaya bahwa harga Bitcoin saat ini belum mencapai harga bottom alias harga terendahnya. Bahkan, ada yang menyebutkan dengan rentetan sentimen yang menerpa industri kripto, mulai dari peretasan hingga kegagalan FTX, akan membuat harga BTC mampu terseret ke level US$13.000.

Selain itu, pengembangan mata uang digital yang dilakukan oleh banyak negara membawa kekhawatiran tersendiri bagi penggunaan aset kripto yang didukung mata uang fiat, yaitu stablecoin. Banyak pihak yang percaya bahwa kehadiran central bank digital currency (CBDC) akan menggerogoti pasar stablecoin karena keduanya berada di ruang yang sama.

Kejelasan Aturan adalah Kunci

Masuknya banyak perusahaan global ke industri kripto dipercaya akan berpengaruh positif terhadap perkembangan aset digital global. International Monetary Fund (IMF) mengungkapkan, pemanfaatan teknologi digital mampu meningkatkan efisiensi di berbagai sektor, baik yang bersumber dari publik maupun swasta.

Selain itu, pemanfaatan teknologi juga bisa mendorong inklusi keuangan dan meningkatkan alokasi sumber daya yang berharga untuk kesehatan dan juga sosial.

Namun, memang harus diakui, kegagalan yang dialami oleh beberapa perusahaan kripto belakangan ini baru bisa dijadikan amunisi baru bagi regulator global untuk mendorong kejelasan aturan dalam industri tersebut. Selama tidak adanya kejelasan regulasi, maka stabilitas di pasar kripto akan sulit tercapai.

Co-founder sekaligus CEO CoinFlip, Ben Weiss, menuturkan, regulasi yang masuk akal adalah kemenangan bagi semua pihak. Karena nantinya hal tersebut dapat mencegah terjadinya penipuan dan memberikan arahan jelas tentang bagaimana perusahaan bisa berinovasi dalam ekosistem kripto.

“Itu akan membuat lebih banya orang percaya terhadap kripto. Namun lagi-lagi, kita harus meluangkan waktu dan melakukannya dengan benar,” pungkasnya.

Bagaimana pendapat Anda tentang strategi menghadapi crypto winter dari Oscar Darmawan, CEO Indodax, ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

BIC_userpic_sb-49-profil.jpg
Adalah seorang penulis dan editor yang pernah berkiprah di banyak media ekonomi dan bisnis. Memiliki pengalaman 7 tahun di bidang konten keuangan, bursa dan startup. Percaya bahwa blockchain dan Web3 akan menjadi peta jalan baru bagi semua sektor kehidupan
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori