Trusted

Penerbit Stablecoin USDC Pantau Prospek Hong Kong sebagai Crypto Hub

3 mins
Diperbarui oleh Lynn Wang
Gabung Komunitas Trading Kami di Telegram

Ringkasan

  • Circle, penerbit stablecoin USDC, mengaku sedang mengamati dengan cermat perkembangan regulasi kripto yang ada di Hong Kong.
  • Co-founder dan CEO Circle, Jeremy Allaire, mengatakan bahwa Hong Kong jelas ingin menetapkan dirinya sebagai crypto hub yang sangat signifikan untuk market aset digital dan stablecoin.
  • Menariknya, Allaire juga mengatakan bahwa ETF Bitcoin spot kemungkinan akan disetujui oleh regulator AS, karena kekhawatiran sebelumnya sedang ditangani.
  • promo

Circle, penerbit stablecoin USD Coin (USDC) yang berbasis di Amerika Serikat (AS), mengamati dengan cermat perkembangan regulasi kripto yang ada di Hong Kong.

Co-founder dan CEO Circle, Jeremy Allaire, mengatakan bahwa Hong Kong jelas ingin menetapkan dirinya sebagai crypto hub yang sangat signifikan untuk market aset digital dan stablecoin.

“Kami sangat memperhatikan hal tersebut,” kata Allaire dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg di sela-sela acara Forum Ekonomi Dunia (WEF), di Tianjin, Cina, pada hari Selasa (27/6).

Perlu diketahui, regulator Hong Kong saat ini belum mengeluarkan peraturan yang spesifik meregulasi stablecoin.

Sebagai penerbit stablecoin dengan market cap atau kapitalisasi pasar terbesar kedua di dunia, pihak Circle menilai Asia sebagai area fokus yang sangat besar.

Market cap USDC hanya kalah dari stablecoin Tether USD (USDT). Meski begitu, banyak pihak menilai bahwa USDC jauh lebih teregulasi daripada stablecoin yang diterbitkan Tether.

Melihat Permintaan Dolar Digital di Asia

Adapun regulator Hong Kong saat ini berupaya menjadi salah satu crypto hub paling penting di dunia, di tengah tindakan keras dari regulator AS terhadap industri ini.

Sebagai catatan, per 1 Juni 2023, daerah administratif khusus Cina itu akhirnya resmi memulai rezim peraturan baru bagi platform perdagangan aset virtual terpusat (VATP).

Rezim peraturan baru di Hong Kong ini mengizinkan investor ritel melakukan trading secara legal pada sejumlah aset kripto dengan market cap yang besar, seperti Bitcoin dan Ether, di crypto exchange yang telah terdaftar resmi. Sebelumnya, hanya klien yang memenuhi syarat saja yang diperbolehkan, seperti investor institusional dan investor ritel berpenghasilan tinggi.

Sikap baru di Hong Kong terhadap industri kripto menimbulkan harapan bahwa Cina pada akhirnya dapat mencabut larangan mereka terhadap kripto lebih cepat.

Menurut sang CEO Circle, “Apa yang terjadi di Hong Kong mungkin merupakan proksi untuk bagaimana market ini tumbuh di Cina.”

Pihaknya mengaku melihat permintaan yang sangat besar untuk dolar AS (USD) digital di pasar negara-negara berkembang. Jeremy Allaire mengeklaim Asia benar-benar menjadi pusat minat terhadap dolar AS.

“Regulator Singapura telah menjadi yang terdepan dalam hal ini, dan Hong Kong ingin memantapkan dirinya sebagai crypto hub,” catatnya.

Pernyataan tersebut datang setelah Circle pada 7 Juni lalu mengumumkan bahwa mereka menerima lisensi operasi secara legal sebagai lembaga pembayaran utama di Singapura.

Hal tersebut memungkinkan mereka menawarkan layanan token pembayaran digital serta layanan transfer uang domestik dan lintas batas negara.

Lisensi dari regulator Singapura akan membantu Circle untuk mendistribusikan USDC lebih lengkah di wilayah tersebut.

CEO Circle Optimis dengan Kehadiran ETF Bitcoin Spot di AS

Dalam acara tersebut, Jeremy Allaire menariknya juga mengatakan bahwa exchange-traded fund (ETF) Bitcoin spot kemungkinan akan disetujui oleh regulator AS, karena kekhawatiran sebelumnya sedang ditangani.

“Saya percaya kemajuan sedang dibuat dengan struktur pasar yang lebih matang, yang akan mendukung hal seperti itu. Anda memiliki spot market yang matang, infrastruktur kustodian yang diatur dengan baik, dan pengawasan pasar yang baik,” katanya.

Sejumlah pihak menilai bahwa penciptaan mekanisme pengawasan market adalah rahasia kunci untuk mendapatkan persetujuan terkait ETF Bitcoin spot.

Sentimen bahwa ETF Bitcoin spot bisa saja direstui oleh regulator AS semakin menguat usai BlackRock mengajukan berkas iShares Bitcoin Trust pada 15 Juni lalu. Sebagai catatan, BlackRock mengelola aset sekitar US$9 triliun pada kuartal I/2023.

Perlu diketahui, BlackRock sejak April 2022 juga menjadi pengelola cadangan kas USDC. Informasi ini disampaikan dalam putaran pendanaan Circle senilai US$400 juta. Kucuran investasi itu berasal BlackRock, Fidelity Management & Research, Marshall Wace, dan Fin Capital.

Bagaimana pendapat Anda tentang topik ini? Yuk, sampaikan pendapat Anda di grup Telegram kami. Jangan lupa follow akun Instagram dan Twitter BeInCrypto Indonesia, agar Anda tetap update dengan informasi terkini seputar dunia kripto!

🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024
🎄Platform kripto terbaik di Indonesia | December 2024

Penyangkalan

Seluruh informasi yang terkandung dalam situs kami dipublikasikan dengan niat baik dan bertujuan memberikan informasi umum semata. Tindakan apa pun yang dilakukan oleh para pembaca atas informasi dari situs kami merupakan tanggung jawab mereka pribadi.
Selain itu, sebagian artikel di situs ini merupakan hasil terjemahan AI dari versi asli BeInCrypto yang berbahasa Inggris.

userpic_14-1.jpg
Ahmad Rifai
Ahmad Rifai adalah seorang jurnalis yang meliput sektor startup, khususnya di Asia Tenggara, dan penggila open source intelligence (OSINT). Dia bersemangat mengikuti berbagai cerita tentang perang, tetapi percaya bahwa medan pertempuran saat ini adalah di dunia kripto.
READ FULL BIO
Disponsori
Disponsori