Trusted

Celestia Luncurkan Airdrop Crypto 60 Juta Token TIA, Apakah Anda Ikut Kebagian?

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Celestia mengumumkan bahwa selama beberapa minggu ke depan mereka akan merilis 60 juta token sebagai bagian dari Genesis Drop.
  • Native token Celestia, bernama TIA, akan tersedia bagi 7.579 developer dan 576.653 alamat on-chain di Ethereum rollup, Cosmos Hub, dan Osmosis, yang memenuhi syarat.
  • Periode airdrop crypto ini diperkirakan akan berakhir pada 17 Oktober mendatang.
  • promo

Celestia, proyek blockchain modular, pada hari Selasa (26/9) mengumumkan bahwa selama beberapa minggu ke depan mereka akan merilis 60 juta token sebagai bagian dari Genesis Drop.

Native token Celestia, bernama TIA, akan tersedia bagi 7.579 developer dan 576.653 alamat on-chain di Ethereum rollup, Cosmos Hub, dan Osmosis, yang memenuhi syarat.

Snapshot yang menentukan siapa saja yang berhak menerima airdrop TIA dari Celestia telah berakhir pada 1 Januari 2023.

Sebanyak 60 juta token TIA mewakili sekitar 6% dari total pasokan 1 miliar token tersebut. Periode airdrop crypto ini diperkirakan akan berakhir pada 17 Oktober mendatang.

Genesis block dari proyek Celestia diharapkan akan terjadi pada akhir tahun 2023.

Sekilas Cara Kerja Celestia

Proyek Celestia membangun arsitektur blockchain modular untuk bersaing dengan pemain mapan seperti Ethereum.

Taktik Celestia adalah memisahkan konsensus, yaitu bagaimana para node blockchain menyetujui bahwa transaksi telah terjadi, dari eksekusi.

Dengan cara ini, developer mana pun yang ingin menggunakan teknologi Celestia untuk meluncurkan blockchain terdesentralisasi dapat melakukannya tanpa harus menyiapkan jaringan konsensus dari awal.

Para pihak yang berpartisipasi dalam Genesis Drop dan memperoleh token TIA, kemudian akan dapat membeli blobspace dan mengamankan jaringan dari blok pertama.

Tim pengembang Celestia mengatakan bahwa misi proyek ini adalah memberdayakan siapa pun untuk meluncurkan blockchain mereka sendiri dalam hitungan menit, dengan cara cukup membayar blobspace menggunakan token TIA.

“Hal ini memungkinkan para developer rollup untuk memanfaatkan blobspace berlimpah yang dimungkinkan oleh Data Availability Sampling (DAS), yang merupakan arsitektur blockchain pertama yang dapat disesuaikan dengan jumlah pengguna,” ungkap tim pengembang Celestia.

Manfaat Token TIA bagi Ekosistem Celestia

Visi Celestia adalah membuat blockchain semudah menerapkan smart contract di sebuah blockchain.

“Di era modular, developer tidak perlu lagi mengeluarkan token untuk meluncurkan token mereka sendiri,” jelas tim pengembang Celestia.

Mirip dengan Ether (ETH) pada proyek rollup berbasis di Ethereum, para developer dapat memilih untuk mem-bootstrap chain mereka dengan cepat menggunakan TIA sebagai gas token and currency, selain membayar ketersediaan data.

Dalam metode ini, para developer dapat fokus pada pembuatan aplikasi atau execution layer, daripada harus langsung mengeluarkan token.

Sebagai jaringan tanpa izin (permissionless) yang dibangun dengan Cosmos SDK (Software Development Kit), Celestia menggunakan proof-of-stake (PoS) untuk mengamankan konsensusnya sendiri.

Seperti di jaringan Cosmos lainnya, setiap pengguna dapat membantu mengamankan jaringan dengan mendelegasikan token TIA mereka ke validator Celestia untuk mendapatkan sebagian dari hadiah staking validator.

Dapat Investasi dari FTX Ventures hingga Jump Crypto

Pada Oktober 2022, Celestia Foundation mengumpulkan US$55 juta (Rp859,5 miliar) dalam putaran pendanaan yang dipimpin Bain Capital Crypto dan Polychain Capital.

Jajaran investor yang turut berpartisipasi termasuk Placeholder, Galaxy, Delphi Digital, Blockchain Capital, NFX, Protocol Labs, Figment, Maven 11, Spartan Group, FTX Ventures, Jump Crypto, serta sejumlah angel investor seperti Balaji Srinivasan, Eric Wall, dan Jutta Steiner. 

Menurut sumber yang mengetahui tentang pendanaan ini, Celestia mendapat gelar unicorn karena valuasinya diperkirakan sebesar US$1 miliar.

Co-founder Celestia, Mustafa Al-Bassam, mengatakan bahwa blockchain modular akan menentukan dekade berikutnya dari inovasi web3 karena diklaim dapat memecahkan tantangan penerapan (deploying) dan penskalaan blockchain.

Selama dekade terakhir, dia menyebut dunia kripto telah terhambat oleh loop tidak berujung dari beragam platform smart contract layer-1 (L1) monolitik baru. Masing-masing berlomba ke bawah untuk mengorbankan desentralisasi dan keamanan demi memberikan biaya transaksi yang lebih murah.

Web3 tidak dapat diskalakan dalam batasan kerangka kerja monolitik. Kami membayangkan ekosistem blockchain dengan lapisan ketersediaan data modular dan lingkungan eksekusi yang semuanya terintegrasi bersama. Kami percaya blockchain modular adalah generasi berikutnya dari arsitektur blockchain yang dapat diskalakan,” jelas Mustafa Al-Bassam.

Bagaimana pendapat Anda tentang airdrop crypto token TIA dari Celestia? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori