Lihat lebih banyak

CEO Coinbase Menanggapi Petisi yang Minta Pencabutan 3 Eksekutif Perusahaan

2 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Brian Armstrong, CEO Coinbase, menanggapi petsi daring yang menyerukan mosi tidak percaya kepada 3 orang pejabat perusahaannya.
  • Petisi dari karyawan tak dikenal itu mengatakan perusahaan crypto exchange tersebut adalah tempat kerja yang toxic.
  • Armstrong menyebut petisi ini tidak etis dan sangat bodoh.
  • promo

Brian Armstrong, CEO Coinbase, telah merespons sebuah petisi daring yang menyerukan pencabutan 3 orang pejabat atas perusahaan. Armstrong menyebut petisi itu sebagai “kebodohan yang teramat sangat”, bahkan ia menganjurkan agar para karyawan anonim yang membuat petisi tersebut untuk mencari pekerjaan di perusahaan lain yang mereka yakini.

Petisi yang kini sudah dihapus itu meminta agar COO Coinbase, Emilie Choi; Chief People Officer Coinbase, LJ Brock; dan Chief Product Officer, Surojit Chatterjee, dicabut dari perusahaan karena alasan mosi tidak percaya.

Beberapa alasan atas pengajuan petisi itu, di antaranya adalah kegagalan platform Coinbase dan lingkungan tempat kerja toxic. Selain itu, petisi tersebut juga menyalahkan ketiga pejabat perusahaan sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas masalah-masalah tersebut.

Di hari Jumat waktu setempat, Brian Armstrong menyampaikan kritiknya atas petisi itu melalui Twitter. Ia mengatakan bahwa dirinya “agak tersinggung karena tidak disertakan”. Lebih lanjut, Armstrong mengatakan jika siapapun karyawan yang tidak memiliki keyakinan terhadap CEO atau pejabat-pejabat yang disebutkan, mereka bisa mengundurkan diri dan mencari perusahaan lain yang mereka percayai.

Ia juga menyebut petisi itu sebagai “tidak etis”. Pasalnya, petisi ini tidak hanya memengaruhi citra publik, tapi ikut berdampak pada infrastruktur perusahaan, termasuk rekan kerja, pemegang saham, dan pemberi kerja.

“Itu juga bodoh karena jika kamu tertangkap, kamu akan dipecat,” tegasnya.

Utas Twitter yang komprehensif dari Brian Armstrong ini juga menyentuh psikologis orang-orang yang mencari orang lain untuk disalahkan atas performa perusahaan dan membahas sistem tinjuan performa kolektor Dot.

Sementara itu, reaksi yang mengikuti komentari Armstrong sebagian besar bernada negatif. Banyak yang mengatakan itu adalah bukti bahwa Coinbase tempat kerja yang toxic. Di samping itu, sejumlah pengguna mengklaim keputusan sang CEO untuk membawa masalah ini ke ranah publik bertentangan dengan budaya perusahaan.

Coinbase sedang Dirundung Banyak Masalah

Kejadian ini menambah panjang daftar masalah yang dialami oleh Coinbase belakangan ini. Crypto exchange yang sudah melantai di bursa saham Amerika Serikat ini baru saja memicu kemarahan di kalangan komunitas kripto, setelah menangguhkan rekrutmen mereka akibat kondisi makroekonomi.

Selain itu, sebelumnya, Coinbase juga menjadi bahan pemberitaan ketika mereka mengungkapkan bahwa penggunanya bisa jadi kehilangan simpanan kripto mereka, bila perusahaan bangkrut. Terkait hal tersebut, Armstrong menyangkalnya dan mengatakan bahwa dana pengguna mereka aman.

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

db3c1c7e2b696caaa33569d4ccaaa3cb.jpeg
Oluwapelumi Adejumo
Oluwapelumi percaya bahwa Bitcoin dan teknologi blockchain memiliki potensi untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Dia adalah seorang pembaca yang rajin dan mulai menulis tentang kripto pada tahun 2020.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori