Lihat lebih banyak

CEO JPMorgan Chase Prediksi Kondisi Bank Bakal Makin Parah

2 mins
Oleh Josh Adams
Diterjemahkan Zummia Fakhriani
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • CEO JP Morgan, Jamie Dimon, memperingatkan tentang risiko yang muncul ketika bank meregulasi secara berlebihan, dan banyak pelaku industri kripto yang juga berbagi pandangan yang serupa.
  • Jamie Dimon melihat adanya peningkatan jumlah regulasi dan persyaratan, namun ia memperingatkan agar regulator tidak bereaksi berlebihan.
  • JP Morgan Chase baru-baru ini mengakuisisi sebagian besar saham First Republic Bank yang bermasalah.
  • promo

Jamie Dimon, CEO JPMorgan Chase, memperingatkan risiko yang muncul ketika bank menerapkan regulasi yang terlalu berlebihan. Banyak orang di sektor kripto merasakan hal yang sama.

Pada hari Kamis (11/5), CEO JPMorgan Chase yang sudah lama menjabat tersebut mengatakan, “kondisi bank bakal makin parah.” Dimon mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa ia memprediksi akan ada “lebih banyak regulasi, lebih banyak peraturan, dan lebih banyak persyaratan.” Dia juga menyatakan bahwa AS harus mengambil peran yang lebih aktif dalam upaya mengakhiri krisis. Meskipun begitu, dia memprediksi bahwa regulator akan memberikan reaksi yang berlebihan.

“Jika Anda melebih-lebihkan peraturan, persyaratan, regulasi tertentu—ada beberapa bank komunitas ini yang memberi tahu saya bahwa mereka punya lebih banyak staf kepatuhan ketimbang petugas kredit,” ujar Dimon.

Perjalanan Panjang di JPMorgan

JPMorgan | J.P. Morgan | JP Morgan | Kripto Crypto

Jamie Dimon sendiri sudah menjabat di JPMorgan selama lebih dari 17 tahun. Dia menjadi CEO bank tersebut pada Januari 2006 silam. Dia adalah satu-satunya CEO bank besar yang tetap menjabat bahkan setelah krisis keuangan melanda pada tahun 2008. JPMorgan merupakan bank terbesar di Amerika Serikat dan dunia berdasarkan kapitalisasi pasarnya.

Dimon, yang diakui secara luas sebagai salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia keuangan, memimpin JPMorgan dalam melewati krisis keuangan, dan menjadikan bank tersebut sebagai salah satu institusi yang lebih sehat. Saat ini, JPMorgan berhasil mengulangi kesuksesannya karena sahamnya berhasil rebound (pulih) setelah sempat mengalami penurunan di bulan Maret.

Tidak hanya itu, bank tersebut belum lama ini juga telah mengakuisisi sebagian besar First Republic Bank yang bermasalah. Sebagai bagian dari kesepakatan tersebut, JPMorgan mengakuisisi semua simpanan bank yang berbasis di California dan “secara substansial semua aset”.

Risiko Koreksi yang Berlebihan?

Vineeth Bhuvanagiri, Managing Director dari EMURGO Fintech, setuju bahwa regulasi yang berlebihan akan menimbulkan risiko bagi sektor ini.

Ia mengatakan kepada BeInCrypto, “Semakin banyak regulasi dan aturan yang diterapkan, semakin sulit bagi bank-bank kecil untuk tetap beroperasi.”

“Regulator bank perlu memahami apa yang menyebabkan kegagalan bank ini dan harus mengambil pendekatan yang seimbang. Sebelum memperkenalkan lebih banyak regulasi, regulasi yang (sudah) ada sebaiknya disempurnakan dan disesuaikan dengan situasi saat ini,” tambah Bhuvanagiri.

Meskipun demikian, Elena Nadolinski, CEO dari Iron Fish Foundation, melihat adanya tumpang tindih dalam perlakuan terhadap industri kripto. Terkait hal ini, ia mengungkapkan kepada BeInCrypto, “Amerika Serikat sedang membangun menuju masa depan di mana inovasi didorong ke negara lain.”

“Apa gunanya regulasi jika tidak ada yang tersisa untuk dilindungi? Selalu ada risiko koreksi berlebihan ketika orang-orang bersikap reaktif. Sekarang adalah waktu (yang tepat) untuk lebih memahami mengapa keruntuhan dan kelemahan [ini] ada, bukannya langsung melompat ke lebih banyak regulasi dan kontrol,” pungkas Nadolinski.

Bagaimana pendapat Anda tentang pendapat CEO JPMorgan Chase terkait kondisi regulasi bank saat ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

Platform kripto terbaik di Indonesia | April 2024

Trusted

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.

Zummia.jpg
Zummia Fakhriani
Zummia adalah seorang penulis, penerjemah, dan jurnalis dengan spesialisasi pada topik blockchain dan kripto. Ia mengawali sepak terjang di industri kripto sebagai trader kasual sejak 2015. Kemudian, mulai berkiprah sebagai penerjemah profesional di industri sejak 2018 sembari mengenyam tahun ketiganya di program studi Sastra Inggris kala itu. Menyukai topik terkait DeFi, koin privasi, dan web3.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori