Lihat lebih banyak

BUSD Alami Krisis, Harga Curve DAO (CRV) Justru Melonjak Lebih Dari 12%

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Native token Curve DAO, yaitu CRV, naik lebih dari 12% dalam 24 jam terakhir di tengah permintaan market pada stablecoin terdesentralisasi.
  • Sentimen positif dan kenaikan harga dari token CRV terjadi seiring gagasan untuk menghadirkan stablecoin terdesentralisasi menjadi pendorong terbaru dalam wacana komunitas kripto.
  • Sebelumnya, pihak Curve Finance sempat mengutarakan rencananya untuk membuat stablecoin mereka sendiri, yakni curve USD (crvUSD).
  • promo

Native token Curve DAO, yaitu CRV, naik lebih dari 12% dalam 24 jam terakhir di tengah permintaan market pada stablecoin terdesentralisasi.

Dikenal sebagai exchange stablecoin terdesentralisasi, Curve Finance belum memiliki native stablecoin mereka sendiri. Adapun native stablecoin mereka yang akan datang, dengan nama curve USD (crvUSD), sudah banyak dinanti-nantikan oleh komunitas kripto.

Sebagai pengingat, rencana Curve untuk menerbitkan stablecoin yang dipatok ke dolar Amerika Serikat (USD) pertama kali dipublikasikan sekitar pada Juni 2022. Dalam perkembangan terbaru pada Selasa (14/2) dini hari, pihak Curve tampaknya menggoda komunitas kripto di Twitter tentang kapan stablecoin crvUSD akan diterbitkan.

Pihak Curve menyatakan proposal yang membahas tentang proyek itu sedang berlangsung, dan mengharapkan agar crvUSD dapat berfungsi secara mandiri.

“Proposal tata kelola yang sedang berlangsung akan memungkinkan kumpulan (pools) stablecoin untuk memasok data harga ke protokol eksternal,” jelas pihak Curve.

Perkembangan proyek stablecoin crvUSD bisa dinilai berfungsi sebagai katalisator penggerak harga token CRV. Pasalnya, permintaan CRV meningkat dan token itu menghasilkan volume perdagangan lebih dari US$777 juta di sejumlah crypto exchange dalam 24 jam terakhir.

Sekilas tentang Curve

Curve Finance DAO CRV

Curve adalah salah satu protokol decentralized finance (DeFi) atau keuangan terdesentralisasi yang paling populer, dengan total nilai terkunci (TVL) mencapai sekitar US$4,7 miliar. Saat ini, Curve eksis di jaringan Ethereum, Optimism, Arbitrum, Polygon, Fantom, Celo, Avalanche, Celo, Moonbeam, Gnosis, Kava, Aurora.

Sebagai informasi, Curve mengandalkan smart contract alih-alih perantara manusia untuk menawarkan layanan keuangan seperti peminjaman, perdagangan, dan pinjaman stablecoin kepada pengguna.

Deposan yang mengirimkan aset kripto mereka di Curve memperoleh hasil (yield) tahunan hingga 4% dari salah satu dari banyak pools yang ada di platform itu.

Krisis BUSD Menguatkan Wacana Pentingnya Stablecoin Terdesentralisasi

Sentimen positif dan kenaikan harga dari token CRV terjadi seiring gagasan untuk menghadirkan stablecoin terdesentralisasi menjadi pendorong terbaru dalam wacana komunitas kripto.

Pada hari Senin (13/2) kemarin, Departemen Layanan Keuangan Negara Bagian New york (NYDFS) telah mengarahkan Paxos untuk mengakhiri hubungannya dengan Binance terkait stablecoin dengan nama brand BUSD.

Arahan itu diberikan setelah NYDFS menegaskan bahwa mereka hanya memberi wewenang kepada Paxos untuk menerbitkan BUSD pada blockchain Ethereum, bukan termasuk Binance-Peg BUSD pada blockchain BSC.

Tidak hanya NYDFS, Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) juga memberi tahu Paxos pada 3 Februari lalu bahwa BUSD merupakan produk sekuritas (efek) yang tidak terdaftar.

Merespon hal itu, Paxos pada hari Senin (13/2) kemarin dengan tegas tidak setuju dengan penilaian dari pihak SEC. Pasalnya, mereka menilai BUSD bukanlah produk sekuritas (efek).

Hal ini tentu saja mendorong sentimen negatif dan ketidakjelasan bagi masa depan BUSD. Market cap atau kapitalisasi pasar BUSD yang pada hari Senin (13/2) mencapai US$16,1 miliar, turun menjadi sekitar US$15,7 miliar pada hari Selasa (14/2).

Sebaliknya, drama yang menyeret BUSD justru membuat volume perdagangan di platform Curve hampir mencapai US$1 miliar.

Dari kasus tersebut, dapat ditafsirkan bahwa komunitas kripto saat ini menilai mitra terdesentralisasi memiliki nilai lebih unggul di tengah ketidakpastian regulasi, dengan pandangan kemungkinan kecil akan menghadapi konsekuensi hukum di masa mendatang.

Terlepas dari itu, perlu diingat bahwa Moody’s, yang merupakan lembaga pemeringkat terpopuler di dunia keunangan tradisional (TradFi), pada 26 Januari lalu dilaporkan sedang mengerjakan sistem penilaian untuk stablecoin. Hal ini dilakukan seiring pertumbuhan salah satu token yang paling banyak digunakan di dunia kripto dan meningkatnya pengawasan dari regulator dan investor.

Bagaimana pendapat Anda tentang peningkatan harga CRV kali ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori